KETIKA KITA MENCOBA MENCURANGI TUHAN
Yohanes 6:25-26 (25) Ketika orang banyak menemukan Yesus di seberang laut itu, mereka berkata kepada-Nya: “Rabi, bilamana Engkau tiba di sini?” (26) Yesus menjawab mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang.
Latar belakang kisah ini terjadi setelah peristiwa” 5 roti dan 2 ikan”. Setelah orang banyak makan dengan kenyang, Yesus menyuruh murid-murid untuk pergi ke seberang danau sementara Yesus naik ke bukit untuk berdoa (versi Injil Matius). Tidak lama setelah itu laut bergelora karena angin kencang. Di sinilah terjadi peristiwa “Yesus berjalan di atas air.” Singkat cerita, tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di wilayah seberang danau.
Ternyata orang banyak yang sejak kemarin mengalami peristiwa “5 roti dan 2 ikan” ini tidak semua langsung pulang. Mereka masih mengejar keberadaan Yesus. Dan mengetahui bahwa Yesus telah berada di seberang danau, maka menyusullah orang-orang tersebut dengan menggunakan perahu. Terkesan bahwa orang-orang ini begitu merindukan Yesus.
Ketika orang-orang ini menemukan Yesus, mereka berkata: “Rabbi, bilamana Engkau tiba di sini? Kata “menemukan”atau hyoorisko inimemiliki arti seperti orang baru menemukan sesuatu yang ia cari selama ini, atau orang yang mendapatkan kembali sesuatu yang hilang. Ada rasa kangen yang begitu nyata terlihat. Seperti itu kira-kira sikap orang-orang yang mendapatkan Yesus di daerah seberang.
Namun ternyata reaksi Yesus sungguh mengejutkan. Ia tidak membalas sambutan orang-orang yang datang kepadanya dengan hangat, melainkan ia berkata: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang. Dengan gamblang Yesus dalam arti kata lain sedang mengatakan bahwa maksud kalian datang ke sini bukan semata-mata mencari Aku karena merindukan pribadi-Ku yang adalah Mesias setelah kalian menyadarinya lewat tanda-tanda yang aku nyatakan, melainkan kalian ingin mengalami mujizat lagi seperti “5 roti dan 2 ikan” yang telah membuat perutmu menjadi kenyang.
Bayangkan, sikap orang banyak tersebut setelah mendengar perkataan Yesus, mungkin menjadi tersipu-siput malu karena motivasi mereka yang sesungguhnya baru saja “ditelanjangi” oleh Yesus.
Jadi jelas sekali bahwa Yesus sangat mengetahui sekali motivasi hati orang-orang yang datang kepada-Nya. Sama halnya juga dengan kita di masa sekarang. Yesus sangat mengetahui apa yang sedang kita cari sesungguhnya dibalik pencarian kita akan Dia selama ini? Ya, Dia sangat mengetahuinya. Kadang kita sebagai orang percaya selama ini merasa aman-aman saja dan larut di dalam pencarian akan Tuhan. Kali ini boleh diingatkan bahwa Tuhan sangat mengetahui kedalaman motivasi setiap pribadi orang percaya yang datang kepada-Nya.
Inilah yang menjadi pesan Tuhan bagi kita. Melalui pesan-Nya ini Tuhan sedang mengatakan agar kita mengecek dan memerbaiki motivasi tujuan kita datang kepada-Nya. Ada ayat yang mengatakan bahwa tidak pernah orang datang kepada Tuhan dengan sia-sia (Yesaya 45:19), artinya apabila kita datang dengan motivasi yang benar kepada Tuhan maka ada perkara-perkara luar biasa yang akan dialami atau yang Tuhan akan bukakan bagi kita. Ada hal-hal yang dahsyat yang Tuhan ingin kita mengalaminya. Sebaliknya, apabila datang kepada Tuhan atau melayani Tuhan dengan motivasi yang salah maka tidak akan mengalami apa-apa. Dan Tuhan tahu semua itu.
Tidak sedikit orang percaya datang kepada Tuhan semata-mata adalah “tentang dirinya.” Namun, mari setiap kita datang kepada Tuhan motivasinya adalah “tentang Tuhan.” Tuhanlah yang menjadi fokus utama kita. Cari tahu apa yang Tuhan kehendaki. Nilai pengorbanan Yesus bagi kita ketika Dia menebus kita di kayu salib tidak ternilai harganya. Namun menambahkan siapa Dia bagi kita melalui hubungan sehari-hari yang intim membuat nilai-Nya semakin besar.
