TUHAN SEDANG MENUANGKAN MINYAK BAGI KITA
Mazmur 20:6 (20-7) Sekarang aku tahu, bahwa TUHAN memberi kemenangan kepada orang yang diurapi-Nya dan menjawabnya dari sorga-Nya yang kudus dengan kemenangan yang gilang-gemilang oleh tangan kanan-Nya.
Mazmur ini berisi nyanyian puji-pujian yang ditujukan kepada Tuhan untuk mendoakan kemenangan bagi raja. Siapa raja yang dimaksud dalam mazmur tersebut? Raja tersebut tidak lain adalah Daud sang penulis mazmur itu sendiri. Mazmur ini ditulis oleh Daud yang isinya permohonan kepada Tuhan untuk membantunya mengatasi banyak perkara.
Daud sadar bahwa ia membutuhkan Tuhan dan tidak bisa hanya mengandalkan dirinya, pasukannya, atau strategi perang yang telah ia siapkan. Ia tahu bahwa hanya Tuhanlah sang pemberi kemenangan. Ada keyakinan iman Daud, jika ia berserah dan bergantung pada kekuatan Tuhan maka pasti kemenangan telah menjadi bagian miliknya.
Kemenangan-kemenangan apa saja yang ia rindukan dan percaya bahwa Tuhan akan memberikan kepadanya, di antaranya adalah benteng perlindungan bagi dirinya, jawaban pada masa kesesakannya (20:2), bantuan dari tempat tinggi (20:3), keberhasilan dalam apa yang ia rancangkan (20:5), dan sebagainya.
Hal yang sama, ketika Tuhan memberikan pesan-Nya kepada kita, maka kemenangan-kemenangan seperti yang tadi pemazmur mohonkan kepada Tuhan juga sepatutnya menjadi bagian dari kita, orang percaya. Itulah sebabnya penting bagi kita untuk membangun prinsip-prinsip yang sama dengan apa yang ditulis oleh Daud dalam Mazmurnya.
Inilah yang menjadi pesan Tuhan bagi kita. Bahwa Tuhan sebagai pemberi kemenangan atas umat-Nya adalah sesuatu yang tidak perlu diragukan lagi. Tinggal bagaimana sikap kita di dalam menantikan atau memersiapkan kemenangan yang Tuhan mau berikan tersebut. Apakah cukup hanya dengan suatu modal keyakinan saja yang sering disebut sebagai iman, bahwa Tuhan pasti akan memberikan kemenangan atau ada hal lain yang harus kita lakukan.
Ternyata melalui pesan ini, dan sebagaimana ayat dalam Mazmur ini katakan, bahwa Tuhan memberikan kemenangan kepada orang yang diurapi-Nya. Sebagaimana pesan Tuhan bagi kita saat ini, yaitu “Tuhan sedang menuangkan minyak bagi kita,” Tuhan mau kita, ayo terima minyak atau pengurapan yang Ia sedang tuangkan kepada kita. Jadi dari pihak Tuhan, Ia tidak segan-segan menuangkan minyak-Nya (tanpa batas).
Seringkali “pengurapan Tuhan” adalah sesuatu yang tidak terlalu dikejar oleh banyak orang percaya. Mereka berkata bahwa bukankah yang penting adalah iman percaya, sedangkan pengurapan adalah sifatnya hanya tambahan saja. Padahal apabila kita paham, menerima pengurapan adalah suatu tindakan langkah iman yang perlu kita tempuh untuk menerima kemenangan dari Tuhan. Pemazmur menyadari akan rahasia kemenangannya, dengan mengatakan di ayat 6, bahwa Sekarang aku tahu, bahwa TUHAN memberi kemenangan kepada orang yang diurapi-Nya (NKJV: Now I know that the Lord saves His anointed;…). Kalimat ini diawali dengan kata “Now I know” yang artinya, sekarang aku tahu/aku baru tahu. Kata “tahu” yang digunakan adalah “Yada” yang artinya mengetahui melalui suatu hubungan. Orang tidak akan menjadi tahu kalau tidak membangun hubungan dengan Tuhan.
