Mazmur 78:1-4 (4) kami tidak hendak sembunyikan kepada anak-anak mereka, tetapi kami akan ceritakan kepada angkatan yang kemudian puji-pujian kepada TUHAN dan kekuatan-Nya dan perbuatan-perbuatan ajaib yang telah dilakukan-Nya.

Belajar dari para pendahulunya di masa lalu, pemazmur mencoba untuk mempelajari dengan saksama apa yang menjadi penyebab dari kegagalan-kegagalan yang pernah mereka alami. Ia mendapati bahwa ternyata berbagai kegagalan tersebut tidak seharusnya dialami pendahulunya sekiranya saja mereka memerhatikan nasihat-nasihat yang telah diberikan sebelumnya serta peristiwa serupa yang pernah terjadi pada kehidupan orang lain di masa sebelumnya.

Itulah sebabnya pemazmur mengajarkan betapa pentingnya orang-orang yang hidup di generasinya maupun yang di generasi selanjutnya untuk memasang telinga dan mendengar pengajaran tentang sejarah. Kita tidak diminta untuk melihat sejarah secara cepat dan sepintas lalu saja, melainkan memasang telinga baik-baik dan menelitinya dengan sungguh-sungguh. Pemazmur menekankan bahwa sejarah dapat dijadikan sebagai guru yang berharga dalam kehidupan ini.

Sejarah dapat dijadikan sebuah jendela untuk melihat apa yang terjadi sebelumnya, baik kisah tentang kesuksesan, kegagalan dan proses-prosesnya. Dari situ kita bisa mengambil pelajaran berharga yang pastinya sangat berguna untuk kehidupan ke depan. Kita tidak belajar dari sejarah orang lain saja, tapi juga dari pengalaman masa lalu kita, baik dan buruk, tentu bisa kita jadikan pelajaran berharga untuk menatap masa depan. Dari kegagalan kita bisa belajar setidaknya kita tidak jatuh lagi ke lubang yang sama, setidaknya kita tahu harus bagaimana untuk lebih baik. Sedang dari kesuksesan kita bisa belajar tentang apa yang kita lakukan waktu itu hingga bisa berhasil.

Menghadapi hidup yang penuh dengan tantangan ini mau tidak mau kita harus banyak belajar dari para pendahulu kita, hal-hal apa yang telah mereka alami, termasuk apa yang sudah pernah terjadi dalam hidup kita dan orang-orang terdekat kita. Betul, bahwa kita harus selalu menatap ke depan dan meninggalkan hal-hal buruk di masa lalu yang berpotensi menjadi penghambat untuk maju. Tapi di sisi lain penting pula untuk belajar dari apa yang telah terjadi di masa lalu. Ketika kita berada dalam kesesakan misalnya, dan merasa bahwa Tuhan seolah-olah seperti meninggalkan kita sendirian menghadapi semuanya, kita bisa menoleh sejenak ke belakang untuk melihat bahwa ada begitu banyak karya Tuhan telah dinyatakan dalam berbagai kesempatan.

Inilah yang menjadi pesan Tuhan bagi kita di minggu ini, Tuhan menghendaki kita belajar dari apa yang telah terjadi di masa lalu, agar kemudian kita tidak mengulangi kesalahan yang sama di masa depan. Bahkan, apa yang kita pelajari ini dapat membuat kita meraih keberhasilan-keberhasilan yang gilang gemilang. Minggu lalu pesan Tuhan berbicara tentang seorang tokoh bernama Yudas, kali ini Tuhan mau kita belajar lebih banyak lagi, baik dari tokoh-tokoh maupun peristiwa-peristiwa di masa lalu, yaitu:

(1). Belajar dari sejarah bapa-bapa pendahulu kita di masa lampau

Mazmur 78:3  Yang telah kami dengar dan kami ketahui, dan yang diceritakan kepada kami oleh nenek moyang kami,

