Yesaya 59:19 Maka orang akan takut kepada nama TUHAN di tempat matahari terbenam dan kepada kemuliaan-Nya di tempat matahari terbit, sebab Ia akan datang seperti arus dari tempat yang sempit, yang didorong oleh nafas TUHAN (NKJV.: … When the enemy comes in like a flood, The Spirit of the Lord will lift up a standard against him/ … ketika musuh mendatangi seperti banjir, maka Roh Tuhan akan menaikkan sebuah standar untuk mengatasinya).

Melalui nabi Yesaya, Tuhan mengungkapkan isi hati-Nya saat ia melihat umat Israel pada waktu itu jatuh ke dalam berbagai perbuatan jahat. Tuhan melihat betapa hebatnya dosa-dosa yang dilakukan Israel. Hukum dikatakan telah terdesak ke belakang, dan keadilan berdiri jauh-jauh. Dosa dan kefasikan sudah benar-benar menjadi tembok pemisah antara umat Tuhan dengan Tuhannya. Digambarkan pada waktu itu kejahatan melanda bagaikan arus air yang menerjang seperti banjir. Para pendoa syafaat merasa seolah-olah doa-doa yang dinaikkan seperti tidak sanggup membendungnya, sampai Tuhan bertindak secara luar biasa dengan kuasa Roh-Nya.

Kira-kira seperti itu jugalah kondisi yang terjadi di masa sekarang. Kejahatan terjadi di mana-mana. Dosa dan kefasikan dilakukan manusia tanpa merasa bersalah sedikit pun. Ini membuktikan betapa moralitas manusia telah merosot jatuh ke titik yang paling bawah. Bahkan, tidak sedikit orang-orang percaya yang menjalani kehidupan dengan standar berganda. Di satu sisi mereka menjalankan hukum Tuhan, namun di sisi yang lain mereka masih memercayai hukum-hukum yang lain di luar Tuhan. Ini membuktikan betapa lemahnya kekuatan mereka yang seharusnya tampil menjadi penerang. Belum lagi ditambah musuh yang mencoba melanda, seperti air bah seluruh kehidupan umat manusia tanpa pandang bulu.

Banjir atau masalah yang datang melanda seringkali tidak terduga, tiba-tiba dan mendadak. Seperti halnya sifat air, ia datang bisa dari berbagai arah, mencoba memerangkap dan mengurung. Respons apa yang biasa dilakukan orang percaya ketika problema datang melanda? Ternyata respon yang paling banyak dilakukan oleh orang percaya adalah datang dan berdoa serta meminta ampun kepada Tuhan atas kesalahan mereka. Lalu, respons lain yang sering dilakukan adalah memerangi serta menolak masalah yang datang. Banyak orang percaya tidak suka dirinya didatangi masalah, oleh sebab itu seringkali mereka menolaknya.

Meskipun respons-respons di atas tidak sepenuhnya salah atau tidak sepertinya tepat, satu hal yang Tuhan kehendaki ketika masalah datang adalah melibatkan pribadi Tuhan dan mempersilakan Roh mengangkat kita ke standar yang lebih tinggi untuk menghadapi masalah tersebut. Ada Roh Tuhan yang selalu melakukan sesuatu yang baru bagi hidup kita. Jangan pernah lihat masalah sebagai cara iblis untuk menghancurkan kita, tapi lihatlah masalah sebagai cara Tuhan untuk menantang kita naik peringkat. Dan inilah yang menjadi pesan Tuhan bagi kita di minggu ini.

Beberapa standar-standar yang perlu ditingkatkan di antaranya adalah:
(1). Standar pengetahuan/pengenalan akan Tuhan

Hosea 4: 6 a “Umat-Ku binasa karena tidak mengenal Allah; …

Tuhan mau mengubah pengetahuan kita menjadi sebuah pengalaman. Pengetahuan akan Tuhan itu penting, namun bukan hanya kita tahu teori tentang Tuhan saja, tapi kita juga bisa mengalami sendiri pengalaman-pengalaman berjalan bersama Tuhan. Banyak hal yang mungkin tidak kita pahami ketika kita mengalami suatu problema dalam kehidupan, namun lewat sebuah perjalanan bersama Tuhan, maka kita akan dibawa kepada sebuah pemahaman akan maksud dan tujuan Tuhan mengapa kita harus mengalami suatu perkara.

Ayub merasa dirinya sudah begitu baik, jujur, saleh dan takut akan Tuhan, sehingga merasa bahwa ia sudah cukup mengenal Tuhan. Namun lewat problema besar yang ia hadapi, barulah ia mengerti bahwa tidak cukup ia mengenal Tuhan dalam hidupnya. Banyak ketidakmengertian akan Tuhan yang ia harus alami. Ia menyadari bahwa ternyata ia mengenal Tuhan hanya sebatas pengetahuan umum dan dari apa kata orang saja. Bersyukur di tengah badai yang melanda hidupnya  ia memilih untuk menaikkan standar pengenalannya akan Tuhan, sehingga ia mengerti maksud hati Tuhan. Bersyukur bahwa hari-hari ini Tuhan telah mengajak kita untuk berjalan bersama-Nya dalam keintiman. Percayalah, bahwa Roh-Nya akan membawa kita menaikkan standar pengenalan kita yang lebih lagi akan Dia.

(2). Standar kehidupan doa

Yesaya 59:19 NKJV.: …When the enemy comes in like a flood, The Spirit of the Lord will lift up a standard against him (…ketika musuh mendatangi seperti banjir, maka Roh Tuhan akan menaikkan sebuah standar untuk mengatasinya)

Kata “standar” di sini memiliki arti “panji atau bendera” yang biasa digunakan sebagai tanda sebuah kemenangan. Tuhan kita dikenal sebagai Tuhan yang memiliki banyak julukan-julukan yang hebat. Salah satunya adalah julukan “Jehovah Nissi”, yang artinya adalah Tuhan Panji kemenanganku. Sebuah panji atau bendera tidak akan dikibarkan tanpa melalui sebuah proses peperangan yang berujung kepada kemenangan. Julukan ini diperoleh sebagai hasil peperangan bangsa Israel ketika melawan bangsa Amalek pada waktu bangsa Israel sedang dalam perjalanan menuju ke Tanah perjanjian.

Kemenangan yang diperoleh bangsa Israel ini bukanlah semata-mata hasil perjuangan dan kehebatan Yosua yang pada waktu itu ditunjuk Musa sebagai pemimpin pasukan Israel. Namun kemenangan ini dicapai sebagai hasil dari sedoa yang dinaikkan Musa di topang Harun dan Hur di atas bukit sementara Yosua melakukan peperangan melawan bangsa Amalek. Mereka disitu menyadari, bahwa tanpa ada doa-doa yang dinaikkan, maka tidaklah mungkin kemenangan akan dicapai, sehebat apapun kemampuan seorang prajurit berperang. Doa akan menggerakkan Tuhan untuk melakukan sesuatu yang luar biasa bagi umat-Nya, yaitu kemenangan.

Mari umat Tuhan, masalah apapun bisa datang melanda kehidupan kita, namun jangan melihat hal itu sebagai sesuatu yang akan menghancurkan kita. Lihatlah itu sebagai tanda saatnya kita menaikkan standar dalam kehidupan kita.

Tuhan Yesus memberkati!

ReplyReply AllForwardEdit as new
 

05 Februari 2017 – Saatnya Menaikkan Standar

| Warta Jemaat | 0 Comments
About The Author
-

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.