JANGAN MELEPASKAN APA YANG TUHAN SUDAH RANCANGKAN
Ibrani 10:35 Sebab itu janganlah kamu melepaskan kepercayaanmu, karena besar upah yang menantinya.
Penulis surat Ibrani ini memahami situasi sulit yang sedang jemaat Ibrani hadapi yaitu penderitaan, penindasan, ketidakadilan, penganiayaan. Semangat dan keyakinan mereka mulai goyah karena merasa bosan dengan situasi-situasi sulit yang tak berujung. Akhirnya terlintas suatu keinginan untuk kembali pada ajaran-ajaran lama. Setidaknya dengan langkah itu mereka akan terhindar dari berbagai penderitaan, diskriminasi dan intimidasi. Semua perjuangan akan menjadi sia-sia kalau di tengah perjalanan semangat menjadi mengendor.
Penulis kembali memberikan motivasi agar mereka setia pada iman percaya dan pengharapan mereka. Terus bertahan dan bertekun dalam iman, kasih, dan pengharapan itu, dengan percaya bahwa ada rancangan Tuhan yang luar biasa yang tidak pernah gagal. Hal ini juga mengingatkan kepada mereka bahwa tidak cara lain dalam mengiring Tuhan, selain tetap setia dan bertekun di dalam Tuhan sampai akhir. Alkitab tidak pernah berkata bahwa kita harus berlari secepat mungkin, namun Alkitab berkata: “larilah sedemikian rupa” (AMP. : run your race), yang artinya berlombalah dengan baik dan selesaikanlah perlombaanmu apabila memang kamu sedang berlomba.
Seorang pendaki gunung berkata: “Setiap puncak gunung dapat dijangkau jika anda terus mendaki.” Pendakian ke puncak gunung tidak hanya bermodal nekad namun juga tekad yang kuat. Tetapi tekad pun akan mudah hilang jika seorang pendaki tidak mampu menjaga diri dari hambatan dan kesulitan. Bagi seorang pendaki tidak ada kata instan untuk mencapai puncak gunung. Semua dibutuhkan perjuangan dan pengorbanan yang tidak sedikit.
Hal tersebut dapat terjadi juga dalam perjalanan iman orang percaya bersama Kristus. Ada kalanya tekad pengiringan orang percaya kepada Tuhan rasanya terlalu berat untuk ditanggung ketika datang tantangan dan rintangan. Besarnya rintangan dan kesulitan yang dihadapi membuat tidak sedikit orang percaya ingin mengendorkan langkah yang sudah dimulai. Firman Tuhan mengatakan untuk jangan lepaskan semangat kita sebab kuasa Tuhan yang akan memampukan kita untuk terus melangkah dalam perjalanan iman kita.
Inilah yang menjadi pesan Tuhan bagi kita. Bahwa apapun yang Tuhan sudah percayakan kepada kita, maksimalkan, lakukan dan selesaikan dengan baik. Kalimat “Jangan melepaskan kepercayaanmu” itu tidak diartikan dengan “jangan pernah meninggalkan Tuhan.” Karena kata yang digunakan untuk “kepercayaanmu” itu adalah parrhesia yang artinya semangat, kepercayaan diri atau confidence, tekad, atau apapun yang berharga yang Tuhan sudah berikan atau percayakan kepada kita untuk dipegang, digunakan dan dikembangkan.
Jadi makna kalimat “Jangan melepaskan kepercayaanmu” itu cakupannya luas, termasuk di dalamnya untuk tidak mengendorkan semangat dalam mengiring Tuhan ketika menghadapi tantangan yang cukup berat, tidak mengembangkan gifts atau karunia yang Tuhan sudah berikan, tidak melalaikan tanggungjawab yang Tuhan sudah berikan untuk dipikul dengan baik, dan tidak membiarkan begitu saja problema yang dihadapi tanpa ada keinginan untuk menyelesaikannya sesuai firman yang sudah diberikan.
