Jangan Remehkan Tuhan (Never Underestimate God) (Pesan Gembala, 27 Juli 2025)

JANGAN REMEHKAN TUHAN (NEVER UNDERESTIMATE GOD)

1 Samuel 17:52-54 (52) Maka bangkitlah orang-orang Israel dan Yehuda, mereka bersorak-sorak lalu mengejar orang-orang Filistin sampai dekat Gat dan sampai pintu gerbang Ekron. Dan orang-orang yang terbunuh dari orang Filistin bergelimpangan di jalan ke Saaraim, sampai Gat dan sampai Ekron.

Peristiwa ini merupakan dampak dari peristiwa kalahnya Goliat ketika melawan Daud di lembah Tarbantin. Bagaimana awalnya Goliat mengintimidasi pasukan Israel yang membuat mereka semua menjadi kecut dan tawar hati, hingga akhirnya muncullah Daud tiba di medan pertempuran membawa keranjang berisi makanan untuk kakak-kakaknya dan untuk kepala pasukan Seribu.

Mendengar intimidasi yang dilontarkan Goliat, terusiklah hati Daud tidak menerima ada orang yang mengolok-olokan barisan tentara Allah yang hidup. Kemudian tampillah Daud maju menghadapi Goliat. Daud mengambil salah satu batu dari kantongnya, lalu dengan menggunakan umban di tangannya dilontarkannya batu itu dan mendarat tepat di kening Goliat. Tumbanglah Goliat mati seketika.

Ketika orang-orang Filistin melihat, bahwa pahlawan mereka telah mati, maka larilah mereka. Melihat apa yang terjadi, bangkitlah orang-orang Israel dan Yehuda bersorak-sorak lalu mengejar orang-orang Filistin sampai dekat Gat dan sampai pintu gerbang Ekron. Dan banyak sekali orang-orang Filistin yang mati bergelimpangan.

Pertempuran antara Daud melawan Goliat menjadi bukan semata-mata kemenangan Daud lagi, namun sudah menjadi kemenangan bagi bangsa Israel. Sejak itu, pertempuran Daud dan Goliat serta kemenangan Israel menjadi perbincangan nasional. Menjadi trending topic di masa itu.

Pertanyaannya sekarang, adakah yang menyangka atau menaruh ekspektasi sebelumnya bahwa Israel akan mengalami kemenangan yang demikian hebat itu? Tidak ada! Atau adakah yang menyangka sebelumnya bahwa anak muda yang datang ke medan pertempuran untuk mengantarkan makanan bagi kakak-kakaknya dan bagi kepala pasukan seribu akan dapat mengalahkan Goliat ketika itu? Tidak ada yang menyangka! Sebaliknya, yang timbul dari pihak Israel adalah ketakutan, kekuatiran, rasa diintimidasi oleh perkataan yang keluar dari mulut Goliat, rasa pesimis, dan berbagai rasa-rasa lemah lainnya.

Padahal, dibalik semua yang terjadi, Tuhanlah pihak yang berperan paling penting dalam peristiwa kemenangan besar tersebut. Tuhannya sudah dahsyat, hanya umat-Nya yang tidak menyangka kalau Tuhannya mampu melakukan perbuatan sedahsyat itu. Jangankan menyangka atau menduga, terlewat di pikiran pun mungkin tidak. 

Tidak sedikit umat Tuhan hari-hari ini merasa kondisinya seperti kondisi bangsa Israel sebelum “pertarungan Daud melawan Goliat” yang sebetulnya rindu untuk mengalami kemenangan, namun tidak tahu harus melakukan apa, sehingga akhirnya tidak berharap terlalu banyak pada Tuhan. Akhirnya, timbullah berbagai reaksi yang salah, seperti apatis, menyalahkan keadaan, pesimis, sekedar menjalani kehidupan melewati hari demi hari tanpa ada gairah dan menyimpulkan bahwa semua yang terjadi adalah kehendak yang Maha kuasa.

Inilah yang menjadi pesan Tuhan bagi kita. Tuhan sedang mengatakan kepada kita agar jangan pernah meremehkan kuasa-Nya. Ia adalah Tuhan yang tidak perlu diragukan lagi. Mendengar ini, tentunya dari pihak orang percaya akan keberatan apabila ia dikatakan meremehkan Tuhan. Umumnya, orang percaya akan berkata bahwa mereka selalu percaya kepada Tuhan. Namun sesungguhnya, melalui kebanyakan sikap hati dan tindakan pihak orang percaya, secara tidak disadari sebetulnya banyak yang sedang meremehkan kuasa Tuhan.

Sebetulnya, kita sebagai orang percaya tidak boleh meremehkan apa yang bisa Tuhan lakukan. Jangan kita kehilangan hal-hal dahsyat yang terbaik dari Tuhan hanya karena kita hari ini melihat kondisi yang kita hadapi sepertinya sulit, apalagi menyangkut orang-orang yang kita harapkan berubah namun sepertinya sulit untuk  berubah. Ingat, Tuhan bisa melakukan hal yang mustahil sekalipun. Itulah Tuhan kita. Bagian kita adalah terus memercayai-Nya dengan sungguh. Dia mampu melakukan hal-hal besar. Hal-hal yang bahkan jauh lebih besar daripada yang bisa kita bayangkan.

