Mengambil Langkah Besar Bersama Tuhan (Pesan Gembala, 22 Desember 2019)

MENGAMBIL LANGKAH BESAR BERSAMA TUHAN

Yosua 3:7 Dan TUHAN berfirman kepada Yosua: “Pada hari inilah Aku mulai membesarkan namamu di mata seluruh orang Israel, supaya mereka tahu, bahwa seperti dahulu Aku menyertai Musa, demikianlah Aku akan menyertai engkau.

Setelah bangsa Israel bermalam tiga hari di sungai Yordan setelah perjalanan dari Sitim, Tuhan memerintahkan Yosua untuk berangkat memasuki tanah Kanaan dengan menyeberangi sungai Yordan. Tuhan, melalui kehadiran Tabut Perjanjian, akan berjalan di depan, diikuti segenap bangsa Israel melangkah di belakangnya. Tuhan lagi-lagi sedang mengajarkan bangsa Israel untuk berjalan bersama Tuhan yang tidak terlihat wujud-Nya, namun nyata kehadiran-Nya.

Jika kita melihat situasinya pada waktu itu, jelas ini adalah situasi yang tidak mudah bagi bangsa Israel. Mengapa? Jalan yang akan mereka tempuh adalah jalan yang berbeda sama sekali dengan jalan yang mereka telah lalui sebelumnya. Sungai Yordan yang akan mereka seberangi sedang meluap dan dalam airnya. Tetapi Tuhan memerintahkan mereka untuk menyeberanginya. Bagaimana mungkin? Tidak ada perahu atau jembatan, dan tidak pula ada alat bantu dalam bentuk apapun.

Mereka bisa saja protes kepada Yosua dan memertanyakan maksud dari perintah ini. Apakah Yosua sedang berusaha untuk mencelakakan bangsa Israel dengan semua perintah tersebut? Siapapun tentunya yang mendengarkan perintah itu pasti akan bertanya-tanya. Namun sesuai dengan arahan dari Tuhan, Yosua tetap menyuruh bangsa Israel untuk mengarahkan fokus pandangannya hanya pada tuntunan Tuhan, yaitu berjalan mengikuti para imam yang berjalan di depan mereka sambil membawa Tabut. Tuhan tidak sekedar memberikan perintah, namun Ia sendiri menyertai dan memimpin umat-Nya.

Memang tidaklah mudah bagi bangsa Israel, dan pastinya juga tidak mudah bagi kita, untuk berjalan melangkah tanpa tahu apa yang selanjutnya akan terjadi di depan. Namun karena bangsa Israel tahu bahwa ini merupakan arahan dari Tuhan, maka mereka memutuskan untuk berjalan mengikuti.

Inilah yang menjadi pesan Tuhan bagi kita di minggu ini. Tuhan akan membawa kita kepada sesuatu hal yang baru. Suatu jalan yang mungkin belum pernah kita lalui sebelumnya. Apabila melihat situasi dan kondisi jalan yang akan dilalui, jelas ini bukanlah jalan biasa. Jalanan yang membutuhkan sebuah “sepatu khusus” untuk melintasinya. Namun yang pasti ada wilayah baru yang akan kita masuki dan alami. Luar biasa bukan! Bagaikan bangsa Israel yang harus terus berjalan mengikuti petunjuk yang Tuhan berikan sampai mereka akhirnya dapat menyeberangi sungai Yordan, demikian pula kita pun harus mengikuti petunjuk Tuhan.

Beberapa hal yang harus kita perhatikan agar kita melakukan langkah seperti yang Tuhan kehendaki, di antaranya adalah:

(1). Fokuskan pandangan kita pada apa yang Tuhan kehendaki.

Yos. 3:4 hanya antara kamu dan tabut itu harus ada jarak kira-kira dua ribu hasta panjangnya, janganlah mendekatinya – maksudnya supaya kamu mengetahui jalan yang harus kamu tempuh, sebab jalan itu belum pernah kamu lalui dahulu.”

