TUHAN RINDU MEMBERIKAN PERTAMBAHAN/PERLUASAN
Mazmur 115:14-15 (14) Kiranya TUHAN memberi pertambahan kepada kamu, kepada kamu dan kepada anak-anakmu. (15) Diberkatilah kamu oleh TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi.
Mazmur ini sebenarnya merupakan suatu pernyataan iman umat Israel sesudah pembuangan dimana mereka hidup sebagai minoritas di tengah bangsa besar yang berkuasa atasnya dan memandang hina Tuhan. Umat Israel tidak melarikan diri, tidak menutup diri, tetapi mereka justru saling menguatkan dengan cara memuliakan Tuhan yang selalu setia dalam keadaan baik atau tidak baiknya mereka. Tuhan yang memiliki rencana luar biasa atas umat-Nya. Itulah sebabnya mereka senantiasa memuji Tuhan dengan penuh kepercayaan.
Melalui ayat di atas, Tuhan meyakinkan umat-Nya betapa sesungguhnya Ia rindu sekali umat-Nya mengalami pertambahan. Bertambah-tambah dalam berbagai hal di dalam berbagai area kehidupan. Dalam hal kedamaian, kebijaksanaan, kekuatan, pengaruh, sukacita, iman, kasih, pertolongan, materi, dan sebagainya. Ayat tersebut tidak hanya berkata bahwa Tuhan hanya sekedar memberikan pertambahan, namun pertambahan yang lebih dan lebih lagi (May the Lord give you increase more and more, you and your children).
Kitab Kejadian sudah menyatakan lebih dulu. Bagaimana Allah menciptakan pria dan wanita menurut gambar-Nya, dan kemudian Allah memberkati mereka dan berfirman, “Beranak cuculah dan bertambah banyak; penuhi bumi dan taklukkanlah; berkuasalah” (Kejadian 1:28). Kata “bertambah banyak” (Ibr. Rabah) atau “bermultiplikasi” adalah kata yang sama yang diterjemahkan sebagai “increase” di PL. Yang artinya bukan sekedar perintah untuk mempunyai anak dan memenuhi dunia, melainkan pertambahan yang multidimensi. Bukan hanya “become many”, tetapi juga “become great, abundance in many aspects.” Termasuk di dalamnya kehidupan jasmani dan rohani, pengaruh, dan berbagai pengertian. Pertambahan atau peningkatan adalah rencana Tuhan bagi umat-Nya, dan Tuhan tidak pernah mengubah rencana itu.
Inilah yang menjadi pesan Tuhan bagi kita. Pesan Tuhan ini bukan sekedar mengiming-iming kita tentang adanya rencana pertambahan Tuhan atas manusia tanpa ada solusi. Tuhan ingin kita memahami maksud Tuhan di balik pertambahan dan apa yang harus kita persiapkan. Tanpa pemahaman ini, maka jangan sampai orang percaya akhirnya frustrasi dengan apa yang Tuhan janjikan. Dianggap hanya sebagai sekedar “berita hiburan” tanpa pernah dapat menikmatinya.
Pertama-tama kita harus paham bahwa pertambahan atau increase yang Tuhan sediakan bukan hanya tentang materi atau uang, tetapi sesuatu yang multidimensi. Bukan hanya sesuatu yang bisa dihitung saja, namun sesuatu yang tidak bisa dihitung, seperti pengertian, hikmat, kebijaksanaan, dan lain-lain. Seringkali kita sendiri yang mempersempitnya sendiri menjadi hanya semata-mata tentang materi yang bisa dihitung. Padahal semua penambahan itu saling berkaitan satu sama lain. Misalnya, betul setiap manusia termasuk kita semua membutuhkan penambahan materi, misalnya uang, tetapi tidak banyak yang memikirkan penambahan sarana penunjangnya sehingga akhirnya uang yang dipercayakan itu bisa dikelola dengan baik.
Beberapa prinsip yang harus kita pahami berkaitan dengan pesan Tuhan ini agar pertambahan atau increase yang Tuhan janjikan menjadi sesuatu yang nyata, di antaranya adalah:
(1). Pahami bahwa dibutuhkan wadah untuk menampung pertambahan yang Tuhan berikan.
Mazmur 115:12-13 (12) TUHAN telah mengingat kita; Ia akan memberkati, memberkati kaum Israel, memberkati kaum Harun, (13) memberkati orang-orang yang takut akan TUHAN, baik yang kecil maupun yang besar.
