3 Yohanes 1:2  Saudaraku yang kekasih, aku berdoa, semoga engkau baik-baik dan sehat-sehat saja dalam segala sesuatu, sama seperti jiwamu baik-baik saja.
[AMP. = Beloved, I pray that you may prosper in every way and (that your body) may keep well, even as your soul keeps well and prospers].

Surat pribadi dari Yohanes, yang menyebut dirinya “penatua”, ini ditujukan kepada Gayus, seorang percaya yang setia. Ia adalah jemaat dari salah satu gereja di daerah Asia Kecil. Surat ini sengaja ditulis untuk memuji Gayus atas kesetiaannya menyediakan tumpangan dan bantuan bagi para pengerja yang seringkali diutus Yohanes untuk berkeliling mengabarkan Injil.

Dalam suratnya ini Yohanes menyatakan harapannya agar kondisi Gayus senantiasa dalam kondisi yang sehat walafiat. Sehat yang dimaksudkannya bukan hanya sehat secara jasmani saja, namun secara rohani juga. Gayus dinilai Yohanes memiliki kesehatan rohani yang prima dengan melihat sikap dan gaya hidupnya serta respon-respon yang diberikannya saat menghadapi serangan dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, khususnya mereka yang menentang pekerjaan Tuhan.

Inilah yang menjadi pesan Tuhan di minggu ini, yaitu agar setiap kita sebagai orang percaya harus turut memerhatikan kondisi serta pertumbuhan kesehatan rohani lebih dari kesehatan-kesehatan yang lainnya. Fakta membuktikan bahwa hari-hari ini kebanyakan orang umumnya menempatkan kebutuhan akan kondisi kesehatan fisiknya pada prioritas lebih tinggi dibandingkan dengan kesehatan rohaninya. Mengejar kesehatan tubuh tidaklah salah, namun meremehkan pembangunan tubuh rohani bukanlah keputusan yang bijak. Banyak orang yang terlihat sehat secara jasmani, namun sayangnya tidak diikuti dengan sehat secara rohani. Hal ini akan teruji dengan sendirinya ketika berhadapan dengan pencobaan.

Kekuatan dan kebugaran rohani dapat tercapai bukan tanpa usaha. Seperti halnya orang-orang yang telah berlatih sedemikian rupa dengan segala daya dan upaya untuk memperoleh hasil kesehatan tubuh yang baik, demikianlah pula seharusnya kita dalam mengejar kesehatan rohani. Diperlukan sikap yang proaktif dan kegigihan di dalam mengejar kesehatan rohani hingga mencapai tingkat kesehatan yang prima, seperti yang dikehendaki Tuhan.

Hal-hal apa saja yang perlu kita pahami untuk mencapai kesehatan rohani?
(1).  Memahami fakta bahwa kita diciptakan untuk melakukan pekerjaan baik

Efesus 2:10  Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.

Sebuah kendaraan diciptakan untuk suatu maksud sesuai dengan tujuan pembuatnya. Sebagai misal, kendaraan jeep awalnya diciptakan untuk keperluan perang dunia. Kendaraan jenis ini diperlengkapi dengan mesin dan roda-roda yang disesuaikan dengan medan perang yang terjal dan berbatu-batu. Jeep tersebut mampu mencapai tujuan seperti yang dikehendaki perancangnya karena ia dipersiapkan untuk hal tersebut. Pengertian yang sama juga dapat diaplikasikan pada kita sebagai orang percaya. Untuk mencapai tujuan dari Sang Pencipta, sejak awal kita sudah didesain untuk melakukan “pekerjaan baik” yang sudah dipersiapkan jauh sebelumnya oleh Tuhan. Meskipun pekerjaan baik itu terlihat tidak mudah untuk dilakukan, namun kita pasti akan dapat melakukannya, karena memang kita “dibuat” oleh tangan Tuhan untuk mampu melakukannya. Tuhan bahkan mau kita hidup di dalam pekerjaan baik tersebut.

Ketika kita melakukan pekerjaan-pekerjaan yang baik tersebut, maka bukan saja tujuan Tuhan dapat tercapai melalui kita, tetapi luar biasanya, kondisi kesehatan rohani kita pun akan terbangun hingga senantiasa ada dalam kondisi rohani yang prima. Namun sebaliknya, ketika kita mengabaikan untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan yang baik, bahkan sebaliknya melakukan pekerjaan-pekerjaan yang “tidak baik”, yang tidak dikehendaki oleh Tuhan, maka yang akan terjadi adalah timbulnya kemerosotan rohani. Oleh sebab itu, tetaplah senantiasa berada dalam komunitas yang sehat, sehingga kita dapat mengetahui mana pekerjaan yang dikehendaki Tuhan dan mana yang bukan.

(2). Memahami bahwa ibadah dengan motivasi yang benar akan berguna bagi rohani kita

1 Tim. 4:8  Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang.

Rasul Paulus dalam surat-suratnya seringkali menggambarkan pengiringan seseorang kepada Tuhan dengan menggunakan ilustrasi seorang atlet olah raga, dimana sang atlet harus sungguh-sungguh melatih tubuhnya sedemikian rupa untuk mencapai hasil yang maksimal di dalam pertandingan yang diikutinya, sehingga pada akhirnya ia berhasil menjadi sang juara. Memang seperti itulah seharusnya seorang atlet berlatih untuk dapat mencapai hasil yang terbaik. Melalui ilustrasi pertandingan olah raga ini Paulus mengingatkan orang percaya bahwa ada pertandingan yang jauh lebih penting yang tanpa disadari sebenarnya kita sedang berada di tengah-tengah arena pertandingan tersebut, yaitu pertandingan kehidupan berupa pengiringan kita kepada Tuhan dimana kita harus mencapai garis akhir dengan baik.

Untuk itulah dikatakan bahwa ada latihan-latihan yang harus kita jalani. Latihan badani itu bagus dan penting untuk kesehatan tubuh jasmani kita, namun terbatas gunanya dan sifatnya tidak kekal. Berguna selama kita masih mengenakan tubuh jasmani ini agar dapat melaksanakan pekerjaan-pekerjaan dengan baik. Namun, untuk mencapai garis akhir pertandingan kehidupan dengan baik, maka latihan ibadahlah yang berguna, bahkan berguna untuk hidup yang akan datang.

Rasul Paulus menyamakan ibadah dengan istilah “berlatih” dengan pemahaman bahwa pertumbuhan rohani tidak bisa dicapai dalam waktu “semalam”, namun harus melewati latihan demi latihan dengan motivasi yang benar hari lepas hari.

Mari umat Tuhan, masih banyak hal lain lagi yang berkaitan dengan bagaimana melatih diri kita agar mencapai kesehatan rohani yang prima. Namun minimal kita menangkap esensi dari pesan Tuhan ini, yaitu bahwa kita tidak bisa berpangku tangan dan merenungi nasib, lalu mengharapkan rohani kita akan meningkat pesat tanpa melakukan apa-apa.

Tuhan Yesus memberkati!

12 April 2015 – Sehat Rohani (Spiritual Health)

| Warta Jemaat | 0 Comments
About The Author
-

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.