Miliki Pijakan yang Kokoh (Pesan Gembala, 27 Maret 2022)

MILIKI PIJAKAN YANG KOKOH

Mazmur 18:33-34 (33) Allah, Dialah yang mengikat pinggangku dengan keperkasaan dan membuat jalanku rata; (34) yang membuat kakiku seperti kaki rusa dan membuat aku berdiri di bukit;

Di tengah-tengah keadaan yang tidak pasti, sesungguhnya tempat pertolongan, tempat perlindungan, dan tempat kita bernaung yang sangat pasti adalah pada Tuhan kita yang hidup. Ia adalah kekuatan kita, gunung batu, dan kota benteng kita.

Di dalam Mazmur 18, kita melihat bagaimana Daud merefleksikan perjalanan hidupnya bersama Tuhan dan bagaimana Tuhan itu sanggup melepaskan dia dari cengkeraman semua musuhnya termasuk dari tangan Saul. Di dalam menggambarkan kekuatan Tuhan Allahnya, Daud tidak segan-segan menggunakan banyak sekali metafora sebab satu ungkapan saja tidak cukup melukiskan kekuatan dan keperkasaan Allahnya. Daud merasakan sekali pertolongan Tuhannya secara pribadi dan mendalam. Itulah sebabnya, ia menggunakan imbuhan “ku” pada sembilan atribut yang menjelaskan kehebatan Tuhannya (ayat 3).

Dalam hidup tidak jarang kita pun mengalami situasi yang mirip. Memang bukan berhadapan dengan singa atau binatang predator lainnya, tetapi sebagai manusia kita ini rentan mendapat serangan dari berbagai sisi. Jalan yang kita lalui dalam hidup pun kadang tidak selalu mulus. Jalan yang tidak rata, terjal, berliku dan berbatu-batu sangat mungkin untuk dihadapi. Sekiranya kita punya kaki seperti rusa seperti yang dikatakan Daud, kita tentu bisa lebih kuat dan lebih lincah untuk mendaki jalan berbatu untuk sampai dengan selamat di atas bukit.

Selain punya langkah yang panjang dengan keempat kaki lentik, rusa bisa melompat tinggi untuk mendaki perbukitan. Jalan terjal berbatu bukanlah masalah bagi seekor rusa untuk bisa mencapai puncak bukit, sebuah lokasi yang jauh lebih aman dari kejaran binatang-binatang buas. Rusa meskipun termasuk hewan yang lemah dan selalu menjadi incaran predator-predator buas, tetapi kekuatan kakinya untuk berlari dan melompat jauh telah membuatnya seperti senjata ampuh untuk menghindari serangan.

Inilah yang menjadi pesan Tuhan bagi kita. Di tengah situasi yang serba tidak menentu, bisa saja jalan yang kita lalui adalah jalan yang terjal dan berbatu-batu. Dibutuhkan sepasang kaki yang kokoh yang senantiasa dapat bermanuver dan berjejak dengan baik di permukaan tanah. Seperti layaknya seorang atlet gimnastik yang mampu “mendaratkan” kakinya kembali dengan baik setelah ia berputar-putar melakukan serangkaian salto di udara. Tuhan menghendaki para pemercaya memiliki pijakan kaki yang kokoh setelah melewati berbagai medan terjal dan kembali dapat menjejakkan kakinya tanpa luka dan kemudian kembali melanjutkan perjalanan dengan baik.

Tidak sedikit dijumpai pemercaya-pemercaya yang tidak memiliki pijakan kaki yang kokoh, sehingga akibatnya mudah untuk mengalami cedera setelah melewati kondisi medan yang tidak mudah. Rasa nyeri dan luka, keinginan yang surut untuk melanjutkan perjalanan, kehilangan kepercayaan dan semangat, dan lain sebagainya merupakan dampak yang kerap terjadi akibat pijakan kaki yang tidak kokoh.

