Ujilah Segala Sesuatu! (Pesan Gembala, 16-06-2019)

UJILAH SEGALA SESUATU!

1 Tesalonika 5:21 Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik.

Di masa sekarang ini banyak sekali hal-hal yang bisa dipalsukan. Mulai dari peralatan elektronik, peralatan rumah tangga, hingga obat-obatan. Semua barang bisa dipalsukan. Tujuannya jelas adalah untuk memperoleh keuntungan, terlepas apapun alasan mereka memroduksinya. Salah satu cara yang digunakan untuk menarik hati para pembeli adalah mereka tentunya tidak akan menamakan produk mereka dengan sebutan barang palsu. Mereka akan menggunakan berbagai istilah yang menyatakan bahwa produk mereka adalah produk berkualitas.

Banyaknya penjual yang berusaha untuk menawarkan sesuatu yang tidak asli, seringkali sulit untuk pembeli membedakan mana yang asli dan yang palsu. Apalagi kecanggihan teknologi di zaman sekarang akan semakin mempersulit konsumen membedakannya. Dibutuhkan mata yang jeli untuk mengenalinya. Dan hari-hari ini yang harus diperhatikan ternyata bukan soal hasil produk pabrikan saja yang dipalsukan, namun termasuk juga berbagai ajaran yang beredar. Banyaknya guru-guru palsu dan nabi-nabi palsu dengan berbagai ajaran yang mengatasnamakan Kristus membuat tidak sedikit orang-orang yang tidak jeli untuk turut menerimanya mentah-mentah. Dibutuhkan pengujian terhadap hal-hal tersebut terlebih dahulu.

Pengujian adalah sebuah tindakan yang perlu dilakukan untuk mengarahkan kita kepada keyakinan akan keaslian atau kepalsuan atas suatu, dan atas sebuah pernyataan maupun suatu pengajaran. Sama seperti seorang ahli yang perlu menguji kemurnian sebuah logam emas melalui cara dipanaskan hingga terlihat kemurniannya. Lewat sebuah pengujian, maka barulah kita benar-benar mengetahui keasliannya. Begitu pula ketika kita diperhadapkan dengan seseorang dengan segala nubuatan, ajaran dan pemikirannya.

Rasul Paulus merasa perlu menuliskan suratnya kepada jemaat di Tesalonika yang hidup di tengah-tengah berkembangnya berbagai ragam pengajaran, khususnya dari kaum gnostik yang memiliki pemahaman yang sangat bertolak belakang dengan apa yang diajarkan oleh rasul Paulus sebelumnya, khususnya tentang hari Tuhan dan lain-lain. Maka dari sini, lahirlah surat kepada jemaat Tesalonika ini untuk meluruskan mereka dari segala kebingungan dan kegelisahan. Satu kalimat tegas yang ditulis kepada jemaat Tesalonika adalah agar mereka selalu menguji segala sesuatu terlebih dahulu.

Inilah yang menjadi pesan Tuhan bagi kita di minggu ini. Tuhan memeringatkan kita agar menguji terlebih dahulu segala sesuatu yang ditawarkan kepada kita. Pengetahuan dan kemampuan yang kita miliki seharusnya membuat kita cakap untuk menguji segala sesuatu terlebih dahulu. Namun sayangnya, seringkali banyak umat Tuhan yang masih begitu mudah terkagum-kagum akan sesuatu hal, yang dilihatnya hanya baru dari sisi luarnya saja, tanpa mengujinya terlebih dahulu. Dan hal pengujian ini bukan ditujukan hanya pada pengajaran-pengajaran rohani semata-mata, namun pada setiap aspek kehidupan. Jelilah dalam segala sesuatu! Bukankah si musuh seringkali menyamar sebagai malaikat terang?

Beberapa hal apa saja yang harus kita perhatikan berkaitan dengan pesan Tuhan ini, di antaranya:
(1). Ujilah segala sesuatu yang masuk ke dalam diri kita.

