TETAP BERGERAK MAJU DI TENGAH KETIDAKMAMPUAN (DISABILITAS)
1 Korintus 2:3-4 Baik perkataanku maupun pemberitaanku tidak kusampaikan dengan kata-kata hikmat yang meyakinkan, tetapi dengan keyakinan akan kekuatan Roh,
Dalam suratnya ini rasul Paulus sedang mengingatkan jemaat di Korintus tentang pertemuan pertama kalinya dengan mereka ketika ia pertama kali tiba di kota tersebut untuk memberitakan Injil. Jujur ia katakan bahwa ia sama sekali tidak membuat mereka terpesona dengan kemampuan berbicaranya. Ia mengatakan bahwa tampilannya sama sekali tidak meyakinkan siapapun. Rasul Paulus mengatakan ini bukan dibuat-buat agar orang banyak mengasihani dirinya, melainkan karena memang seperti Itulah penampilan dirinya. Sangat tidak meyakinkan. Karena ia pada dasarnya memiliki banyak keterbatasan.
Kenyataan ini sangat berbeda sekali dengan kondisi para pujangga, penyair atau para filsuf Yunani yang banyak bertebaran dimana-mana pada waktu itu. Yunani seperti yang kita ketahui memang “gudangnya” para filsuf yang terkenal. Penampilan para penyair ini sangat memukau orang-orang di sana. Mereka biasanya saling memamerkan keahlian orasi mereka di depan umum di pelataran kota. Orang-orang akan berkumpul mengelilingi mereka dan memberikan tepuk tangan dan berbagai pujian kekaguman atas penampilan mereka yang memukau.
Namun yang luar biasa, rasul Paulus mengatakan bahwa di tengah keterbatasan dan ketidakmampuannya, pemberitaannya itu disampaikan dengan keyakinan akan kekuatan Roh Tuhan. 1 Korintus 2:4 Baik perkataanku maupun pemberitaanku tidak kusampaikan dengan kata-kata hikmat yang meyakinkan, tetapi dengan keyakinan akan kekuatan Roh, (NKJV. my speech and my preaching were not with persuasive words of human wisdom, but in demonstration of the Spirit and of power). Perkataannya disampaikan dengan kekuatan dan demonstrasi dari kuasa Roh Kudus. Luar biasa sekali bukan? Nah, ini yang tidak dimiliki oleh para pujangga-pujangga itu. Secara tampilan luar mungkin rasul Paulus tidak ada apa-apanya, namun secara dampak ada kuasa Roh Allah yang tidak terlihat namun menyentuh hati banyak orang yang menghasilkan revival dan pertobatan.
Inilah yang menjadi pesan Tuhan bagi kita. Tuhan tidak mau kita terpaku dengan segala bentuk keterbatasan atau ketidakmampuan atau disabilitas kita. Setiap kita manusia (termasuk orang percaya) memiliki keterbatasannya masing-masing, namun jangan sampai keterbatasan dan ketidakmampuan kita akhirnya menghentikan langkah kita. Ingat, bahwa di dalam pengiringan kita kepada Tuhan digambarkan sebagai orang yang sedang mengikuti perlombaan yang diwajibkan, yaitu berlari sampai mencapai garis akhir dimana seseorang akan menerima mahkota dari Tuhan. Ketika orang percaya berhenti berlari, maka sesungguhnya ia tidak akan pernah menyelesaikan perlombaannya itu
Kapan seorang percaya dikatakan sedang menghentikan langkahnya? Ketika ia sudah tidak mengalami progress apa-apa lagi di dalam pengiringannya sama Tuhan.
Progress di dalam Tuhan itu bukan sekedar masih datang beribadah ke gereja, namun apakah masih mengalami kemajuan rohani yang nyata terlihat atau tidak. Mengalami kemajuan rohani yang nyata terlihat artinya, bukan hanya diri kita yang mengaku-ngaku maju rohaninya, namun semua orang mengakuinya (termasuk gembala dan orang-orang di sekeliling kita).