Beberapa hal yang perlu kita pahami berkaitan dengan pesan Tuhan ini, agar senantiasa memiliki pijakan yang kokoh, di antaranya adalah:

(1). Belajar bersepakat dengan Tuhan

Mazmur 18:34 (Dialah) yang membuat kakiku seperti kaki rusa dan membuat aku berdiri di bukit;

Pelaku kata “membuat” (Ibr. Shavah) dalam kalimat di atas adalah tentu saja Tuhan. Namun bukan artinya Tuhan serta merta membuat kaki kita tiba-tiba menjadi seperti kaki rusa lincah dan kuat, melainkan didahului dengan sebuah keputusan untuk mau bersepakat dengan Tuhan. Mau belajar untuk melakukan apa yang Tuhan arahkan. Daud tidak begitu saja menjadi kuat berlari di antara bukit-bukit bebatuan menghindari kejaran Saul dan segenap pasukannya, namun didahului dengan datang kepada Tuhan memohon petunjuk kemana ia harus bergerak. Setelah itu, baru diikuti ketaatan untuk mau melakukannya. Tanpa disadari, Tuhan memberikan kemampuan bagi Daud untuk menjejakkan kakinya dari tebing ke tebing hingga berdiri di puncak bukit.

Apa arti kata sepakat? Bagi orang bisnis kata sepakat berarti mencapai deal atau persetujuan untuk melanjutkan kerjasama sesuai perjanjian. Bagi musisi, kata sepakat itu artinya bisa bersama-sama mengalirkan nada melalui masing-masing alat musik sesuai lagu yang akan dimainkan untuk menghasilkan sebuah simfoni yang harmonis dan terdengar menyatu. Intinya, sepakat itu artinya kedua belah pihak (atau lebih) setuju dengan keputusan bersama yang telah dibicarakan sebelumnya. Sayangnya, kesepakatan seringkali disepelekan atau dianggap tidak penting bagi banyak orang. Orang lebih suka berjalan sendiri dan memutuskan segalanya sendiri dan menganggap kehendak Tuhan kurang penting atau bahkan tidak ada.

(2). Belajar untuk percaya akan tuntunan Tuhan

Mazmur 18:37 Kauberikan tempat lapang untuk langkahku, dan mata kakiku tidak goyah.

Berkali-kali Daud dikejar-kejar hendak dibunuh oleh Saul, namun berkali-kali pula Daud diluputkan oleh Tuhan. Melalui Mazmurnya ini, Daud mengatakan bahwa di saat ia berpikir bahwa ia sudah tidak memiliki jalan keluar untuk melarikan diri dari kejaran Saul, Tuhan selalu menyediakan jalan baginya. Di saat ia merasa tidak punya kekuatan lagi untuk melangkah, Tuhan tidak membiarkan mata kakinya menjadi goyah. Selalu ada jalan setapak yang dibukakan Tuhan baginya.

Pernah suatu ketika Daud dan para prajurit-prajuritnya berada di kubu-kubu gunung dekat Horesa, diberitahukanlah kepada Saul tentang keberadaan Daud. Dikerahkanlah ribuan orang untuk mengejar Daud. Akhirnya terkepunglah Daud oleh pasukan Saul. Sudah begitu dekatnya Saul untuk menangkap Daud, tiba-tiba seorang suruhan Saul datang untuk memberitahukan bahwa Filistin telah menyerbu kota mereka. Maka berhentilah Saul mengejar Daud dan pergi menghadapi orang Filistin. Tuhan telah membukakan jalan keluar bagi Daud.

Namun semua itu tidak terjadi begitu saja. Daud selalu mengawali dengan memohon tuntunan kepada Tuhan terlebih dahulu akan kemana ia harus pergi melangkah. Dan kemanapun Tuhan menyuruh Daud untuk melangkah, maka kesanalah Daud mengarahkan kakinya sekalipun apa yang dilihatnya seperti bukan jalan yang terbaik menurut pandangan matanya, namun ia mengikutinya.

Mari jemaat Tuhan, kembali kita diingatkan untuk memiliki pijakan yang kokoh. Ada tantangan demi tantangan yang mungkin mewarnai perjalanan kita, namun percayalah kita pasti akan bisa mencapainya. Karena hanya dengan berjalan bersama Tuhan kita akan beroleh kekuatan untuk menapaki jalan yang Tuhan bukakan di setiap langkah.

Tuhan Yesus memberkati!

Miliki Pijakan yang Kokoh (Pesan Gembala, 27 Maret 2022)

| Warta Jemaat |
About The Author
-