Kuasa Dalam Kesatuan Hati (Power of Agreement) (Pesan Gembala, 14 November 2021)

KUASA DALAM KESATUAN HATI (POWER OF AGREEMENT)

Matius 18:19 Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apa pun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga.

Dalam kesempatan bersama murid-murid-Nya, Yesus menjawab berbagai pertanyaan yang diajukan para murid. Mulai dari mengajarkan bagaimana hidup merendahkan diri seperti seorang anak kecil hingga relasi orang percaya terhadap sesamanya. Berangkat dari situ, Yesus mengajarkan sesuatu pelajaran yang luar biasa, yaitu kuasa dalam kesatuan hati dengan sesama. Hal hubungan dengan sesama bukan hanya tentang bagaimana seseorang bersikap santun terhadap sesama, namun kesatuan hati yang benar akan menghasilkan sesuatu yang dahsyat.

Permintaan yang lahir dari sebuah kesatuan hati atau kesepakatan sanggup menggerakkan Bapa sorgawi untuk mengabulkannya. Yesus mengatakan bahwa seseorang dapat meminta apapun juga dengan cara yang berkenan. Kesepakatan adalah perpaduan individu dengan individu yang lain dengan segala perbedaan dan keunikannya namun terikat oleh suatu tujuan yang sama.

Seperti kita ketahui, bahwa kata ‘sepakat’ (Yun.: sumphoneo) memiliki arti harmonis, bersamaan, kompak, setuju. Dari kata inilah kita dapatkan kata “simfoni,” suatu kelompok paduan suara dan permainan alat musik yang indah terdengar. Simfoni indah yang dilantunkan oleh sebuah orkestra tidak semata-mata berasal dari kumpulan alat musik dan suara yang seragam. Terompet menyuarakan lengkingan tinggi, sementara bass dan cello melantunkan suara yang rendah. Demikian pula dengan alat musik lain dengan kekhasannya sendiri-sendiri. Mereka semua kompak bermain dengan mengikuti kunci-kunci nada yang sudah ditentukan.

Ibarat perpaduan berbagai alat musik yang dimainkan dalam keharmonisan dan keselarasan akan menyukakan hati pendengarnya, demikian pula doa umat Tuhan yang harmonis, akan menyukakan dan bahkan mampu menggerakkan hati Tuhan untuk melakukan sesuatu bagi umat-Nya. Alkitab telah mencatat, berbagai perkara luar biasa telah terjadi hasil sebuah kesepakatan atau kesatuan hati.

Inilah yang menjadi pesan Tuhan bagi kita. Kita sudah sering mendengar kata ‘sepakat’ atau ‘bersatu hati’ dan merasa telah memeraktekkannya, namun lewat pesan-Nya ini Tuhan menekankan kembali makna kata ‘bersatu hati’ untuk kali ini dilakukan dengan cara yang benar. Tidak sedikit orang percaya merasa telah datang kepada Tuhan dengan “bersatu hati” dan mengajukan berbagai permintaan, namun apa yang diharapkan tidak kunjung tergenapi. Pemahaman orang percaya selama ini tentang bersepakat adalah datang kepada Tuhan bersama dengan individu lain yang dapat ia ajak bersepakat, lalu mengajukan permintaan yang sama. Namun ada beberapa hal lain yang seringkali tidak diperhatikan.

Beberapa prinsip yang harus kita pahami berkaitan dengan pesan Tuhan ini, di antaranya adalah:

(1). Datang kepada Tuhan dengan orang yang sungguh-sungguh dapat bersatu hati (Run a harmony check).

Matius 18:19 Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apa pun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa kata ‘sepakat’ yang digunakan Yesus pada ayat di atas diterjemahkan sebagai keselarasan satu dengan lainnya, seperti membuat sebuah simfoni atau pertunjukan orkrestra. Sebuah simfoni terdiri dari banyak instrumen yang, ketika dimainkan bersama-sama, tampak terdengar sebagai satu suara. Jika kita pernah mendengar sebuah simfoni, kita tahu bahwa ketika masing-masing instrumen distem (tuning up), lalu masing-masing dimainkan secara terpisah satu dengan yang lainnya, suara masing-masing instrumen sudah tidak lagi terdengar dengan jelas. Tetapi ketika seorang konduktor mengangkat tongkatnya dan semua instrumen mulai dibunyikan mengikuti nada lagu yang telah disepakati, keluarlah paduan suara indah yang sangat dahsyat.

Hal yang sama berlaku di dalam doa. Orang-orang percaya yang mengikuti tuntunan Roh Kudus adalah suatu kekuatan yang kuat dan tak terbendung. Ketika kesepakatan orang-orang percaya yang dimaksud tadi adalah pasangan dalam sebuah rumah tangga, maka mulailah si musuh akan memerangi rumah tangga demi rumah tangga. Musuh tidak ingin ada kesatuan hati di antara pria dan wanita dalam sebuah rumah tangga. Ia ingin rumah tangga orang-orang percaya senantiasa terjadi pertengkaran atau ketidakselarasan dengan tujuan menghalangi doa-doa yang dinaikkan (1 Pet. 3:7). Itulah sebabnya, ketika ada hasil doa-doa yang selalu gagal, maka lakukanlah sebuah harmony check, “stem ulang” kembali hubungan anda.

(2). Datang pada Tuhan bukan sekedar mengajukan permintaan, namun karena anda telah memiliki firman-Nya (Establish your heart on His Words).

Matius 18:19 Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apa pun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga.

Makna meminta yang dimaksud tentu bukan segala permintaan yang kita inginkan, namun sesuatu yang berdasarkan kehendak Tuhan dan firman-Nya. Kita tidak akan melihat suatu doa sepakat dikabulkan karena tidak pernah ditemukan dasarnya dalam kebenaran Firman Tuhan. Yang perlu dilakukan pertama-tama adalah datang dan dapatkan firman-Nya, khususnya yang berkaitan dengan keadaan yang kita alami dan akan kita doakan. Ketika anda mendapatkannya, bersepakatlah dengan partner doa anda. Bangun dan miliki hati yang tetap dan penuh kepercayaan kepada Tuhan apapun keadaan yang terjadi (Maz. 112:7).

Seringkali musuh akan berusaha untuk melemahkan apa yang sedang kita doakan dengan memberikan pikiran-pikiran yang membuat kita menjadi ragu dengan apa yang sedang kita doakan dan kebenaran firman yang kita pegang. Tawan segala pikiran dan taklukkanlah itu kepada Kristus. Jangan memulai dan mengatakan kepada partner doa anda bahwa anda memiliki ide lain yang menurut anda lebih baik, atau memikirkan hal-hal lain yang bertentangan dengan apa yang telah disepakati. Ingat si musuh akan berusaha mematahkan semangat dan iman setiap orang percaya dengan memberikan ide-ide lain atau solusi yang seolah-olah lebih baik. Kesatuan hati adalah ketika kita bersama partner kita ada dalam iman dan pengharapan yang sama sampai doa kita dikabulkan.

Mari jemaat Tuhan, kesepakatan atau kesatuan hati di dalam membawa doa kita kepada Tuhan tidak semudah yang kita pikirkan, namun ingat, juga bukan sesuatu yang sukar. Asal saja kita mau berjalan mengikuti apa yang Tuhan kehendaki melalui firman-Nya, bukan mengikuti keinginan diri kita sendiri.

Tuhan Yesus memberkati!

Kuasa Dalam Kesatuan Hati (Power of Agreement) (Pesan Gembala, 14 November 2021)

| Warta Jemaat |
About The Author
-