Kerinduan Tuhan adalah memberkati, namun harus disadari juga bahwa adakah sarana dari pihak penerima agar berkat itu dapat terwadahi dan terkelola dengan baik. Mungkin kita masih ingat kisah tentang raja Salomo. Dia seorang raja yang sangat diberkati Tuhan. Berbicara tentang kekayaan materi dikatakan tidak ada raja yang seperti dia sebelumnya dan tidak ada raja yang sesudahnya. Namun tidak ada ayat yang menyatakan bahwa Salomo meminta kekayaan kepada Tuhan. Dia hanya fokus akan bagaimana dia bisa memimpin dan menghakimi umat Tuhan dengan baik. Itulah sebabnya Salomo datang dan memohon hikmat dan pengertian kepada Tuhan.
Ternyata adalah baik memohon hikmat dan pengertian yang demikian di mata Tuhan. Bagi Tuhan, meminta “hikmat dan pengertian” ini dapat merupakan wadah untuk menampung lebih dari sekedar kemampuan untuk menghakimi umat Israel, yaitu kemampuan untuk mengelola berbagai kekayaan. Maka Tuhan memberikan kepada Salomo lebih dari yang ia harapkan. Tuhan menambah-nambahkan banyak hal kepada Salomo (2 Tawarikh 1:12 ). Mungkin tidak sedikit orang yang meminta kekayaan pada Tuhan, namun ia tidak memikirkan wadah apa yang harus ia siapkan untuk membawa dan mengelolanya.
Untuk memeroleh pertambahan yang Tuhan janjikan, adalah baik apabila kita memersiapkan wadahnya dengan baik terlebih dahulu. Kadang baru punya sedikit uang belum apa-apa sudah dibelikan rokok atau apapun yang tidak bermanfaat, atau dibelikan pulsa untuk bermain games, dan lain-lain. Sedangkan Tuhan melihat kesetiaan kita di dalam mengelola seberapa yang ada pada kita terlebih dahulu. Setia dalam perkara kecil akan diberikan tanggung jawab dalam perkara yang lebih besar.
(2). Pahami bahwa Tuhan telah menolong kita memersiapkan wadah yang cukup untuk menampung pertambahan yang Ia akan berikan
Mazmur 115:9-11 Hai Israel, percayalah kepada TUHAN! — Dialah pertolongan mereka dan perisai mereka.
Ayat di atas adalah penggalan ke-3 dari Mazmur 115 yang bermakna di tengah tantangan yang dihadapi, semua kaum, baik umat Israel, kaum Harun, dan orang-orang yang takut akan Tuhan untuk tetap setia kepada Tuhan yang adalah sumber pertolongan. Tuhan seringkali sudah menolong dan memersiapkan segala sesuatu untuk kepentingan umat-Nya sebelum umat-Nya sendiri menyadarinya.
Kunci untuk bertambahnya kapasitas dalam hidup kita adalah berani memutuskan apakah Tuhan diijinkan untuk beracara dalam hidup kita agar diri kita ditarik atau “distretch” melebihi zona nyaman dalam menghadapi tantangan, sehingga kapasitas kita menjadi besar.
Entahkah menyadarinya atau tidak bahwa setiap umat Tuhan berdoa untuk meminta kapasitas diperbesar yang datang justru adalah tantangan atau problema. Pemazmur Daud menyadari akan hal ini. Doa yang ia panjatkan di tengah masalah yang dihadapi tidak serta merta menghilangkan masalahnya, namun masalah yang ia hadapi telah memerlebar kapasitas di dalam dirinya. Mazmur (4-2) Apabila aku berseru, jawablah aku, ya Allah, yang membenarkan aku. Di dalam kesesakan Engkau memberi kelegaan kepadaku (TPT. : Whenever I was in distressed, You enlarge me! ).
Mari umat Tuhan, ternyata bukan hanya kita yang merindukan pertambahan dalam hidup kita, ternyata Tuhan lebih dulu rindu untuk memberikan pertambahan dan perluasan bagi kita anak-anak-Nya, bahkan Ia tanpa setahu kita telah memersiapkan “wadah” atau kapasitas yang cukup untuk kita menerima pertambahan dan kemampuan untuk mengelolanya sekalipun di tengah pergumulan yang kita hadapi. Bagian kita adalah responi semua yang dihadapi dengan benar.
Tuhan Yesus memberkati!