TUHAN SEDANG MENUMBUHKAN SESUATU YANG BARU
Yesaya 43:19 Lihat, Aku hendak membuat sesuatu yang baru, yang sekarang sudah tumbuh, belumkah kamu mengetahuinya? Ya, Aku hendak membuat jalan di padang gurun dan sungai-sungai di padang belantara.
Ayat ini memiliki latar belakang pada waktu bangsa Israel sedang menjalani masa pembuangan di Babel. Sebuah periode yang kelam bagi bangsa Yahudi pada waktu itu. Tapi kemudian Tuhan berfirman melalui nabi Yesaya bahwa Ia akan membebaskan bangsa Israel dari penderitaan yang mereka alami. Tuhan hendak memberikan kehidupan yang sama sekali baru kepada umat-Nya.
Tuhan mengatakan bahwa Ia hendak membuat jalan di padang gurun dan sungai-sungai besar di padang belantara. Ini artinya, sesuatu yang Tuhan mau lakukan itu bukanlah hal yang biasa, melainkan perkara yang heran dan menakjubkan. Sesuatu yang tidak pernah terduga, dan yang manusia tidak bisa lakukan.
Bayangkan jalan di padang gurun dan sungai-sungai di padang belantara, dua hal yang tampaknya mustahil bagi manusia pada masa itu. Bahkan sama sekali tidak terpikirkan. Kemudian Tuhan melanjutkannya dengan berkata bahwa sesuatu yang baru itu sesungguhnya sudah Tuhan mulai.
Inilah yang menjadi pesan Tuhan bagi kita. Sebagaimana Tuhan pada waktu itu menyampaikan pesan-Nya kepada umat Israel bahwa Ia akan membuat sesuatu yang baru, bahkan sesuatu yang tidak terpikirkan, maka hal yang sama Tuhan juga akan melakukan sesuatu yang baru pula kepada kita.
Kata “sesuatu yang baru” yang dimaksud di ayat tersebut adalah kadash, yang artinya new things atau fresh start (awal yang baru), yang tidak terduga seperti apa oleh kita sebelumnya.
Sesuatu yang baru ini dikatakan tidak terpikirkan oleh kita. Jadi artinya, jangan mencoba berharap bahwa keinginan kita selama ini sepertinya akan Tuhan kabulkan. Ini bukan tentang keinginan kita, melainkan keinginan Tuhan bagi kita. Ini tentang sesuatu yang bagi kita tidak mungkin, namun mungkin sekali bagi Tuhan.
Oleh sebab itu, beberapa hal yang perlu kita pahami terlebih dahulu berkaitan dengan pesan Tuhan ini, di antaranya adalah:
(1). Tinggalkan pola berpikir lama. Mulai belajar menyelaraskan dengan cara berpikir Tuhan
Yesaya 43:18 firman-Nya: “Janganlah ingat-ingat hal-hal yang dahulu, dan janganlah perhatikan hal-hal yang dari zaman purbakala!
Memahami ayat 18 ini kita tidak bisa lepas dari ayat 16-17, yaitu tentang perjalanan bangsa Israel yang keluar dari Mesir menuju Tanah Perjanjian. Masa dimana Tuhan pernah melakukan perkara yang luar biasa, yaitu membuka jalan melalui laut dan melalui air yang hebat bagi umat-Nya, dan kereta kuda dan tentara Mesirpun mati terkubur di laut.
Namun setelah peristiwa tersebut apakah kemudian mereka menjadi orang-orang yang takut akan Tuhan, lalu berjalan dengan ketaatan hingga tiba di Tanah Perjanjian? Tidak. Justru generasi pertama dari mereka yang keluar dari Mesir adalah orang-orang yang tidak masuk ke Tanah Perjanjian karena ketidakpercayaan dan ketidaktaatan mereka kepada Tuhan.
Melalui pesan-Nya ini Tuhan mengatakan agar apabila ingin mengalami “sesuatu yang baru” dari Tuhan, maka harus bersedia mengubah segala pola pikir lama. Lupakan hal buruk yang dulu pernah terjadi, dan jangan diam menetap pada hal-hal dari masa lalu tersebut. Apabila kita tahu ada perilaku lama yang tidak berkenan, luka lama, dan sebagainya, mari segera tinggalkan dan bergerak maju.
(2). Tinggalkan fokus yang salah. Mulai perhatikan apa yang sedang Tuhan lakukan
Yesaya 43:19A Lihat, Aku hendak membuat sesuatu yang baru, yang sekarang sudah tumbuh, belumkah kamu mengetahuinya? …
Di hari-hari yang lalu kita mungkin pernah berkomitmen untuk meningkatkan hubungan dengan Tuhan, mau memerbaiki relasi dengan anggota keluarga, mau mengambil tanggung jawab atas fungsi yang Tuhan percayakan, dan sebagainya. Tetaplah lakukan, jangan kembali membuat keputusan-keputusan salah yang hanya akan menghalangi kita untuk melakukan hal-hal baik yang sudah kita lakukan tersebut.
Mari fokus dengan apa yang sedang Tuhan lakukan. Firman Tuhan mengatakan bahwaada yang sedang tumbuh dan Tuhan mau kita mengetahuinya. Kata “tumbuh” yang digunakan di sini adalah tsamakh, yang artinya sadari bahwa (ibarat tumbuhan) kecambahnya sudah mulai keluar. Mungkin secara kasat mata belum terlihat jelas, namun sebetulnya sudah terjadi pertumbuhan.
Oleh sebab itu, jaga apa yang sudah mulai tumbuh tersebut dengan hati-hati. Karena sesuatu yang masih baru biasanya rentan untuk mati. Sesuatu yang sudah mulai kita lakukan mungkin hasilnya belum langsung terlihat jelas, tetapi teruslah lakukan. Jangan merasa lelah, lalu kemudian berhenti. Ingat, mematikan itu lebih mudah dibandingkan dengan menumbuhkannya.
Mari jemaat Tuhan, tangkap pesan Tuhan ini dengan optimis. Tuhan sudah menumbuhkan suatu awal yang baru dalam sektor-sektor tertentu dalam hidup kita, tetapi jangan lupa, dibutuhkan keterlibatan kita di dalamnya.Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada petang hari, karena engkau tidak mengetahui apakah ini atau itu yang akan berhasil, atau kedua-duanya sama baik (Pkh. 11:6). Selamat menuai hasil!
Tuhan Yesus memberkati!