Seorang percaya dikatakan sedang menghentikan langkahnya ketika ia sudah tidak menangkap dan menghidupi visi Tuhan lagi. Berbeda dengan Kaleb, masa 40 tahun berjalan di padang gurun tidak membuatnya menjadi lelah dan tua. Karena ia memiliki tujuan Tuhan yang jelas. Ia punya visi Tuhan! Orang percaya dikatakan menghidupi visi yang Tuhan berikan ketika ia mengerti visi Tuhan tersebut dan ia memasukkan visi itu ke dalam agenda hidupnya. Percaya bahwa bersama Tuhan ia akan berjalan menggenapi visi tersebut
Pesan Tuhan mengatakan bahwa kerap orang percaya memilih untuk tidak bergerak maju, karena melihat berbagai kelemahan atau keterbatasan yang ada pada dirinya. Jadi apa yang harus dilakukan agar kita dapat terus bergerak maju, meskipun jalan dikatakan “begitu licin” di tahun ini (pesan Tuhan pada pergantian tahun)?
Jangan berhenti ketika melihat keterbatasan ada pada diri kita, libatkan kuasa Tuhan di dalamnya
1 Korintus 2:4-5 (5) supaya iman kamu jangan bergantung pada hikmat manusia, tetapi pada kekuatan Allah. Dia memutuskan untuk hanya berbicara tentang Kristus dan penyaliban-Nya.
Untuk dapat melihat dengan jelas, entahkah rabun dekat ataupun rabun jauh, umumnya orang akan segera menggunakan kacamata sebagai jalan keluarnya. Untuk mengatasi ketidakmampuan dalam mendengar orang umumnya akan menggunakan alat bantu dengar. Orang tidak akan mau berlama-lama mengalami “disabilitas” yang demikian. Umumnya orang rindu untuk ingin segera mengatasinya. Namun apakah orang percaya akan juga melakukan tindakan yang sama apabila yang dialami adalah “disabilitas rohani”? Ataukah membiarkannya begitu saja berlama-lama tanpa melakukan tindakan apa-apa?
Ada begitu banyak hal yang sangat tidak meyakinkan ada di dalam diri rasul Paulus. Ia rindu memberitakan Injil kepada orang-orang di Korintus, namun orang-orang di sana lebih berfokus kepada para pujangga dan para filsuf yang luar biasa. Apakah ia akan membiarkan dirinya diam begitu saja tanpa dapat melakukan apa-apa dan memilih untuk meninggalkan kota Korintus? Ternyata rasul Paulus memilih untuk melibatkan kuasa Tuhan di dalam dirinya dan bergerak melakukan tugas pemberitaannya. Perkataannya disampaikan dengan kekuatan dan demonstrasi dari kuasa Roh Kudus (NKJV. my speech and my preaching were not with persuasive words of human wisdom, but in demonstration of the Spirit and of power).
Kita butuh pengurapan Tuhan. Kita butuh melibatkan Tuhan dalam apapun yang kita lakukan. Kadang tidak sedikit orang percaya terlalu mudah menyerah kepada keadaan. Baru mengalami halangan sedikit, sudah menyerah dan tidak mau bertekun lagi. Problem banyak orang percaya adalah sadar bahwa ia memiliki Tuhan yang dahsyat dan sadar bahwa ada Roh Kudus yang luar biasa telah diberikan Tuhan, namun kurang memiliki tekad atau memiliki daya juang untuk mau melibatkan Tuhan yang dahsyat itu ke dalam hidupnya.
Mari jemaat Tuhan, kembali Tuhan mengingatkan kita di awal tahun 2024 dengan pesan-pesan-Nya, bahwa jalan yang akan kita lalui mungkin bukan jalan yang mudah. Belum lagi ditambah dengan adanya keterbatasan-keterbatasan (disabilitas) yang ada di dalam diri kita sendiri. Tuhan ingin kita tetap melangkah maju, tetap jalani perlombaan yang diwajibkan bagi kita, namun jangan dengan kekuatan sendiri. Tuhan telah menyediakan semua yang kita butuhkan.
Tuhan Yesus memberkati!