04 Februari 2018 – Menyambut Percepatan Tuhan

Amos 9:13 “Sesungguhnya, waktu akan datang,” demikianlah firman TUHAN, “bahwa pembajak akan tepat menyusul penuai dan pengirik buah anggur penabur benih; gunung-gunung akan meniriskan anggur baru dan segala bukit akan kebanjiran.
 
Zaman dahulu kita masih sering mendengar pepatah yang berbunyi: “Biar lambat asal selamat”, yang artinya santai saja tidak usah tergesa-gesa, yang penting selamat tiba di tujuan. Namun di zaman sekarang pepatah itu sudah sering berganti menjadi “lebih cepat lebih baik”, yang seringkali dimaknai secara salah. Namun memang seperti itulah kecenderungan manusia pada umumnya yaitu bergerak dengan cepat, meskipun belum tentu sesuatu yang lebih cepat sudah pasti lebih baik. 
 
Mari kita simak percepatan gerak manusia dari abad ke abad. Kecepatan gerak manusia antara tahun 1500-1840 sekitar 15 km per jam dengan kendaraan yang ditarik kuda. Tahun 1840-1930 penemuan mesin uap, melalui kereta api dan kapal uap kecepatan gerak manusia meningkat menjadi 55 km per jam. Tahun 1950-an pesawat baling-baling membuat kecepatan manusia menjadi 30 kali lebih yakni 450-600 km per jam. Kini pesawat jet dengan jarak 800-1000 km dapat ditempuh dalam satu jam.
 
Pada abad pertama, Paulus termasuk orang yang mengejar percepatan dengan kerja kerasnya yang luar biasa. Semangatnya patut kita tiru pada zaman ini agar tidak ketinggalan zaman. Mengejar percepatan membutuhkan pertaruhan hidup. Orang yang masih bekerja dengan semangat setengah-setengah atau suam-suam tidak akan mampu mengejar kemajuan yang terjadi di abad ini. Di zaman ini kita dituntut gerak cepat dan tepat melihat situasi dan segera mengambil keputusan untuk ikut bergerak dalam kemajuan. Adakah Anda masih merasa nyaman dengan keberadaan Anda dan tidak ingin berubah maju menjadi lebih baik?
 
Berlarilah dengan tujuan yang jelas dan fokus pada sasaran. Kebanyakan dari kita umumnya masih menganut gaya hidup mengalir saja. Memang kedengarannya rohani sekali. Akibatnya banyak orang yang akhirnya mengalami kebingungan ketika akhirnya “terdampar” di sebuah tujuan yang tidak jelas. Aliran percepatan juga harus disambut dengan kejelasan ke mana kita akan melangkah dan sasaran apa yang akan kita capai. 
 
Inilah yang menjadi pesan Tuhan bagi kita di minggu ini. Hari-hari ini Tuhan sedang meningkatkan akselerasi pergerakan-Nya. Namun jangan dimaknai bahwa Tuhan sedang tergesa-gesa dan mengajak kita untuk turut tergesa-gesa pula. Tuhan ingin kita menyadari kecepatan pergerakan-Nya saat ini dan meresponinya dengan turut bergerak bersama-Nya. Kita dapat membayangkan sendiri apa yang terjadi ketika seseorang tetap memilih untuk bergerak santai disaat orang-orang sedang meningkatkan kecepatannya. Tentunya akan tertinggal jauh bukan? Tuhan mau kita “berlari” bersama-sama dengan Tuhan. 
 
Beberapa hal yang perlu kita perhatikan untuk meningkatkan akselerasi kecepatan kita, di antaranya sebagai berikut:
 
(1). Mulailah bergerak mengikuti arahan Tuhan (menjadi resposif, jangan diam)
 
Amos 9:13 “Sesungguhnya, waktu akan datang,” demikianlah firman TUHAN, “bahwa pembajak akan tepat menyusul penuai dan pengirik buah anggur penabur benih; gunung-gunung akan meniriskan anggur baru dan segala bukit akan kebanjiran.
 
