Ingatlah Tuhan dan Perbuatan-Perbuatan-Nya (Pesan Gembala, 28 Maret 2021)

INGATLAH TUHAN DAN PERBUATAN-PERBUATAN-NYA

Ulangan 7:17-19 (18) maka janganlah engkau takut kepada mereka; ingatlah selalu apa yang dilakukan TUHAN, Allahmu, terhadap Firaun dan seluruh Mesir,

Latar belakang kitab ini berisi amanat Musa menjelang perpisahannya dengan bangsa Israel yang dalamnya ia mengulas kembali dan sekaligus memperbaharui perjanjian Allah dengan Israel untuk angkatan Israel yang baru.

Mereka memerlukan pengisahan kembali yang bersemangat mengenai perjanjian, hukum, kuasa dan kesetiaan Tuhan, dan suatu pernyataan baru mengenai berbagai berkat yang menyertai menjelang memasuki tanah yang dijanjikan Tuhan. Disini kita dapat melihat betapa sebelum mereka masuk ke tanah Perjanjian, mereka diingatkan kembali akan apa yang Tuhan telah lakukan atas mereka. Tujuannya adalah agar ingatan akan Tuhan yang ajaib yang telah membebaskan mereka dari perbudakan Mesir, yang telah menuntun sepanjang 40 tahun perjalanan, dan Tuhan yang akan membawa mereka merebut serta memiliki wilayah-wilayah di tanah yang baru senantiasa ada di hati dan pikiran mereka.

Penggalan perkataan Musa di atas adalah ketika ia sedang mengucapkan janji-janji berkat Tuhan atas bangsa Israel yang sebentar lagi akan menyeberang melalui sungai Yordan dan segera memasuki tanah Perjanjian. Memasuki tanah Perjanjian adalah sesuatu yang menggembirakan bagi seluruh umat Israel, namun bukan artinya mereka bebas dari tantangan. Ada kecemasan di dalam hati mereka, yang ditangkap oleh Musa, yaitu adanya bangsa-bangsa yang adalah penduduk asli Kanaan yang jumlahnya jauh lebih banyak dari mereka. Bagaimanakah mereka akan dapat mengalahkannya?

Sebuah pertanyaan yang wajar tentunya. Namun, Musa memberikan jawaban yang luar biasa kepada bangsa Israel. Ia mengatakan agar umat Israel tidak perlu takut kepada bangsa-bangsa itu, yang diperlukan adalah mereka harus selalu mengingat akan Tuhan dan perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib. Apa yang Tuhan telah lakukan atas mereka dari sejak mereka keluar dari Mesir. Cobaan-cobaan yang besar yang pernah mereka lihat, namun tangan Tuhan yang dahsyat melepaskan mereka dari semua itu.

Inilah yang menjadi pesan Tuhan bagi kita. Perjalanan yang kita sedang lakukan mungkin tidaklah selalu mulus. Tantangan demi tantangan yang jenisnya berbeda satu dengan yang lain bisa saja mewarnai. Kadang besarnya tantangan yang dihadapi membuat banyak hati menjadi gentar dan tidak sedikit orang percaya yang menjadi melemah semangatnya, bahkan berakhir dalam keputusasaan dan ketidakmengertian, sehingga pasrah seringkali menjadi pilihan.

Namun ingatlah, sebagaimana yang dikatakan Musa kepada umat Israel, itu pula yang sedang dikatakan Tuhan melalui pesan-Nya kepada kita saat ini, agar janganlah kita menjadi takut dan lemah. Ingatlah selalu akan Tuhan dan perbuatan tangan-Nya atas kita yang pernah Ia lakukan. Dikala hati menjadi letih dan iman melemah, tidak sedikit orang percaya akhirnya menjadi lupa dengan siapa ia berjalan dan lupa akan perbuatan-perbuatan apa yang Tuhan pernah lakukan sebelumnya. Itulah sebabnya, Tuhan mau kita mengingat selalu akan Dia.

Apa yang dimaksud dengan mengingat akan Tuhan dan perbuatan tangan-Nya yang ajaib atas kita, di antaranya adalah:

(1). Menyediakan waktu khusus untuk merenungkan perbuatan Tuhan yang ajaib pada kita.

