JANGAN ENGKAU DIKENDALIKAN OLEH SITUASI
Keluaran 14:10-18 (13) Tetapi berkatalah Musa kepada bangsa itu: “Janganlah takut, berdirilah tetap dan lihatlah keselamatan dari TUHAN, yang akan diberikan-Nya hari ini kepadamu; sebab orang Mesir yang kamu lihat hari ini, tidak akan kamu lihat lagi untuk selama-lamanya.
Hidup yang kita jalani ini tidaklah mudah, khususnya dimasa seperti sekarang dimana pandemi sedang berlangsung di mana-mana. Siapapun kita, semua merasakan dampaknya. Atau bisa pula keadaan terjadi oleh karena suatu “kekacauan.” “Kekacauan” apa yang dimaksud? Ini adalah suatu bentuk komplikasi dalam kehidupan yang tidak diinginkan dan terkadang tidak terduga yang dengan caranya sendiri datang kepada kita. Mungkin “kekacauan” itu disebabkan oleh kesalahan sendiri, mungkin juga karena orang lain, dan bisa pula karena keadaan di luar kendali kita.
Mereka datang dalam berbagai bentuk dan gaya. Itu bisa berupa masalah keuangan, masalah pekerjaan atau sekolah, masalah kesehatan, masalah hubungan, atau terkadang, semuanya sekaligus. Apakah kita dapat tetap menyambutnya dengan senyuman, bersemangat untuk tetap menjalani hidup ini, bersemangat tentang apa yang Tuhan lakukan dan tetap optimis.
Apakah tetap memercayai Tuhan ketika sedang melalui masa-masa sulit ataukah membiarkan setiap masalah apapun menjadi sesuatu yang mengganggu jalan hidup kita. Setiap rintangan menjadi tidak dapat diatasi. Lalu mulai bereaksi salah terhadap apa yang terjadi. Ketika orang-orang Israel berdiri di tepi Laut Teberau, dengan ombak yang besar di depan mereka dan pasukan Firaun mendekat di belakang mereka, situasi tampak di luar kendali. Mereka lalu mulai menyalahkan Musa dengan mengatakan mengapa ia membawa mereka untuk mati di padang gurun tersebut. Bahkan parahnya, mereka mengatakan kepada Musa untuk jangan mengganggu mereka yang sedang bekerja pada orang Mesir.
Bisa dibayangkan, seperti itulah contoh orang-orang yang dikendalikan oleh situasi. Mereka bukan hanya sekedar menyalahkan Musa, namun juga mereka sudah tidak dapat lagi membedakan mana perjalanan yang dikehendaki Tuhan dan mana yang bukan kehendak Tuhan. Bayangkan, mereka merasa menyesal telah keluar dari Mesir yang telah memerbudak mereka selama ratusan tahun. Reaksi inilah yang seringkali tidak disadari oleh tidak sedikit orang percaya. Merasa terganggu dengan sesuatu yang berasal dari Tuhan, namun nyaman dengan hal-hal yang salah.
Inilah yang menjadi pesan Tuhan bagi kita. Tuhan ingin kita menjadi orang-orang yang mampu mengendalikan situasi, bukan orang-orang yang begitu mudah dikendalikan oleh berbagai situasi yang terjadi. Bagaikan orang yang berada di tengah situasi angin kencang, lalu mulai terseret ke kanan dan ke kiri oleh besarnya tiupan angin tanpa dapat melakukan apa-apa. Situasi apapun bisa terjadi dalam kehidupan orang percaya, namun Tuhan mau kita tetap berada di pihak yang memegang kendali atas semua yang terjadi. Ingat, kita tidak berjalan sendiri, ada Tuhan yang berada di pihak kita yang siap untuk memberi arahan dan kemampuan pada kita.
Beberapa hal yang perlu kita pahami berkaitan dengan pesan Tuhan ini, di antaranya adalah:
(1). Pertajam pandangan mata rohani agar dapat melihat maksud dan rencana Tuhan dengan baik
Keluaran 14:12 Bukankah ini telah kami katakan kepadamu di Mesir: Janganlah mengganggu kami dan biarlah kami bekerja pada orang Mesir. Sebab lebih baik bagi kami untuk bekerja pada orang Mesir dari pada mati di padang gurun ini.”