Jika kita lihat, ayat-ayat selanjutnya dari Mazmur pasal 78 ini berbicara tentang sejarah bangsa Israel, dan tidak hanya menyajikan hal-hal yang bagus-bagus, tetapi juga tentang kejatuhan bangsa Israel sehingga Tuhan meninggalkan mereka. Kita harus belajar dari masa lalu, belajar dari kegagalan dan kesalahan di masa lalu, agar kita tidak mengulanginya kembali di masa yang akan datang. Di sisi lain kita pun perlu belajar dari kesuksesan dan keberhasilan bapa-bapa pendahulu kita di masa lalu, agar kita dapat mengerti hal-hal apa saja yang dapat membuat kita berhasil. Ada satu hal penting yang dapat disimpulkan, yaitu ketika kita belajar sejarah dari Alkitab, kita akan dapat menemukan suatu prinsip penting, yaitu orang akan gagal dan kalah ketika mereka tidak taat dan tidak melakukan perintah Tuhan, namun orang akan berhasil dan diberkati ketika mereka taat dan melakukan perintah Tuhan.

Apa yang dapat kita lakukan? Belajarlah dari sejarah, bacalah Alkitab kita dengan rutin setiap harinya. Pelajarilah prinsip-prinsip yang tertulis dalam Alkitab. Pelajari bagaimana seorang yang dulu diberkati Tuhan ternyata bisa jatuh dalam dosa dan meninggalkan Tuhan. Pelajarilah juga bagaimana seseorang yang dulu hidup dalam dosa namun ketika bertobat bisa menjadi orang yang diberkati Tuhan. Pelajari dan perhatikanlah semuanya supaya kita menjadi orang yang berhikmat dan bijaksana. Rasul Paulus mengajak kita juga untuk belajar suatu pelajaran penting dari bangsa Israel dalam perjalanannya dari Mesir ke Tanah Perjanjian dalam 1 Korintus 10:11 Semuanya ini telah menimpa mereka sebagai contoh dan dituliskan untuk menjadi peringatan bagi kita yang hidup pada masa dimana zaman akhir telah tiba.

(2). Belajar dari sejarah bapa-bapa yang menjadi orang tua kita

Mazmur 78:4 kami tidak hendak sembunyikan kepada anak-anak mereka,…

Keberadaan kita hari ini sebagaimana kita ada, tidak bisa disangkal adalah “produk” dari orang-orang tua yang telah melahirkan kita. Entahkah mereka yang telah mendidik kita di dalam takut akan Tuhan sejak kita dilahirkan, maupun mereka yang telah mendidik kita dengan cara yang salah akibat ketidakmengertian mereka karena hidup di luar pengenalan akan Kristus. Ditambah lagi, ada begitu banyak teladan yang mereka tinggalkan, baik teladan yang baik maupun yang buruk. Semua itu seolah-olah diwariskan begitu saja kepada anak-anak mereka, yaitu generasi kita, tanpa kita dapat memilihnya. Selain itu, didapati pula anak-anak yang hari ini hidup tanpa dapat melihat satu teladan pun yang ditinggalkan orang tuanya akibat berbagai sebab.

Bersyukurlah atas apapun warisan yang telah ditinggalkan oleh bapa-bapa kita, hari ini kita memiliki Bapa yang telah menebus kita dari segala dosa dan kesalahan yang telah diperbuat oleh para pendahulu kita, yaitu Yesus Kristus Tuhan kita. Inilah hidup baru yang kita miliki di dalam Kristus. Tidak ada gunanya kalau hari ini kita masih hidup dalam kekecewaan, merasa bahwa apa yang kita alami hari ini adalah akibat perbuatan orang tua kita dahulu. Bagian kita adalah belajar dari apa yang yang telah dilakukan oleh para pendahulu kita tersebut agar hal-hal yang buruk tidak terulang kembali di generasi anak-anak kita.

Mari umat Tuhan, masih banyak sejarah yang harus kita pelajari dari para pendahulu kita. Mari kita belajar dari kesalahan maupun kebaikan mereka, karena apabila kita mempelajarinya dengan baik, maka kita akan dapat memetik hal-hal yang luar biasa yang berguna bagi masa depan kita. Selamat belajar!

Tuhan Yesus memberkati!

17 April 2016 – Belajar Dari Masa Lalu Untuk Keberhasilan Masa Depan

| Warta Jemaat | 0 Comments
About The Author
-

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.