Maju dan Menduduki (Pesan Gembala, 15 Desember 2019)

MAJU DAN MENDUDUKI

Ulangan 20:1-9 (4) sebab TUHAN, Allahmu, Dialah yang berjalan menyertai kamu untuk berperang bagimu melawan musuhmu, dengan maksud memberikan kemenangan kepadamu.

Perikop ini memuat instruksi yang diberikan Tuhan kepada orang Israel, melalui Musa, tepat di seberang sungai Yordan, sebelum mereka memasuki Tanah Perjanjian. Mereka telah berjalan di padang pasir selama empat puluh tahun, karena generasi sebelumnya telah menolak untuk pergi atas perintah Tuhan dan mengambil tanah yang Tuhan janjikan untuk memberikan kepada mereka. Generasi pertama telah mati, dan generasi baru inilah yang akan merebut tanah yang telah ditolak oleh pendahulu mereka.

Ulangan pasal dua puluh ini berisi instruksi Tuhan kepada bangsa Israel tentang peperangan menjelang pendudukan di wilayah baru. Di dalamnya,Tuhan memberi tahu mereka cara untuk bertarung dan memenangkan tanah yang diberikan Tuhan dengan bantuan-Nya yang tidak pernah gagal. Ini merupakan gambaran tentang apa yang sedang kita hadapi. Banyak yang Tuhan sedang ajarkan kepada kita tentang sikap dan keseriusan kita sendiri dalam peperangan-peperangan yang kita akan menangi.

Seandainya kita menyadari, betapa kita memiliki Tuhan yang tidak pernah bosan-bosannya mengajari kita, seperti Bapa kepada anak-anak-Nya, di dalam menghadapi sesuatu yang tujuan utamanya adalah bukan untuk mencelakakan kita, melainkan untuk mendewasakan sekaligus mengijinkan kita menikmati apa yang dijanjikan-Nya. Ia bukan sekedar menggenapi janji-Nya untuk kita nikmati semata-mata, namun mengajarkan bagaimana memelihara apa yang telah kita terima tersebut.

Betapa banyak contoh orang-orang di sekitar kita yang dengan mudah menikmati segala berkat di dalam kehidupannya, namun kemudian ia kehilangan semua yang telah diperolehnya itu. Penyebabnya adalah karena ia tidak mampu mengelolanya ketika kesulitan datang. Hari ini, tantangan-tantangan yang Tuhan ijinkan kita untuk menghadapinya selalu memiliki tujuan indah dibaliknya. Semuanya adalah untuk menjadikan kita pribadi-pribadi yang cakap di dalam mengelola dan mengembangkan apa saja yang Tuhan percayakan kepada kita. Entahkah rohani ataupun jasmani.

Inilah yang menjadi pesan Tuhan bagi kita di minggu ini. Tuhan mau kita tampil sebagai prajurit-prajurit-Nya yang kuat, berani dan tidak cengeng. Tuhan punya tujuan dibalik segala tantangan yang Ia ijinkan untuk kita hadapi. Seperti ketika Tuhan menjanjikan tanah yang berlimpah susu dan madu untuk dimasuki oleh bangsa Israel, Tuhan tidak serta merta memberikan tanah perjanjian tersebut begitu saja. Ia mengijinkan adanya tantangan-tantangan, salah satunya berupa penduduk-penduduk asli yang harus diperangi terlebih dahulu. Tujuannya adalah agar bangsa Israel menjadi umat yang tangguh dan teruji, khususnya ketika dipercayakan sesuatu yang berharga. Seperti itulah yang Tuhan kehendaki bagi kita.

Sikap apa yang harus kita bangun agar menjadi pribadi yang memiliki kualitas yang sepadan dengan apa yang Tuhan akan percayakan kepada kita?

(1). Membangun iman untuk senantiasa percaya pada kuasa Tuhan.

Ul. 20:1 “Apabila engkau keluar berperang melawan musuhmu, dan engkau melihat kuda dan kereta, yakni tentara yang lebih banyak dari padamu, maka janganlah engkau takut kepadanya, sebab TUHAN, Allahmu, yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir, menyertai engkau.

Ketika bangsa Israel terlibat dalam pertempuran manapun, selalu ditekankan bahwa mereka tidak perlu takut kepada besarnya kekuatan musuh. Entahkah berapa banyak pasukan berkuda ataupun kereta yang dimiliki musuh. Karena kekuatan Israel tidak terletak pada jumlah tentara yang mereka miliki, jumlah kuda, ataupun hebatnya senjata yang dipunyai, melainkan kepada hebatnya kekuatan Allah mereka. Allah yang sudah terbukti kehebatannya. Itulah sebabnya, penulis kitab Ulangan merasa perlu mengingatkan bangsa Israel bahwa Allah mereka adalah Allah yang telah menuntun mereka keluar dari tanah Mesir.

Jadi persiapan yang harus dibangun oleh bangsa Israel bukan semata-mata hanya berlatih fisik, ataupun berlatih keterampilan berperang dengan menggunakan senjata mereka, melainkan membangun iman percaya mereka. Tujuannya adalah untuk memercayai bahwa Tuhanlah yang akan berperang ganti mereka dan yang akan memberi kemenangan kepada mereka. Itulah sebabnya, sebelum menghadapi pertempuran, bukan peran pelatih tempur lagi yang berperan, melainkan peran seorang imam yang tampil untuk mengatasi rasa cemas dan kuatir bangsa Israel terhadap situasi yang dihadapi (ayat 2).

(2). Membangun fokus pandangan hanya pada tujuan Tuhan.

Ul. 20:5 Para pengatur pasukan haruslah berbicara kepada tentara, demikian: Siapakah orang yang telah mendirikan rumah baru, tetapi belum menempatinya? Ia boleh pergi dan pulang ke rumahnya, supaya jangan ia mati dalam pertempuran dan orang lain yang menempatinya.

Setelah peran imam dalam membangun kepercayaan pasukan Israel kepada Tuhan selesai, maka kali ini tampillah pengatur pasukan untuk berbicara kepada masing-masing tentara untuk memastikan sekiranya ada dari antara mereka yang telah mendirikan rumah baru, tetapi belum menempatinya, maka tentara itu mendapat pengecualian dari dinas militer untuk boleh meninggalkan pasukannya.

Selain tentang hal mendirikan rumah baru yang belum ditempati, pengatur pasukan menekankan dua hal lainnya, yaitu mereka yang telah membuat kebun anggur namun belum mengecap hasilnya (ayat 6) dan mereka yang telah bertunangan namun belum mengawininya (ayat 7), maka mereka semua diperkenankan untuk meninggalkan pasukan. Bukankah penyeleksian ini hanya akan mengurangi jumlah pasukan? Betul. Namun tujuan utamanya bukanlah tentang kuantitas semata-mata, namun tentang kualitas. Bukan pasukan terbesar yang dicari, melainkan pasukan terbaiklah yang fokus pandangan matanya hanya tertuju pada hal-hal yang dari Tuhan, bukan pada kepentingan pribadi.

Mari jemaat Tuhan, melalui pesan Tuhan ini, maka semakin mengertilah kita akan apa yang dikehendaki Tuhan. Dari pihak Tuhan, memberikan kemenangan adalah sesuatu yang tidak usah diragukan lagi. Dari pihak kita, tetaplah terus bangun iman percaya kita dan fokuskan pandangan mata kita hanya pada tujuan-Nya Tuhan. Selamat maju dan menduduki wilayah yang dijanjikan!

Tuhan Yesus memberkati!

 

Maju dan Menduduki (Pesan Gembala, 15 Desember 2019)

| Warta Jemaat |
About The Author
-