1 Tes. 5:17 Tetaplah berdoa (NKJV. pray without ceasing)

Perintah rasul Paulus mengenai doa ini sangat singkat namun mengandung pemahaman yang dalam. Maksud kalimat tersebut adalah berdoalah tanpa henti (pray without ceasing) yang artinya, milikilah kehidupan yang terkoneksi dengan Tuhan senantiasa. Jelas ini tidak berarti bahwa kita harus terus menerus berdoa sepanjang hari tanpa beraktifitas. Rasul Paulus sedang merujuk kepada sikap kesadaran akan Tuhan dan penyerahan total kepada-Nya setiap saat.

Setiap saat hidup kita dihidupi dalam kesadaran bahwa Tuhan beserta dengan kita dan bahwa Dia terlibat secara aktif dalam pikiran dan keputusan kita. Adanya kehidupan doa yang seperti ini akan memudahkan kita untuk menguji segala sesuatu yang ditawarkan ke dalam diri kita. Seringkali banyak orang percaya terlalu terburu-buru untuk mengambil keputusan atas apapun yang ditawarkan. Mulai dari barang untuk dibeli, pasangan hidup, sampai kepada perkara-perkara yang bersifat rohani. Semua diputuskan dengan begitu cepat, tanpa meluangkan waktu bertanya kepada Tuhan. Ujilah segala sesuatu dan nantikan jawaban dari Tuhan.

(2). Ujilah segala sesuatu yang keluar dari dalam diri kita.

1 Tes. 5:14 Kami juga menasihati kamu, saudara-saudara, tegorlah mereka yang hidup dengan tidak tertib, hiburlah mereka yang tawar hati, belalah mereka yang lemah, sabarlah terhadap semua orang.

Kata “ujilah” pada ayat utama di atas juga memiliki arti memeriksa, meneliti untuk mengetahui mutu seseorang. Oleh karena itu, kita pun perlu memeriksa keadaan rohani kita untuk memastikan bahwa apa yang ada di dalam kita memiliki mutu atau kualitas seperti yang dikehendaki Tuhan. Ketika apa yang ada di dalam diri kita memiliki kualitas yang sehat, maka ketika dikeluarkan pun akan memancarkan sesuatu yang sehat pula. Nasihat, teguran maupun penghiburan yang keluar dari dalam diri kita akan membangun kehidupan banyak orang.

Bukankah sering kita dengar banyak orang yang menjadi lemah ketika berbicara dengan sesama orang percaya? Penyebabnya adalah ketika tidak ada kehidupan rohani yang sehat terbangun di dalamnya. Orang yang demikian akan mengeluarkan sesuatu yang buruk, komplain terhadap banyak hal, kecewa terhadap segala sesuatu, dan lain-lain. Penyebabnya adalah karena tidak memiliki sesuatu yang baik yang disimpannya. Kata “peganglah yang baik” memiliki arti mampu mengendalikan, menahan dan menyimpan sesuatu yang sifatnya unggul, berharga dan bermanfaat. Dan itu diperoleh ketika ada keterhubungan yang konstan dengan sang sumber Kebenaran, yaitu Yesus Kristus.

Oleh sebab itu, mari jemaat Tuhan, ketika kita memiliki kejelian dan ketajaman dalam menguji segala sesuatu dengan saringan yang benar, maka sudah pasti hidup kita akan menjadi efektif bagi Kerajaan Sorga. Kita tidak akan berlama-lama menghabiskan waktu-waktu hidup kita hanya untuk memperbaiki apa yang salah akibat segala keputusan yang masuk tanpa pengujian terlebih dahulu. Selamat menjadi penguji yang handal.

Tuhan Yesus memberkati!

Ujilah Segala Sesuatu! (Pesan Gembala, 16-06-2019)

| Warta Jemaat |
About The Author
-