Tanpa disadari tidak sedikit orang-orang percaya telah begitu banyak mencurangi atau membohongi Tuhan. Betapa sering mengatakan cinta kepada Tuhan, namun tidak berani melangkah lebih lanjut bersama Tuhan. Senang menggombali Tuhan, tetapi tidak mau ada ikatan apa-apa dengan Tuhan. Mengatakan mengasihi Tuhan dengan segenap hati, namun memilih-milih perintah dan ketetapan-Nya. Mengatakan ingin dekat dan intim dengan Tuhan, namun enggan membangun iman bersama-sama dengan komunitas orang percaya. Rindu mengalami janji-janji Tuhan yang dahsyat, namun menjaga jarak dengan sang pemilik janji.
Beberapa prinsip yang harus kita pahami berkaitan dengan pesan Tuhan ini agar jangan kita dianggap sebagai orang yang curang di hadapan Tuhan. Beberapa di antaranya:
(..). Kenali pribadi Tuhannya, bukan sekedar produknya
Yohanes 6:35 Kata Yesus kepada mereka: “Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.
Orang banyak yang mengikuti Yesus pada hari itu mengejar dengan penuh kerinduan. Mereka seolah-olah kangen sekali pada Yesus. Namun sebetulnya dalam hati kecil, diam-diam mereka rindu pada produk-Nya. Mereka rindu dengan mujizatnya, rindu pelipatgandaan yang dilakukan Yesus, mereka rindu dengan segala asesoris-asesoris yang sebetulnya itu hanyalah tanda-tanda yang mengikuti Mesias, namun belum kepada pribadi-Nya. Yang mereka bayangkan adalah indahnya keuntungan fisik atau jasmani mereka semata. Mereka membayangkan dari hanya 5 roti dan 2 ikan tiba-tiba jadi bisa mengenyangkan ribuan orang.
Yesus ingin memberi mereka lebih dari sekedar perut yang kenyang dengan makanan. Yesus ingin orang-orang itu mengalami diri pribadi-Nya yang adalah sumber dari segala roti dan ikan yang mengenyangkan tersebut. Bahkan bukan hanya berhenti pada hal-hal yang bisa mengenyangkan perut mereka saja, tetapi lebih daripada itu semua. Itulah sebabnya, Yesus memerkenalkan diri kepada mereka sebagai “Akulah Roti Hidup.” Roti sumber kehidupan sedang berdiri di hadapan mereka, menawarkan makanan yang bukan hanya sekedar “roti dan ikan”, namun juga makanan kekal yang tidak hanya akan memuaskan rasa lapar sementara mereka, namun juga memuaskan kelaparan rohani mereka.
Ada perbedaan yang sangat mencolok antara hanya mencicipi sebagian dari produk yang dimiliki Yesus, dengan mengalami pribadi Yesusnya. Tanpa disadari, tidak sedikit orang-orang percaya yang malah lebih suka mengejar sebagian kecil dari produk-Nya yang mereka pikir mereka cukup dengan itu. Bagi orang-orang yang belum dewasa atau bagi anak-anak memang mencicipi “permen” itu enak tanpa memikirkan dari mana semua itu berasal, yang sebetulnya ada yang lebih penting dari segala icip-icip itu. Seandainya mereka menyadari bahwa orang yang mengalami pribadi Yesus akan dibawa kepada hal-hal yang luar biasa. Orang-orang tersebut akan dapat menangkap lebih lagi tujuan pemilihan Tuhan atas mereka. Hidup yang lebih dari sekedar mengiring Yesus dan dikenyangkan perutnya.
Mari jemaat Tuhan, pesan ini sesungguhnya adalah bentuk kasih-Nya Tuhan pada kita. Dia ingin kita mengalami lebih lagi perkara-perkara yang dahsyat dari Dia. Dan itu semua dimulai dari cara atau motivasi kita di dalam mencari Tuhan. Tuhan mau kita mengejar langsung pada pribadi-Nya yang karena-Nya Dia mati bagi kita.
Tuhan Yesus memberkati!