TUHAN MENCURAHKAN HUJAN ATAS BENIH YANG DITABUR
Yesaya 30:23 Lalu TUHAN akan memberi hujan bagi benih yang baru kamu taburkan di ladangmu, dan dari hasil tanah itu kamu akan makan roti yang lezat dan berlimpah-limpah. Pada waktu itu ternakmu akan makan rumput di padang rumput yang luas;
Latar belakang dari pasal 30 ini, nabi Yesaya sedang menyampaikan kepada umat Israel bahwa setelah masa pembuangan bangsa Israel (kaum Yehuda) yang cukup lama sebagai akibat dari sikap mereka yang seringkali berkompromi dengan hal-hal yang Tuhan sebetulnya sudah peringatkan mereka untuk tidak melakukannya, namun mereka tetap lakukan. Akibatnya mereka harus merelakan diri untuk dibuang ke Babel sekian waktu lamanya. Namun luar biasanya Tuhan, Ia tetap menunjukkan kasih-Nya dan menyayangi mereka.
Kita melihat bagaimana Tuhan ingin segera memulihkan kembali umat-Nya yang sedang dijatuhi hukuman karena pemberontakan mereka. Tuhan dikatakan sedang menanti-nanti pertobatan umat-Nya untuk menunjukkan belas kasihan kepada mereka yang berharap dan berseru kepada-Nya. Tuhan adalah Pribadi yang ingin segera bertindak untuk menjawab seruan mereka (ayat 18-19). Dari sini kita dapat lebih memahami sifat Tuhan. Dia tidak ingin berlama-lama menunjukkan kasih-Nya kepada umat-Nya.
Namun jangan lupa, Ia juga memiliki ketegasan. Tuhan tak membiarkan kesalahan tanpa konsekuensi. Tetapi Tuhan juga siap untuk menuntun umat-Nya kepada langkah-langkah yang membukakan sesuatu yang luar biasanya kepada umat-Nya. Tuhan itu pribadi pendidik yang tidak membiarkan segala sesuatu berjalan tanpa pembelajaran.
Tuhan mengijinkan berbagai pergumulan dialami umat-Nya untuk mendisiplinkan rohaninya, menguatkan pengharapannya, dan memurnikan iman umat-Nya kepada Tuhan. Saat umat-Nya lulus dalam ujian, kasih-Nya sudah menanti, kebaikan-Nya siap dicurahkan. Luar biasa bukan?
Berbicara soal hujan yang Tuhan curahkan atas benih (seperti yang Tuhan nyatakan di dalam pesan-Nya bagi kita ini) adalah sesuatu menarik. Bagi masyarakat agraris di wilayah Israel turunnya hujan bukan sesuatu yang biasa. Ada jenis hujan yang sering kita dengar di Alkitab PL, yaitu hujan awal dan hujan akhir (the early rain and the latter rain). Hujan awal biasa terjadi kurang lebih satu bulan setelah musim menanam benih. Maka segala benih-benih yang sudah ditanam akan memperoleh tingkat kelembaban yang diperlukan untuk pertumbuhan awal. Sedangkan hujan akhir turun menjelang musim menuai. Hujan akhir ini yang membuat benih yang sudah tumbuh memasuki fase matang yang tidak lama lagi terjadi masa panen.
Dari masukan di atas, kita dapat memahami bahwa hujan yang dimaksud pesan Tuhan ini adalah hujan awal. Masa dimana hujan dicurahkan Tuhan agar benih-benih yang sudah ditanam segera memunculkan tunasnya.
Inilah yang menjadi pesan Tuhan bagi kita. Tuhan menjanjikan akan bertunasnya benih yang kita taburkan di ladang. Yang apabila mengacu kepada ayat 23 dari hasil benih yang ditaburkan tersebut kita akan menikmati roti yang lezat dan berlimpah-limpah. Kita tidak tahu hasil yang seperti apa yang dapat membuat si penuai memakan roti yang lezat dan berlimpah-limpah. Yang pasti sesuatu yang bermanfaat. Namun jangan terburu-buru membayangkan hasil yang akan diperoleh, pastikan bahwa umat Tuhan telah melakukan langkah awal terlebih dahulu yaitu menaburkan benih atau bibit kebenaran.
Apa yang harus kita pahami berkaitan dengan pesan Tuhan ini?