Beberapa hal yang harus kita pahami berkaitan dengan pesan Tuhan ini agar kita menjadi orang-orang percaya yang memiliki kepercayaan besar bahwa Tuhan kita sanggup melakukan hal-hal yang luar biasa. Beberapa di antaranya adalah:

(1). Jangan sekedar berharap, namun biasakanlah untuk terus percaya dan mau bergerak bersama Tuhan

1 Samuel 17:36-37 (37) Pula kata Daud: “TUHAN yang telah melepaskan aku dari cakar singa dan dari cakar beruang, Dia juga akan melepaskan aku dari tangan orang Filistin itu.” Kata Saul kepada Daud: “Pergilah! TUHAN menyertai engkau.”

Ketika Daud mencoba menenteramkan hati orang Israel dan berniat untuk menghadapi Goliat, malah justru ia diremehkan oleh Saul agar tidak gegabah bertindak dengan mengatakan bahwa Daud tidak mungkin dapat menghadapi Goliat sebab ia masih muda, sedang Goliat sejak dari masa mudanya telah menjadi prajurit. Alasan yang digunakan oleh Saul adalah usia Daud dan ketiadaan pengalaman. Lalu apakah sungguh Daud adalah seorang yang tidak memiliki pengalaman?

Daud menjawab dengan memberi penekanan pada bagian yang diragukan Saul, yaitu tentang pengalaman. Ia berkata bahwa ia biasa menggembalakan kambing domba ayahnya. Apabila datang singa atau beruang, yang menerkam seekor domba dari kawanannya, maka ia mengejar,  menghajarnya dan melepaskan domba itu dari mulutnya.

Daud menjelaskan bahwa ia “sudah biasa” menggembalakan kambing domba punya ayahnya. Dan tantangan akan datangnya bahaya mengancam dari binatang buaspun “sudah biasa” ia hadapi. Dan Tuhan yang ia andalkan selama itu adalah Tuhan yang dahsyat yang “sudah biasa” menolong dirinya. Dan Tuhan yang sama kali ini akan menolong dia menghadapi Goliat. Daud begitu percaya pada pribadi Tuhan yang biasa ia libatkan di dalam berbagai situasi.

(2). Jangan tidak sepakat dengan tuntunan dan hukum-hukum-Nya Tuhan

1 Samuel 17:45 Tetapi Daud berkata kepada orang Filistin itu: “Engkau mendatangi aku dengan pedang dan tombak dan lembing, tetapi aku mendatangi engkau dengan nama TUHAN semesta alam, Allah segala barisan Israel yang kautantang itu.

Apa yang menarik dari perkataan Daud? Apakah perkataan itu membuat Goliat menjadi gemetar dan lari tunggang langgang ketakutan? Ternyata tidak. Musuh tidak terlihat takut, namun mengapa kemenangan terjadi pada pihak Daud?

Ternyata perkataan “aku mendatangi engkau dengan nama Tuhan semesta alam” bukanlah sekedar perkataan biasa. Memang tidaklah sulit hanya mengucapkan kalimat yang seperti itu. Semua orang bisa lakukan itu. Namun yang Daud lakukan, ia bukan sekedar mengucapkannya. Ia sedang mendeklarasikan apa yang selama itu ia hidupi.

Perkataan tersebut mengandung arti bahwa Daud mendatangi Goliat dengan nama Tuhan semesta alam yang ia andalkan, yang hidupnya ia gantungkan sepenuhnya kepada-Nya. Dan yang ia tunduk pada hukum-hukum dan peraturan-peraturan-Nya.

Daud sedang mengatakan bahwa ia dan Tuhan berada di pihak yang sama. Apapun yang menjadi ketentuan Tuhan, juga menjadi panduan bagi Daud dalam bertindak (Buka juga Roma 8:31). Betul bahwa kemenangan bangsa Israel atas Filistin adalah Tuhan yang lakukan, namun ada satu hal yang perlu kita pahami, ada Daud yang turut berperan di dalamnya. Tuhan bekerja sama dengan Daud. Mereka berada dalam satu pihak dan satu prinsip kebenaran yang sama.

Mari jemaat Tuhan, peristiwa ini merupakan gambaran bagi kita orang percaya hari ini. Apabila kita percaya dan berharap Tuhan akan dapat lakukan sesuatu yang luar biasa atas kita, pastikan kita tidak berjalan sendiri-sendiri dengan Tuhan. Tuhan memang memiliki kebenaran-Nya, namun jangan kitapun bertahan dengan kebenaran kita sendiri. Tundukkan diri kita pada tuntunan-Nya, bangun iman kita seperti “yang biasa” Daud lakukan bersama Tuhan. Maka kita tidak akan pernah meragukan ataupun meremehkan kuasa Tuhan Yesus kita yang dahsyat. Amin!

Tuhan Yesus memberkati!

Jangan Remehkan Tuhan (Never Underestimate God) (Pesan Gembala, 27 Juli 2025)

| Warta Jemaat |
About The Author
-