Beberapa prinsip yang harus kita pahami berkaitan dengan pesan Tuhan ini, di antaranya adalah:
(1). Bangun daya juang di dalam diri kita agar tidak menjadi orang yang mudah menyerah
Ibrani 10:36 Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu. (NKJV. : For You have need of endurance…)
KetiKa ditanya profesi apa yang biasanya sangat membutuhkan endurance atau daya tahan? Kita biasanya akan berkata bahwa atlet olahragalah yang sangat membutuhkan endurance. Memang betul, seorang atlet olahraga harus memiliki kemampuan untuk bertahan dalam aktivitas tertentu dengan waktu yang panjang atau terus menerus. Misalnya, bertahan dalam aktivitas lari, bersepeda, berenang, mendayung, ski, dan lain-lain. Faktor utama yang membatasi endurance adalah kelelahan. Saat kelelahan mencapai titik tertentu, kinerja seorang atlet menurun. Itulah sebabnya pentingnya atlet berlatih endurance.
Namun jangan lupa, selain atlet olahraga, orang-orang percayapun sangat membutuhkan endurance. Jemaat Ibrani dikatakan hampir melepaskan kepercayaannya, dalam arti mereka mengalami kelelahan yang amat sangat sehingga sampai ingin melepaskan kepercayaannya. Alkitab mengatakan perjalanan orang percaya itu digambarkan sebagai seorang atlet lari jarak jauh yang sangat membutuhkan endurance atau daya tahan atau daya juang untuk tidak gampang kendor, apalagi gampang menyerah di tengah berbagai tantangan.
Ketika kita mengatahui bahwa faktor utama yang membatasi endurance adalah kelelahan, maka jalan keluarnya adalah melatih diri sedemikian rupa agar memiliki endurance yang baik. Hal-hal yang dapat meningkatkan endurance adalah berlatih ibadah. Melatih diri mendengar firman Tuhan, merenungkan, melakukan, dan mengajarkannya kembali. Lalu berlatih menanti-nantikan Tuhan di hadirat-Nya. Lalu belajar untuk menyelesaikan berbagai problema yang dihadapi berdasarkan firman Tuhan. Kelihatannya sederhana, namun belajarlah melakukannya.
(2). Bangun keputusan untuk membiarkan Tuhan yang memimpin, bukan kita (“let go, let God”)
Ibrani 10:39 Tetapi kita bukanlah orang-orang yang mengundurkan diri dan binasa, tetapi orang-orang yang percaya dan yang beroleh hidup.
Di dalam kekristenan barat ada istilah-istilah yang simple, namun di dalamnya terkandung makna yang dalam. Di antaranya adalah “Let go, let God.” Suatu istilah dimana setiap kita orang-orang percaya belajar untuk melepaskan kehendak dirinya, lalu menyerahkan segala sesuatunya kepada Tuhan yang memiliki kehendak. Dimana sudah pasti bahwa kehendak-Nya adalah yang terbaik. Kadang disadari atau tanpa disadari kita sebagai orang percaya suka memaksakan bahwa kehendak kitalah yang harus terjadi.
Jemaat ibrani merasa sudah ingin sekali melepaskan kepercayaannya karena berbagai intimidasi, diskriminasi , dan berbagai tekanan lainnya yang mereka alami. Mereka berpikir bahwa dengan melepaskannya, maka masalah yang dipikul harusnya akan semakin ringan. Namun mereka diingatkan dengan adanya surat yang ditujukan kepada mereka untuk tidak sekali-sekali melepaskan kepecayaan mereka. Tuhan berkehendak agar mereka tetap kuat, bertahan sambil terus membangun endurance dalam diri mereka.
Mari jemaat Tuhan, apa yang terjadi pada jemaat Ibrani mungkin juga terjadi dalam kehidupan kita dengan cakupan jenis dan skala yang berbeda. Namun maknanya tetap sama, bangun terus kekuatan di dalam kehidupan kita yang bersumber di dalam Yesus Kristus, sang Sumber kekuatan. Sehingga tantangan apapun yang kita hadapi tidak membuat kita menjadi lelah dan kehilangan endurance. Belajar melepaskan diri dari kehendak kita dan membiarkan Tuhan yang memimpin kita. Selamat berjuang!
Tuhan Yesus memberkati!