Jalan kali ini yang harus ditempuh oleh bangsa Israel memang betul-betul berbeda dengan jalan yang telah mereka lalui sebelumnya. Bayangkan, selama 40 tahun mereka sudah terbiasa, di bawah kepemimpinan Musa, berjalan di atas padang gurun yang panas dan kering. Pemandangan tiang awan dan tiang api tanda penyertaan Tuhan atas umat-Nya yang sangat spektakuler itu sudah menjadi pemandangan yang biasa bagi mereka. Tidak ada yang aneh lagi bagi orang Israel dari orang tua hingga anak-anak.

Kini tibalah saat di dalam hidup mereka dimana Tuhan berkata: “Inilah waktu terjadinya sebuah perubahan besar dalam hidupmu!” Mereka sudah tidak akan melihat penyertaan Tuhan dalam bentuk tiang awan dan tiang api lagi. Namun hal itu bukan artinya Tuhan sudah selesai menyertai mereka, melainkan Tuhan akan memimpin mereka dalam bentuk yang lain. Ada para imam pembawa Tabut Perjanjian yang kini harus mereka ikuti dalam jarak yang sudah ditetapkan Tuhan. Ada jalanan yang berbeda permukaannya dari sebelumnya. Hal yang sama pula yang Tuhan mau kita lakukan sejak saat ini. Perhatikan arah dan tuntunan Tuhan bagi kita. Fokuskan pandangan pada apa yang dikehendaki Tuhan, bukan diri sendiri.

(2). Fokus pada pengejaran yang benar di dalam Tuhan.

Yos. 3:7 Dan TUHAN berfirman kepada Yosua: “Pada hari inilah Aku mulai membesarkan namamu di mata seluruh orang Israel, supaya mereka tahu, bahwa seperti dahulu Aku menyertai Musa, demikianlah Aku akan menyertai engkau.

Perkataan Tuhan ini bukan berarti bahwa sejak saat itu Tuhan mau membuat nama Yosua menjadi termasyur di antara segenap umat Israel dan di seluruh bangsa-bangsa yang ada di sekitar mereka, sehingga Yosua menjadi tokoh yang paling dikagumi di masa itu. Bukankah ini yang seringkali menjadi pengejaran banyak orang percaya, yaitu menjadi orang yang terkenal karena kehebatannya.

Maksud Tuhan dengan perkataan itu adalah, sekiranya Yosua taat melakukan apa yang Tuhan katakan kepadanya untuk dilakukan beserta dengan segenap bangsa Israel, maka tanda demi tanda Tuhan yang ajaib akan mengikuti, sehingga nama Tuhan, Allah semesta alam, yang menjadikan Yosua sebagai pemimpin atas bangsa Israel akan dikenal dan ditinggikan. Seringkali pertimbangan untuk menjadikan Kristus sebagai Pribadi yang dahsyat seringkali menjadi tertutupi dan tidak dikenal oleh karena “kebesaran” nama pribadi, pelayanan atau nama gereja yang dibawa oleh orang-orang percaya. Bagaimana dengan kita?

Mari jemaat, Tuhan mau setiap kita memersiapkan diri kita sama seperti bangsa Israel yang memersiapkan diri sebelum mereka menyeberang sungai Yordan. Jalan yang akan dilalui pastinya akan berbeda dengan jalan yang biasa kita lalui, entahkah berliku-liku, bergelombang atau pun tidak. Namun yang pasti kita tidak menempuhnya sendiri, ada penyertaan Tuhan yang nyata dan luar biasa mendahului langkah kaki kita. Selamat mengarahkan pandangan kita senantiasa pada Tuhan!

Tuhan Yesus memberkati!

 

Mengambil Langkah Besar Bersama Tuhan (Pesan Gembala, 22 Desember 2019)

| Warta Jemaat |
About The Author
-