Filipi 3: 8  Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus,

Tidak ada hal yang lebih hebat yang pernah dialami rasul Paulus, selain saat dimana ia mengalami perubahan tujuan dalam hidupnya. Paulus awalnya begitu bangga akan keberadaannya yang memang dapat dikatakan nyaris sempurna bagi sebagian besar orang Yahudi, baik dalam hal intelektual dan pengetahuan keagamaan, maupun dalam hal kegiatan dan ketaaatan menjalankannya. Namun semua kebanggaannya akan hal-hal yang lahiriah tersebut menjadi tidak berarti lagi sejak ia mengenal Yesus. Bagi Paulus, pengenalan akan Kristus sangat berharga, jauh melebihi segala apapun yang ia miliki.

Tujuan hidup yang baru membuat Paulus mengalami perubahan total dalam seluruh aktivitasnya. Dulu ia berani melakukan apapun, termasuk membunuh, demi tergenapinya cita-cita dan kepuasan pribadinya semata-mata. Sebaliknya, setelah ada di dalam Kristus, Paulus rela melakukan apapun yang berlandaskan kebenaran, demi memperoleh pencapaiaan akan keserupaannya dengan Kristus. Ia sungguh-sungguh memfokuskan dirinya agar tujuan ilahi dalam hidupnya dapat tercapai. Bahkan apapun yang menghalangi pengenalannya akan Kristus rela ia singkirkan. Ia begitu fokus pada apa yang Tuhan rancangkan.

Inilah yg menjadi pesan Tuhan bagi kita di minggu ini, yaitu tetap memfokuskan hidup kita pada tujuan ilahi. Kalau kita perhatikan, mengapa Tuhan seringkali berulang kali mengingatkan kita akan pesan-pesan-Nya yang terkadang hampir sama. Bahkan berulang kali pula Ia mengingatkan kita akan visi yang Ia berikan kepada kita, gereja-Nya, khususnya visi di tahun 2015 ini, yaitu Kerelaan Memberitakan Injil Damai Sejahtera. Semuanya itu ternyata Ia lakukan demi agar fokus pandangan kita tidak mudah teralihkan oleh apapun juga.

Tanpa disadari fokus pandangan manusia, termasuk orang percaya, acapkali mudah sekali teralihkan oleh banyak hal. Entahkah itu disebabkan oleh sesuatu yang lebih menyukakan hatinya, ambisi pribadi, atau bisa pula karena sesuatu yang lebih menguntungkan dirinya secara materi. Selain dari pada itu, ada beberapa hal lain yang seringkali juga menjadi penyebab teralihkannya fokus seseorang, beberapa di antaranya adalah: ketakutan, keragu-raguan dalam mengiring Tuhan, kesibukan dalam beraktivitas, hobi, kekecewaan, dosa, konflik dengan sesama, dan lain-lain.

Itulah sebabnya, Tuhan ingin kita belajar dari satu pribadi yang bernama rasul Paulus. Seorang pribadi yang begitu fokus pada tujuan ilahi dalam hidupnya. Ia tidak akan membiarkan dirinya berkompromi dengan sesuatu hal yang hanya akan mengalihkan fokusnya dalam mencapai tujuan ilahi dalam hidupnya. Ia bahkan rela menganggap sesuatu yang dulu ia banggakan sebagai sampah yang tidak berguna, asalkan fokus pandangannya tidak terhalangi.

Minimal ada tiga hal yang dilakukan rasul Paulus yang membuat ia berhasil menyelesaikan pengiringannya kepada Tuhan dengan akurat, bahkan mencapai garis akhir pertandingannya dengan baik, yaitu:

(1). Fokus kepada panggilan sorgawi sejak awal mula ia dipilih oleh Tuhan

Flp. 3:13-14  … aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.

Rasul Paulus adalah seorang yang memiliki determinan (nilai) yang kuat dalam hidupnya. Ketika ia belum mengenal Kristus, ia tidak segan-segan menganiaya jemaat Tuhan demi kebenaran pribadi yang ia percayai. Namun, sejak di dalam Kristus, iapun tidak segan-segan untuk berjalan di atas kebenaran Firman Tuhan yang sejati, dimana sejak itu ia melupakan apa yang di belakangnya, dan segera mengarahkan dirinya kepada apa yang ada di hadapannya, yaitu panggilan sorgawi.

Masa lalunya boleh saja kelam, tetapi panggilan Tuhan begitu tegas baginya sehingga ia tidak mau menginjakkan kakinya pada dua “dunia”, yaitu kehidupan lama dan kehidupan yang baru. Demikian pula, setiap kita dipilih Tuhan untuk suatu tujuan yg luar biasa. Tidak ada seorangpun yang dipilih tanpa tujuan Tuhan yang dahsyat. Untuk itu, hal yang perlu dilakukan hanyalah fokus pada panggilan sorgawi.

(2). Fokus kepada tuntunan dan perintah yang Tuhan berikan hari lepas hari

Flp. 3:10  Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya,

Tuhan tidak pernah memberikan suatu tujuan namun kemudian Ia membiarkan orang itu berjalan sendiri begitu saja, tanpa memberikan tuntunan-Nya hari lepas hari. Rasul Paulus menyadari, tanpa persekutuan yang intim dengan Tuhan, mustahil ia dapat mengetahui tuntunan dan perintah-Nya dengan benar. Bersyukur kalau Tuhan senantiasa memberikan tuntunan-Nya dalam bentuk visi kepada kita, gereja-Nya baik minggu demi minggu, maupun hari lepas hari. Itu semua diberikan semata-mata untuk menuntun kita mencapai target utama-Nya Tuhan atau visi besar-Nya Tuhan bagi kita. Bagian kita adalah tetap fokuskan perhatian kita kepada pesan-pesan-Nya dan menghidupinya.

(3). Fokus pada prioritas yang harus dilakukan dalam satu hari

Flp. 3:15-16  Karena itu marilah kita, yang sempurna, berpikir demikian. Dan jikalau lain pikiranmu tentang salah satu hal, hal itu akan dinyatakan Allah juga kepadamu.

Tetapi baiklah tingkat pengertian yang telah kita capai kita lanjutkan menurut jalan yang telah kita tempuh.

Kita dapat melakukan banyak aktivitas dalam satu hari, tetapi tidak semua aktivitas tersebut ada dalam agenda-Nya Tuhan. Oleh sebab itu, fokuslah pada pembagian aktivitas berdasarkan prioritas, lakukanlah bagian yang terpenting, yaitu yang Tuhan kehendaki, dan singkirkanlah bagian yang sekedar baik bagi diri kita, namun tidak menguntungkan Kerajaan Sorga. Itulah sebabnya, kita harus terus meningkatkan pengenalan kita akan Tuhan untuk mengetahui jalan mana yang kita tempuh.

Tuhan Yesus memberkati!

22 Februari 2015 – Fokus Pada Tujuan Ilahi

| Warta Jemaat | 0 Comments
About The Author
-

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.