Ul. 7:18 maka janganlah engkau takut kepada mereka; ingatlah selalu apa yang dilakukan TUHAN, Allahmu, terhadap Firaun dan seluruh Mesir,

Manusia pada umumnya, disadari atau tidak disadari, seringkali begitu mudah melupakan perbuatan Tuhan atasnya. Makanya, sebelum pasal tentang janji berkat ini diucapkan Musa kepada bangsa Israel, Musa sudah terlebih dahulu mengingatkan agar bangsa Israel berhati-hati untuk berhati-hati agar jangan melupakan Tuhan yang telah membawa mereka keluar dari tanah Mesir (6:12). Tujuannya adalah agar umat Tuhan selalu sadar dan karenanya mengucap syukur bahwa ada Tuhan yang bukan sekedar bisa berjanji saja, namun juga cakap dalam menggenapkan apa yang dijanjikan-Nya. Ingat, ucapan syukur akan mendatangkan sukacita, kekuatan dan rasa percaya di tengah kelemahan sekalipun, karena sadar memiliki Tuhan yang selalu dapat diandalkan.

Selain mengucap syukur, mengingat akan Tuhan akan membuat umat Tuhan berfokus kepada kehebatan Tuhan, dan bukan kepada besarnya masalah yang dihadapi. Peristiwa ketakutannya sepuluh pengintai akan apa yang mereka pernah lihat pada waktu mereka belum lama keluar dari tanah Mesir, yang membuat perjalanan pengembaraan bangsa Israel di padang gurun menjadi 40 tahun, sedikit banyak telah meninggalkan bekas di hati umat Israel, angkatan yang baru, ketika hendak memasuki tanah perjanjian. Bagaimana seandainya bangsa-bangsa di tanah Kanaan yang jumlahnya lebih banyak itu sulit untuk dihalau? Itulah sebabnya, Musa memerintahkan agar mereka menyediakan waktu untuk mengingat akan perbuatan-perbuatan dahsyat yang pernah dilakukan Tuhan sebelumnya.

(2). Menyediakan waktu-waktu bersama Tuhan sejak sekarang untuk mempersiapkan masa depan bagi angkatan yang kemudian.

Ul. 7:18 maka janganlah engkau takut kepada mereka; ingatlah selalu apa yang dilakukan TUHAN, Allahmu, terhadap Firaun dan seluruh Mesir,

Perkataan yang diucapkan Musa di hadapan seluruh umat Israel tepat di dataran Moab, yaitu wilayah dekat tepian sungai Yordan ini bukan semata-mata pidato pengulangan akan hukum Tuhan yang belum diketahui oleh angkatan baru dari bangsa Israel saja, melainkan sebuah “serah terima” kepemimpinan dari Musa kepada Yosua sebagai pemimpin yang baru, dan sekaligus sebagai kesempatan untuk menceritakan kembali akan perbuatan Tuhan yang begitu dahsyat yang belum dialami semua oleh angkatan yang muda itu. Musa ingin agar angkatan muda yang akan segera memasuki tanah perjanjian ini bukan sekedar orang-orang yang hanya sekedar mendengar perbuatan ajaib Tuhan hanya dari dirinya, namun juga menjadi angkatan yang juga memiliki pengalaman pribadi bersama Tuhan.

Tentunya akan sangat berbeda apabila seseorang hanya sekedar diceritakan tentang perbuatan Tuhan yang tidak pernah dikenalnya, dibandingkan dengan pengalaman pribadi bersama Tuhan yang telah ia kenal dengan sungguh-sungguh. Akan ada banyak hal yang membekas dan tidak mudah untuk dilupakan begitu saja pengalaman-pengalaman pribadi tersebut, sekaligus memberikan kekuatan di tengah kondisi seburuk apapun yang dihadapi. Dan ketika kita membangun hubungan dengan cara demikian ini, ternyata tanpa disadari kita sedang memersiapkan sebuah generasi baru yang kuat yang akan turut terkagum-kagum melihat perbuatan Tuhan atas kita.

Mari jemaat Tuhan, ternyata ‘mengingat akan Tuhan dan perbuatan-Nya’ ini bukanlah sekedar tindakan untuk melakukan inventarisasi atas apa yang sudah dan yang belum Tuhan lakukan kepada kita, melainkan sebuah kesempatan untuk mengobarkan kembali semangat yang lemah dan mengokohkan iman percaya untuk menggerakkan kuasa Tuhan yang dahsyat atas kita.

Tuhan Yesus memberkati!

Ingatlah Tuhan dan Perbuatan-Perbuatan-Nya (Pesan Gembala, 28 Maret 2021)

| Warta Jemaat |
About The Author
-