Mazmur 68:20 Terpujilah Tuhan! Hari demi hari Ia menanggung bagi kita; Allah adalah keselamatan kita (NKJV: Blessed be the Lord, who daily loads us with benefits, even the God of our salvation).

Mazmur yang ditulis oleh Daud ini merupakan ungkapan rasa syukur Daud atas penyertaan Tuhan hari lepas hari dalam hidupnya. Daud mengucap syukur kepada Tuhan bukan semata-mata atas kemenangan yang Tuhan berikan kepadanya saat musuh-musuh mengelilingi hendak membinasakannya saja, tetapi juga atas penghiburan Tuhan saat ia melewati hari-hari sulit dalam kesendiriannya. Meski bukan anak yatim piatu, namun hari-hari yang Daud lalui bagaikan seorang anak sebatang kara yang jauh dari curahan kasih sayang orangtua dan saudara-saudaranya. Kalau pun ada yang menemani, itu tidak lain dari pada dua tiga ekor kambing domba yang ia gembalakan. Namun demikian Daud tidak merasa sendirian karena ada kasih Tuhan yang ia alami ketika ia terhubung dengan Tuhan lewat pujian, penyembahan, dan pengalaman pribadi bersama-Nya.

Memang ada masa-masa sulit dan ketakutan yang Daud alami ketika binatang buas dan musuh-musuh hendak menyerangnya, namun tangan Tuhan selalu melindungi dan menolongnya tepat pada waktunya. Suatu perjalanan panjang Daud lalui hingga suatu hari Tuhan mengangkatnya menjadi raja atas bangsa Israel. Bagi Daud, rentang waktu yang ia lalui dari sejak ia masih sebagai seorang penggembala kanak-kanak hingga menjadi seorang raja besar bukanlah masa kesia-siaan yang terbuang begitu saja dalam hidupnya, sebaliknya, masa-masa tersebut justru merupakan masa “sekolah” yang sangat berharga, karena lewat peristiwa-peristiwa yang dialaminya itulah ia dipersiapkan dan didewasakan oleh Tuhan.

Bagi sebagian orang, waktu yang dilalui Daud merupakan suatu pengalaman buruk yang sering disalahartikan dan dianggap masa kesia-siaan yang membuat mereka yang mengalaminya merasa kapok. Namun, bagi Daud, masa-masa sulit yang direspons dengan sikap yang benar justru menghasilkan suatu pelajaran berharga yang mengubah pribadinya. Ia menyadari bahwa sesungguhnya Tuhan sedang mempersiapkan sesuatu yang penting bagi dirinya. Itulah sebabnya dalam Mazmur 68:20 ia mengatakan bahwa, “Hari demi hari Ia menanggung bagi kita.” (NKJV: . . .  the Lord who daily loads us with benefits.), yang berarti bahwa hari lepas hari Tuhan memenuhi dirinya dengan keuntungan-keuntungan dari-Nya, antara lain: kekuatan, berkat rohani jasmani, kasih karunia yang berlimpah, penyertaan, pertumbuhan, pembelajaran yang mendewasakan, dan lain-lain. Dan Daud sangat menyadari bahwa semua itu dilakukan Tuhan bagi dirinya hari lepas hari, bukan secara sekaligus dalam waktu satu hari. Manusia menyukai hal-hal yang sifatnya instan, tetapi Tuhan menyukai proses.

Apa yang membuat Daud berhasil melewati proses waktu yang mendewasakan dirinya?
(1). Belajar dari pengalaman masa lalu

1 Sam. 17:34-35  Tetapi Daud berkata kepada Saul: “Hambamu ini biasa menggembalakan kambing domba ayahnya. Apabila datang singa atau beruang, yang menerkam seekor domba dari kawanannya, maka aku mengejarnya, . . .  .

Bagi sebagian orang, pertarungan melawan singa dan beruang maupun peristiwa dikejar-kejar musuh merupakan pengalaman mengerikan yang seringkali mengakibatkan trauma bagi orang-orang yang mengalaminya. Namun bagi Daud, seburuk apapun peristiwa yang ia alami merupakan suatu pengalaman baru bersama Tuhan, karena ia tahu bahwa Tuhan yang ia sembah  adalah pribadi yang tidak pernah membiarkan ataupun meninggalkan dirinya hari lepas hari. Pertolongan adalah sesuatu yang pasti dari Tuhan, meski terkadang cara Tuhan berbeda dengan keinginan kita.

