Jangan Kehilangan Nilai Penting Kerajaan (Pesan Gembala, 18 Juli 2021)

JANGAN KEHILANGAN NILAI PENTING KERAJAAN

Matius 13:44-46 (45) Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah.
(46) Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, ia pun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu.”

Sejak dari zaman dahulu hingga ke kehidupan masa sekarang, kita sudah sering mendengar berbagai kisah tentang pencarian harta karun. Yaitu suatu harta yang terpendam di suatu tempat yang tidak diketahui persis asal usul dan ujung pangkalnya. Hanya berdasarkan sedikit petunjuk atau gambar peta, maka orang-orang akan berusaha pergi mencarinya. Apa yang biasanya tersimpan di dalam harta terpendam itu? Di dalamnya biasa tersimpan barang-barang berharga seperti perak, intan, emas, atau permata. Atau bisa juga berupa uang, surat berharga dan sebagainya.

Di hadapan banyak orang pada waktu itu, Yesus mengucapkan banyak hal dalam perumpamaan kepada mereka. Salah satunya, Ia menyatakan bahwa Kerajaan Sorga itu seumpama harta yang terpendam di ladang. Bahwa Kerajaan Sorga itu seumpama seorang pedagang yang mencari harta yang indah. Melalui pengibaratan ini Yesus sedang menunjukkan betapa bernilainya hal-hal yang berkaitan dengan Kerajaan Sorga, di dalamnya ada Injil yang membawa sukacita dan damai sejahtera bagi semua orang yang percaya kepada-Nya.

Kerajaan Sorga adalah suatu pemerintahan yang dipimpin oleh Tuhan sebagai Raja, yang kita sebut dengan nama Yesus Kristus. Dia adalah Penguasa tunggal Kerajaan Sorga yang berlangsung di bumi dan di Sorga sepanjang masa. Sebagai Penguasa tunggal, Ia sudah mendeklarasikan dan menyatakan bahwa Injil adalah satu-satunya dasar hukum negara Kerajaan Sorga. Injil adalah satu-satunya sumber dari segala sumber hukum, pemerintahan dan keadilan pemerintahan-Nya yang kekal, abadi, tidak berkesudahan dan tidak tergantikan sampai selama-lamanya. Bahwa di dalam Firman-Nya yang membawa sukacita dan damai sejahtera, terkandung kasih setia, kasih karunia, hikmat, akal budi, pengetahuan, kebenaran, keadilan, anugerah dan kedamaian sorgawi. Semuanya itu dilimpahkan-Nya kepada kita.

Karenanya, Yesus mengatakan bahwa orang yang menemukan harta terpendam tersebut sangat bersukacita. Ia sangat bersukacita sampai rela menjual segala miliknya demi untuk membeli ladang itu. Ia bersukacita karena memiliki Firman Tuhan sebagai sumber dari segala sumber harta dan kekayaan sorgawi yang tidak bisa disetarakan dengan apapun yang ada di dunia dan yang tidak akan pernah habis.

Inilah yang menjadi pesan Tuhan bagi kita. Sebagaimana manusia pada umumnya tahu menghargai atau menilai suatu benda baik melalui bentuk tampilan luar, kandungan bahan baku, maupun kualitas hasil pengerjaannya, begitupun kita orang percaya sepatutnya tahu menilai “harta” Kerajaan Sorga yang Tuhan telah percayakan kepada kita. Bahwa betapa tinggi nilai “harta” Kerajaan Sorga tersebut sehingga tidak bisa dibandingkan dengan harta manapun yang ada di dunia. Bernilai tinggi karena Bapa sendiri yang menganugerahkannya kepada kita anak-anak-Nya. Bernilai tinggi karena memiliki nilai kekekalan. Bernilai tinggi karena mampu mengubahkan hidup manusia, dan sebagainya. Namun sayangnya, tidak jarang orang percaya yang mulai memandang “harta” Kerajaan Sorga ini tidak semahal yang seharusnya. Prioritas terhadap hal-hal yang berkaitan dengan Kerajaan Sorga jangan sampai tergantikan oleh sesuatu yang lain, yang dianggap lebih penting.

Beberapa hal yang perlu kita perhatikan berkaitan dengan pesan Tuhan bagi kita ini, di antaranya adalah:

(1). Hilangnya hubungan membuat hilangnya pula nilai yang terkandung di dalamnya.