(1). Bahwa benih yang pernah kita tabur akan mulai memunculkan hasilnya.
Yesaya 30:23 Lalu TUHAN akan memberi hujan bagi benih yang baru kamu taburkan di ladangmu, …
Melalui pesan-Nya ini Tuhan sedang memberitahukan kepada kita bahwa mungkin selama ini kita merasa tidak mengalami atau belum mengalami hal-hal yang luar biasa di dalam Tuhan. Melalui pesan-Nya ini Tuhan sedang memberitahukan kepada kita bahwa jangan kita menjadi kuatir. Seandainya memang ada benih-benih yang sudah kita tabur, maka saat ini benih itu sedang memunculkan tunasnya. Hal itu terjadi karena Tuhan mencurahkan hujan atas benih-benih tersebut. Pastikan, bahwa kita telah menabur benih tersebut di ladang.
Ladang yang dimaksud adalah adamah, yaitu bidang tanah yang gembur bukan tanah buruk yang berbatu-batu.
Pertanyaannya, adakah selama ini kita sudah menabur benih-benih yang baik ke atas “sebidang tanah” yang subur tersebut? Benih-benih yang dimaksud adalah benih-benih kebenaran. Benih Kerajaan Sorga yang ditabur untuk kepentingan Kerajaan Sorga.
Tentu kita bertanya, benih-benih seperti apa yang ditabur ke atas adamah itu? Benih-benih itu bisa berupa: benih kebenaran yang kita pribadi tabur kepada banyak orang (termasuk anggota keluarga), benih-benih berbagai pesan Tuhan yang gembala taburkan kepada jemaat, atau benih janji yang Tuhan secara pribadi telah taburkan ke dalam diri kita melalui relasi yang kita bangun, seperti misalnya janji Tuhan kepada Abraham atau Yusuf.
Namun ingat, pesan ini dapat menjadi sebuah teguran apabila ternyata selama ini ada dari antara kita yang tidak pernah menaburkan benih apa-apa atau juga mengabaikan setiap benih pesan yang Tuhan berikan secara terus menerus atas kita di gereja-Nya ini. Oleh sebab itu, belajar menangkap baik-baik setiap pesan demi pesan yang Tuhan berikan, karena kita tidak tahu kapan hujan dicurahkan Tuhan ke atas benih-benih tersebut.
(2). Bahwa kita bisa ikut ambil bagian agar hujan dicurahkan
Yesaya 30:19-22 (19) Sungguh, hai bangsa di Sion yang diam di Yerusalem, engkau tidak akan terus menangis. Tentulah Tuhan akan mengasihani engkau, apabila engkau berseru-seru; pada saat Ia mendengar teriakmu, Ia akan menjawab.
Kita menyadari bahwa keputusan datangnya hujan adalah hak prerogatifnya Tuhan. Tuhan yang menetapkan hujan turun dan Tuhan juga yang menetapkan agar hujan tidak dicurahkan. Namun Alkitab mencatat, bahwa ada orang-orang yang melalui ketaatan dan doa yang dinaikkan bisa memengaruhi atau menggerakkan Tuhan untuk mencurahkan hujan. Mungkin hujan itu dicurahkan di luar musim yang natural, tetapi Tuhan berkuasa untuk melakukannya.
Keputusan bangsa Israel untuk berseru-seru kepada Tuhan dan mengarahkan pandangannya serta memilih untuk berjalan dalam tuntunan Tuhan dan menjauhi segala kenajisan membuat Tuhan juga tidak mau berlama-lama untuk mencurahkan hujan-Nya ke atas tanah untuk membasahi benih-benih yang telah ditabur. Tuhan juga tidak mau berlama-lama untuk melakukan sesuatu atas kehidupan umat-Nya.
Mari jemaat Tuhan, melalui pesan-Nya ini kita semakin memahami hati Tuhan betapa Ia sangat ingin menumbuhkan sesuatu yang ilahi ke dalam kehidupan umat-Nya. Bukan semata-mata memerlengkapi dengan perkara-perkara jasmani seperti yang banyak dinanti-nantikan manusia pada umumnya, namun lebih dari itu, Tuhan ingin umat-Nya mengalami revival. Hidup yang mengalami penggenapan janji sehingga Kerajaan Sorga pun turut diuntungkan.
Tuhan Yesus memberkati!