Tuhan Memerhatikan, Mengarahkan, dan Menyediakan (Pesan Gembala, 18 September 2022)

TUHAN MEMERHATIKAN, MENGARAHKAN, DAN MENYEDIAKAN

Yohanes 21:12 Kata Yesus kepada mereka: “Marilah dan sarapanlah.” Tidak ada di antara murid-murid itu yang berani bertanya kepada-Nya: “Siapakah Engkau?” Sebab mereka tahu, bahwa Ia adalah Tuhan.

Setelah peristiwa kematian Yesus, para murid memutuskan untuk kembali menangkap ikan lagi. Meskipun pada waktu itu Yesus sebenarnya sudah bangkit dan menampakkan diri dalam berbagai kesempatan, namun segala sesuatu tidak langsung menjadi jelas bagi para murid. Di tengah berbagai pertanyaan dan ketidakpastian, menjala ikan adalah hal yang bisa mereka lakukan, mengingat sebagian murid-murid adalah nelayan sebelum mereka mengikut Yesus.

Ternyata hari itu, menangkap ikan pun menjadi hal yang sulit. Sepanjang malam tidak ada ikan yang dapat tertangkap oleh jala mereka, entah mengapa. Sesuatu yang mereka pikir sangat mereka kuasai, ternyata tidak membuahkan hasil. Ketika hari menjelang siang, Yesus berdiri di tepi pantai danau Tiberias namun mereka tidak mengenalinya. Sayang sekali, kehadiran Yesus tidak terlihat bagi mereka. Memang seringkali seperti itu, tidak sedikit orang yang karena pergumulan hidupnya membuat pandangan mereka hanya terfokus pada masalah mereka (ayat 4-5).

Kondisi hati yang demikian memang sulit bagi orang percaya untuk melihat Tuhan hadir dalam hidupnya, sekaligus juga sulit untuk mendengar tuntunan-Nya apa sekiranya yang terbaik untuk mengarahkan para murid menuju jalan yang terbuka. Namun, tidak kurang cara Tuhan untuk memulihkan hati yang demikian. Penampakkan Yesus bagi para murid hari itu benar-benar membuahkan suatu pelajaran penting.

Yesus kemudian bertanya apakah mereka sudah memiliki lauk pauk. Para murid menjawab bahwa tidak ada lauk pauk pada mereka. Lalu Yesus mengarahkan mereka untuk menebarkan jala di sebelah kanan perahu. Dan lihat kali ini, mereka mendapatkan bahwa jala mereka tidak lama kemudian sudah penuh dengan ikan! Bukankah ini sebetulnya sebuah peristiwa ulangan yang para murid pernah alami di waktu Tuhan memanggil mereka untuk menjadi penjala manusia. Ini yang sebetulnya sedang dibangun oleh Yesus kembali.

Para murid kembali merasakan kehadiran Kristus yang bangkit! Kehadiran-Nya yang bukan hanya menyatakan kuasa, tetapi juga perhatian yang lembut seorang Bapa kepada anak-anak-Nya yang seperti sudah lama tidak mereka rasakan sejak peristiwa di malam perjamuan terakhir; perhatian yang senantiasa membimbing umat-Nya di tengah segala pergumulan.

Inilah yang menjadi pesan Tuhan bagi kita. Sebagaimana Yesus telah melakukan sesuatu yang luar biasa bagi para murid pada waktu itu pasca kebangkitannya, demikian pula saat ini Ia terhadap kita. Peristiwa di tepian danau Tiberias itu merupakan peristiwa yang sarat dengan pesan. Biasanya penekanan peristiwa ini seringkali tertuju pada pribadi Petrus, yaitu tentang rekomitmen atas panggilan hidupnya. Kali ini, tanpa mengenyampingkan peristiwa “rekomitmen” Petrus, penekanan pesan Tuhan ini lebih kepada penyediaan Tuhan atas kita umat-Nya, yaitu penyediaan “ikan” untuk dimakan.

Ada kekuatiran dari tidak sedikit orang-orang percaya hari-hari ini yang fokus pandangannya tertuju kepada penyediaan. Seperti murid-murid yang mendapati jala mereka masih belum terisi apa-apa, padahal sudah semalaman mereka pergi menangkap ikan. Padahal mungkin kita sudah mencoba melakukan banyak hal. Melalui pesan-Nya ini Tuhan sedang mengajar kita, bahwa tidak sulit bagi Tuhan untuk menyediakan apa yang kita perlukan, namun bukan pula artinya kita tinggal diam dan klaim melalui doa kita kepada Tuhan agar Ia menyediakan apa yang kita perlukan. Ingat kita bukanlah petobat-petobat baru. Melalui peristiwa ini Tuhan mau kita belajar sesuatu. Perhatikan prinsip-prinsip penting yang sedang Tuhan ajarkan melalui peristiwa di danau ini.