Perjalanan keluarnya bangsa Israel dari Mesir menuju tanah yang merdeka bukan semata-mata sesuatu yang dirindukan oleh bangsa Israel, melainkan juga adalah rencana Tuhan. Ada tempat yang suatu hari kelak akan menjadi negeri yang akan umat-Nya tinggali secara permanen, bahkan menjadi suatu negara yang yang sangat diperhitungkan oleh bangsa-bangsa lain di dunia. Suatu rencana Tuhan yang dahsyat bukan? Apakah hal ini hanya diketahui oleh beberapa pemimpin bangsa Israel saja? Tidak, segenap bangsa Israel mengetahui tujuan Tuhan membawa mereka keluar dari Mesir.
Namun lihat apa yang mereka katakan ketika mengetahui bahwa situasi perjalanan yang awalnya baik-baik saja berubah menjadi situasi yang menakutkan ketika Firaun mengejar mereka dari belakang. Mereka mulai menyalahkan Musa, sekaligus menyalahkan Tuhan, yang telah mengeluarkan mereka dari Mesir untuk tujuan yang baik. Mereka merasa Musa dan Tuhan telah merebut kesenangan mereka dari Mesir. Bagaikan anak kecil yang tiba-tiba direbut mainannya, demikianlah sikap bangsa Israel. Seringkali orang percaya melakukan hal yang sama. Hanya karena dibawa masuk ke dalam situasi yang belum dikenal, tiba-tiba merasa diperlakukan salah oleh Tuhan.
(2). Pertajam pandangan dan sadari bahwa Tuhan sedang mengajarkan suatu pelajaran penting untuk kebaikan kita
Keluaran 14:16 Dan engkau, angkatlah tongkatmu dan ulurkanlah tanganmu ke atas laut dan belahlah airnya, sehingga orang Israel akan berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering.
Hari yang kita jalani hari ini bukanlah suatu kebetulan. Kalau Tuhan menjadikan hari ini dalam hidup kita, artinya, ini merupakan hari yang telah Tuhan buat, dan Dia bermaksud untuk menyelesaikan salah satu dari dua hal ke depan. Tuhan akan membawa kita melalui situasi apa pun yang kita hadapi, atau Dia akan membebaskan kita darinya. Tuhan menjadikan hari ini untuk kita berjalan bersama Dia melewatinya. Dia membuat hari ini untuk memberdayakan kita. Dia membuat hari ini untuk mengajarkan sesuatu pada kita. Dia membuat hari ini untuk membuat kita berfungsi sebagaimana seharusnya.
Apabila itu yang kita tangkap, maka kita akan menjalani hari ini dengan sukacita, tidak peduli masalah apa yang mungkin ada di depan kita, kita dapat membuat pilihan untuk merayakan hari ini untuk mengantisipasi hal baik apa yang akan Tuhan lakukan. Itu adalah sesuatu yang kita putuskan untuk dilakukan. Namun sayangnya, tidak sedikit orang yang memulai harinya dengan berkata: “Ah, aku akan menjalani hari-hari yang sama lagi, hari-hari yang penuh dengan masalah, hidup yang membosankan.” Bahkan ia bertanya pada dirinya sendiri: “Hal buruk apa lagi yang akan terjadi? Apa masalah berikutnya? Apa lagi yang bisa salah?”
Mari jemaat Tuhan, pilihan ada pada diri kita sendiri. Apakah kita mau memulai hari ini dengan hati yang optimis dengan datang terlebih dahulu ke hadirat-Nya, siap untuk mengalami hal-hal baru yang luar biasa bersama Tuhan. Atau memulai dengan sikap yang pesimis, hari ini tidak lebih baik dari kemarin. Apapun yang dihadapi, jangan biarkan situasi mengendalikan hidup kita.
Tuhan Yesus memberkati!