Kita dapat membayangkan betapa luar biasanya kondisi pertanian yang digambarkan dalam ayat ini dimana pembajak dan penuai hasil panen gandum susul menyusul. Belum lama benih anggur ditabur, para pengirik buah anggur sudah melakukan panen dan memproses pembuatan air anggur. Ada peningkatan kecepatan yang dilakukan oleh Tuhan. Ketika penabur dan penuai tidak ikut meningkatkan kecepatannya, maka ada pihak yang akan tersusul dan tertinggal. Tujuan dari semua ini adalah terjadinya penggenapan janji pemulihan yang lebih cepat dari sebelumnya dari Tuhan kepada umat-Nya.
 
Mungkin selama sekian waktu lamanya, sebagai orang percaya, keberadaan kekristenan anda seakan-akan hanya berjalan seperti biasa, tanpa disertai pertumbuhan yang signifikan. Berbeda sekali ketika anda mengalami lahir baru di masa lalu, dimana saat itu terasa sekali lonjakan pertumbuhan rohani anda. Akan tetapi percayalah, ketika anda mulai meresponi percepatan ilahi yang mulai datang dalam hidup anda saat ini, anda akan mulai merasakan grafik garis pertumbuhan anda akan menanjak dengan sangat tajam. Mulailah tangkap kembali visi Tuhan dan hidupi. Responi arahan Tuhan dalam bentuk pesan demi pesan-Nya, aplikasikan apa yang harus dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Tangkap apa yang harus anda tabur dan tuai hari-hari ini.
 
(2). Mulailah perbaiki area-area kelemahan kita
 
Amos 9:11 “Pada hari itu Aku akan mendirikan kembali pondok Daud yang telah roboh; Aku akan menutup pecahan dindingnya, dan akan mendirikan kembali reruntuhannya; Aku akan membangunnya kembali seperti di zaman dahulu kala,
 
Bicara tentang percepatan ilahi, bersiaplah karena selain kita akan menikmati anugerah dan berbagai perkenanan ilahi, ada banyak PR yang juga harus kita selesaikan: Tuhan akan mulai mengingatkan kita untuk membenahi area-area hidup yang masih perlu diperbaiki, dan Tuhan menghendaki kita meresponinya dengan segera, karena tujuan dari semua itu adalah untuk menarik standar hidup kita naik ke level yang baru. Tuhan ingin memastikan bahwa sebelum Dia membawa kita mengalami lonjakan iman dan promosi baru dari sorga, kita sudah memiliki standar hidup yang berbeda.
 
Karena itu, pastikan kita mulai membuka diri dan mengijinkan Tuhan mengoreksi area-area hidup kita yang masih harus dibereskan. Karena semakin banyak promosi yang kita terima dari sorga, semakin banyak pula tuntutan dari Tuhan yang akan kita alami, dan Tuhan tidak mau tuntutan-tuntutan yang nanti akan kita alami justru malah menghancurkan hidup kita, karena itu dari sejak sekarang Dia ingin melatih hidup kita terlebih dahulu. Bersyukur untuk pesan-pesan yang Tuhan sampaikan di beberapa minggu terakhir ini, semakin tahulah kita mengapa kita harus mengisi arsip hidup kita dengan hal yang bernilai kekal dan tampil murni seperti emas. 
 
Mari umat Tuhan, sadarilah bahwa betapa bergairahnya kita mendengar pesan Tuhan ini. Ada percepatan ilahi yang sedang Tuhan lakukan. Tentunya kita tidak mau hanya tampil sebagai penonton atau penggembira saja, melainkan sebagai umat Tuhan yang turut ambil bagian didalam “proyek” percepatan Tuhan yang luar biasa ini. 
 
Tuhan Yesus memberkati! 

04 Februari 2018 – Menyambut Percepatan Tuhan

| Warta Jemaat |
About The Author
-