Itulah sebabnya, ketika Saul meragukan kemampuan Daud saat hendak melawan Goliat, mengingat Daud masih begitu belia dan kurang berpengalaman, maka berkatalah Daud bahwa ia pernah memiliki pengalaman masa lalu yang kurang lebih sama kondisinya dengan apa yang akan ia hadapi ketika itu dan Tuhan memberikan kemenangan baginya. Dan Daud percaya bahwa pertolongan yang sama dari Tuhan akan ia alami saat berhadapan dengan Goliat.

(2). Mengisi masa sekarang dengan hal-hal yang dikehendaki Tuhan

Kis. 13:36  Sebab Daud melakukan kehendak Allah pada zamannya, lalu ia mangkat . . .  .

Daud adalah seorang yang menghargai waktu yang Tuhan berikan baginya. Tuhan rela memberikan keuntungan-keuntungan (benefits) bagi dirinya hari lepas hari, demi mempersiapkan lahirnya seorang pemimpin besar atas Israel, karena Tuhan tahu bahwa setiap hari adalah waktu yang berharga bagi-Nya untuk menanamkan hal-hal luar biasa pada makhluk ciptaan-Nya. Maka atas dasar yang sama, Daud pun memberikan respons yang seharusnya, yaitu melakukan hal-hal yang dikehendaki Tuhan semasa hidupnya hari lepas hari. Daud menyadari bahwa usia hidup manusia di bumi tidaklah lama, seperti uap air yang sebentar ada namun sebentar hilang kembali, sehingga ia rindu untuk melakukan hal-hal yang berguna semasa hidupnya. Dan Daud menyadari bahwa tidak ada hal yang lebih berguna selain melakukan kehendak Bapa di Sorga sepanjang keberadaannya di dunia ini.

(3). Mempersiapkan masa yang akan datang

1 Taw. 22:5  Karena pikir Daud: “Salomo, anakku, masih muda dan kurang berpengalaman, dan rumah yang harus didirikannya bagi TUHAN haruslah luar biasa besarnya sehingga menjadi kenamaan dan termasyhur di segala negeri; sebab itu baiklah aku mengadakan persediaan baginya!” Lalu Daud membuat sangat banyak persediaan sebelum ia mati.

Meskipun Daud mengetahui kenyataan dari Tuhan, bahwa bukan dirinya yang akan membangun Bait Allah melainkan Salomo, anaknya, yang diijinkan Tuhan untuk mendirikannya, namun ia tidak berpangku tangan begitu saja, melainkan turut mengambil bagian dengan cara mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan bagi Salomo apabila nanti tiba waktunya untuk membangun. Daud dapat membayangkan bahwa Bait Suci yang akan berdiri kelak itu merupakan bangunan yang sangat luar biasa megah dan besarnya, namun ia sadar bahwa ia tidak dapat menyaksikan hal itu terlaksana di masa hidupnya. Namun apakah yang dapat ia lakukan untuk turut ambil bagian di dalam kemegahan Bait Allah tersebut? Ia mengadakan persediaan bahan-bahan dengan sangat banyak bagi Salomo anaknya mulai saat itu juga.

Mungkin kita tidak dapat menyaksikan sepenuhnya bagaimana Tuhan memakai keturunan-keturunan kita secara luar biasa di masa yang akan datang, namun marilah kita turut ambil bagian di dalam peristiwa besar itu dengan mulai mempersiapkan mereka sejak saat ini hari lepas hari, sebagaimana halnya Tuhan menggunakan waktu hari lepas hari untuk membentuk dan mendewasakan kita.

Tuhan Yesus memberkati!

11 November 2013 – Tuhan Menumbuhkan Lewat Waktu (Growing To Maturity – Visi 2014)

| Warta Jemaat | 0 Comments
About The Author
-

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.