Beberapa prinsip yang perlu kita pahami berkaitan dengan pesan Tuhan ini, bahwa Tuhan memberi kemenangan bagi orang yang diurapi-Nya. Di antaranya adalah:
(1). Kemenangan bukan sekedar keinginan, namun hasil dari sebuah tindakan iman
Mazmur 20:6 Sekarang aku tahu, bahwa TUHAN memberi kemenangan kepada orang yang diurapi-Nya …
Adalah hal wajar apabila semua orang memiliki keinginan atau kerinduan untuk mengalami kemenangan di dalam hal apa saja, seperti halnya yang telah pemazmur sebutkan di beberapa ayat di bagian awal, seperti benteng perlindungan bagi dirinya, jawaban pada masa kesesakannya, bantuan dari sorga, serta keberhasilan dalam apa yang Daud rancangkan.
Namun pertama-tama kita harus memahami terlebih dahulu apa yang disebut dengan kemenangan. Seringkali orang percaya sangat sempit di dalam memahami yang namanya kemenangan. Kemenangan dipahami hanya sebagai pencapaian hal-hal yang bersifat “lahiriah” saja. Misalnya, berhasil lolos dalam menghadapi kesulitan atau tantangan, mengalami terobosan atau hal-hal tertentu yang selama ini kita gumulkan, sembuh dari sakit, meraih sesuatu yang lebih baik di masa mendatang, dan lain-lain. Memang betul, tidak salah merindukan hal-hal tersebut.
Tetapi makna kemenangan bagi setiap orang percaya bukan sekedar hal-hal tersebut. Kemenangan penting yang perlu kita alami terlebih dahulu adalah saat kita mengetahui apa yang Tuhan inginkan dan kemudian mentaati setiap arahan dan pimpinan Tuhan dalam setiap langkah yang kita ambil tersebut. Ini yang sering dilupakan. Dan inilah yang akan membawa kita kepada kemenangan-kemenangan lahiriah yang kita rindukan.
Kemenangan Yosua dan bangsa Israel atas Yerikho bukan semata-mata runtuhnya tembok Yerikho (kemenangan lahiriah), namun didahului dengan “menangnya” Yosua yang dalam kepenuhannya menerima arahan dari Tuhan (Panglima balatentara Sorga) akan strategi yang Yosua dan bangsa Israel harus lakukan, yaitu membuat formasi barisan dan berjalan mengelilingi tembok Yer selama tujuh hari.
(2). Kemenangan adalah tentang siapa yang kita megahkan
Mazmur 20:7-8 (20-8) Orang ini memegahkan kereta dan orang itu memegahkan kuda, tetapi kita bermegah dalam nama TUHAN, Allah kita. (20-9) Mereka rebah dan jatuh, tetapi kita bangun berdiri dan tetap tegak.
Di dalam terjemahkan The Message kata “memegahkan kereta” dan “memegahkan kuda” dikatakan polishing their chariots, and the other grooming their horses. Yang artinya, merasa bangga dan percaya akan kereta dan kuda yang mereka miliki sehingga mereka menitikberatkan perhatian mereka kepada semuanya itu.
Pemazmur percaya bahwa hanya Tuhan yang dapat melepaskan bangsa Israel dari kesesakan, membentengi mereka, memberikan bantuan dan kemenangan (ayat 1 – 6). Oleh karena itu, pemazmur mengajak setiap orang untuk tidak mengandalkan kekuatan sendiri, kekuatan militernya, kereta dan kuda atau kekuatan pribadi manusia, sebab pikiran dan tubuh manusia adalah sesuatu yang bersifat terbatas dan mudah rapuh. Maka, dalam ayat 9 dikatakan bahwa bangsa Israel dan setiap orang percaya harus bersandar teguh pada Tuhan dengan terus berseru mencari wajah-Nya dan tekun menghidupi Firman-Nya dalam kehidupan.
Pemazmur mengajak setiap orang percaya untuk belajar mewujudkan imannya dengan berkomitmen menyerahkan diri dan setiap situasi kepada Tuhan dalam berbagai pergumulan yang menekan kehidupan layaknya peperangan. Bagian kita sebagai orang percaya adalah tetap berpegang teguh pada kuasa Tuhan yang mampu bekerja dan memberi hikmat serta menyediakan pertolongan yang kita butuhkan.
Mari jemaat Tuhan, sekarang tahulah kita maksud Tuhan mengapa penting setiap orang percaya untuk berjalan senantiasa dalam pengurapan Tuhan. Orang yang diurapi Tuhan mestinya tahu apa yang Tuhan ingin lakukan melalui dirinya. Dan orang yang demikian akan dibawa Tuhan untuk mengalami kemenangan demi kemenangan di dalam banyak hal dalam hidupnya.
Tuhan Yesus memberkati!