Matius 13:44 “Hal Kerajaan Sorga itu seumpama harta yang terpendam di ladang, yang ditemukan orang, lalu dipendamkannya lagi. Oleh sebab sukacitanya pergilah ia menjual seluruh miliknya lalu membeli ladang itu.

Apakah yang paling kita inginkan di dalam kehidupan kita? Apa pun itu, biasanya kita akan rela mengorbankan hal lain yang telah kita miliki demi mendapatkan apa yang paling kita inginkan tersebut. Contohnya, demi untuk mendapatkan sebuah barang yang didambakan, seseorang rela mengorbankan waktu pekerjaannya atau waktu bersama keluarga untuk mengantri di sebuah toko sebelum toko itu dibuka. Seseorang yang menemukan harta terpendam pasti akan berusaha untuk membeli dan menggali tanah demi mendapatkan harta di dalamnya. Demikian juga tentang Kerajaan Surga. Yesus sedang menjelaskan mengenai reaksi orang-orang setelah mengetahui apa yang Bapa sorgawi sedang kerjakan untuk menyatakan Kerajaan Surga di dunia ini.

Apakah yang sedang Bapa kerjakan? Bapa sedang menyatakan rencana indah dari Kerajaan Surga! Dia sedang menyatakan hal paling penting dalam Kerajaan-Nya, yaitu bahwa demi kasih-Nya kepada seluruh umat manusia, maka ia mengutus Anak-Nya demi untuk menyelamatkan seluruh umat manusia dari dosa. Tetapi reaksi orang-orang begitu beragam, karena begitu sedikit yang menyadari apa yang sedang Yesus lakukan. Padahal Yesus sedang menyatakan kasih-Nya dan mengajak orang-orang untuk sungguh-sungguh memercayai Dia dan mengasihi Dia dengan segenap hati, jiwa, dan kekuatan. Demikian pula hari ini, ketika Tuhan sedang menyatakan rencana-Nya dibalik semua yang dialami. Tidak semua pemercaya bereaksi dengan tepat. Ada pengejaran akan Tuhan yang mulai teralihkan oleh hal-hal yang lebih penting.

(2). Hilangnya motivasi membuat hilangnya nilai pandang terhadap jati diri.

Matius 13:44-46 (45) Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. (46) Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, ia pun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu.”

Yesus melanjutkan perkataan-Nya dengan perumpamaan yang serupa. Bahwa hal Kerajaan Sorga juga seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. Ketika ia menemukannya, ia rela menjual segala yang dimilikinya untuk dapat membeli mutiara yang berharga itu. Pada masa itu, adalah hal yang biasa jika seorang pedagang rela menjual harta miliknya demi mendapatkan sebuah mutiara yang sempurna, yang amat berharga. Mutiara merupakan benda berharga yang tidak mudah didapat. Makna dari perumpamaan ini adalah bahwa Kerajaan Sorga itu lebih berharga dari pada segala sesuatu yang ada di dunia ini. Itulah sebabnya, patut untuk dicari dan dikejar dengan motivasi yang benar, karena akan membawa sukacita besar bagi siapa yang mendapatkannya.

Dalam menjalani kehidupan ini, apa yang menjadi motivasi utama kita? Apakah motivasi untuk mengejar hal-hal yang menyenangkan hati Tuhan dan mencari kehendak-Nya masih menjadi yang terutama? Ataukah lebih suka menghabiskan waktunya untuk mencari hal-hal yang dianggap lebih menguntungkan daripada mencari Kerajaan Sorga. Hilangnya motivasi ini dari seorang pemercaya akan berdampak pula terhadap cara ia memandang dirinya. Gagalnya seorang pemercaya dalam memandang dirinya dengan benar akan berakibat gagalnya ia melakukan hal-hal yang penting bagi Kerajaan Sorga. Daud pernah kehilangan motivasi, akibatnya ia melakukan hal-hal yang hanya menyukakan dirinya sendiri.

Mari jemaat Tuhan, biarlah panggilan Tuhan atas kita dan hal-hal yang menjadi bagian rencana dari Kerajaan Sorga tetap memiliki nilai penting dalam hidup kita. Karena bukankah untuk itu kita dipanggil dan diselamatkan oleh Tuhan? Hilangnya orang percaya akan hal ini hanya akan menempatkan dirinya tidak ubahnya sebagai orang biasa yang sedang menjalani hidupnya dengan biasa-biasa pula.

Tuhan Yesus memberkati!

Jangan Kehilangan Nilai Penting Kerajaan (Pesan Gembala, 18 Juli 2021)

| Warta Jemaat |
About The Author
-