Beberapa prinsip yang harus kita pahami berkaitan dengan pesan Tuhan ini agar kecukupan Tuhan dialami oleh setiap kita sebagai orang percaya, di antaranya adalah:

(1). Penyediaan Tuhan tidak terjadi begitu saja tanpa melalui keterlibatan kita (prinsip co-workers)

Yohanes 21:9 Ketika mereka tiba di darat, mereka melihat api arang dan di atasnya ikan dan roti.

Apabila kita perhatikan di bagian ini, kita akan melihat bagaimana prinsip penyediaan Tuhan atas murid bekerja. Yang pertama, kita harus paham terlebih dahulu bahwa Tuhan berkuasa untuk menyediakan apapun bentuknya. Dan cara Ia memersiapkannya, semua berada di luar nalar kita. Perhatikan bahwa ketika murid-murid tiba di darat, mereka melihat api arang (fire of coals) sudah menyala, ikan dan roti sudah tersedia di atasnya. Artinya, pemanggangan memang sudah berjalan. Ini menandakan bahwa Tuhan berkuasa untuk menyediakan segala sesuatu. Darimana datangnya arang, roti dan ikan? Kita tidak tahu. Ingat, Ia mampu membuat sesuatu dari tidak ada menjadi ada.

Namun di bagian kedua, ada sesuatu yang Tuhan sedang ajarkan kepada para murid. Perhatikan ayat 10 Kata Yesus kepada mereka: “Bawalah beberapa ikan, yang baru kamu tangkap itu.” Bagian ini Tuhan menyuruh murid-murid untuk membawa ikan yang mereka tangkap untuk dipanggang sekaligus untuk dibagikan kepada para murid. Prinsip inilah yang jarang disadari oleh orang percaya bahwa Tuhan mengajak umat-Nya bekerja sama dengan Dia sebagai co-workers (teman sekerja). Ikan-ikan yang dinikmati oleh para murid berasal dari tangkapan mereka sendiri atas dasar ketaatan mereka akan petunjuk Yesus.

(2). Penyediaan Tuhan terjadi ketika memenuhi undangan-Nya (prinsip invitation)

Yohanes 21:12a Kata Yesus kepada mereka: “Marilah dan sarapanlah.”…

Kelihatannya perkataan Yesus yang mengajak murid-murid untuk makan pagi adalah perkataan ajakan yang biasa (KJV. come and dine!), namun istilah ini dikenal sebagai salah satu dari “undangan-undangan” terkenal yang diucapkan Yesus bagi orang-orang yang mana Ia ingin melakukan sesuatu yang luar biasa atas mereka yang diundangnya. Yesus pernah “mengundang” dua orang murid Yohanes Pembaptis yang mengikuti kemana Yesus berjalan. Keingintahuan itu terjawab ketika mereka memenuhi undangan Yesus yang berkata: “Come and see!” yang artinya “Mari datang dan engkau akan melihat sesuatu.” (Yoh. 1:39).

Yesus juga mengundang mereka yang letih lesu dan berbeban berat kepada mereka yang menanggung beban berat dalam hidupnya dengan memberikan “undangan” khusus bertuliskan: “Come and learn!” yang artinya “Marilah kepada-Ku, engkau yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu dan belajarlah pada-Ku” (Mat. 11:28-29). Hal yang sama ketika Yesus mengundang kita kali ini untuk mendekat dan makan bersama-Nya, “come and dine!”. Undangan yang kelihatannya sederhana, namun hal ini akan membuat hidup kita tercukupi bahkan mengalami “rasa kenyang” atas penyediaan yang Ia berikan. Kuncinya adalah datang dan mendekat.

Mari jemaat Tuhan, kadang kita terlalu sibuk dengan problema yang kita hadapi, sehingga kita tidak memerhatikan perkataan dan arahan dari Tuhan. Kita seringkali merasa bahwa semua itu tidak ada kaitannya dengan pemecahan atas problema kita. Namun percayalah, semua itu adalah cara Tuhan dalam melibatkan kita untuk masuk ke dalam “proyek” Kerajaan Sorga yang mana kita sendiri yang akan menikmati hasilnya. Selamat menjadi co-workers-Nya Tuhan!

Tuhan Yesus memberkati!

Tuhan Memerhatikan, Mengarahkan, dan Menyediakan (Pesan Gembala, 18 September 2022)

| Warta Jemaat |
About The Author
-