TERUS BERJALAN DALAM KEPENUHAN KASIH TUHAN
Matius 24:12 Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin.
Suatu ketika murid-murid bertanya kepada Yesus tentang tanda dari kedatangan-Nya dan tanda dari kesudahan dunia ini, maka Yesus memberikan peringatan agar para murid mewaspadai akan adanya penyesatan, deru perang, kelaparan dan gempa bumi di berbagai tempat. Pada waktu itu orang-orang percaya akan diserahkan supaya disiksa, dibunuh dan akan dibenci oleh karena nama Yesus. Dikatakan bahwa hal-hal ini akan berpotensi untuk melahirkan kemurtadan. Orang menjadi begitu mudah tersinggung dan meninggalkan imannya.
Namun, mereka yang tidak murtad pun bukan artinya aman dari gempuran-gempuran tersebut. Ada satu gejala yang tak begitu kentara, namun juga tak kurang berbahayanya, yaitu kasih yang menjadi dingin. Hubungan-hubungan dengan sesama yang tak lagi erat, perasaan yang jauh dari hangat, langkah kaki yang menjadi begitu berat. Pelayanan yang telah kehilangan motivasi dan semangat. Hubungan keluarga yang menjadi tawar. Sikap-sikap yang enggan bertobat. Singkat kata, banyak hati yang menjadi beku!
Kalau kita mau membayangkan keadaan orang-orang yang hidup di belahan utara bumi dengan suhu berkisar antara 0 derajat Celcius atau bahkan kurang. Dinginnya udara di sana membuat orang yang sedang berada di luar rumah harus berusaha membungkus diri dengan memakai jaket tebal atau apapun untuk melindungi tubuh dari udara yang begitu dingin. Bagi mereka yang mempunyai rumah di sana, biasanya ada pemanas ruangan atau perapian yang bisa dipakai untuk menghangatkan tubuh, tetapi mereka yang tuna wisma terpaksa harus tidur di pinggir jalan dibawah selimut saja dalam kebekuan. Bagi mereka, udara dingin akan menambah kesengsaraan hidup yang sudah ada.
Seperti bekunya tubuh orang-orang tersebut di musim dingin, mungkin dapat dibayangkan seperti apa “dinginnya hati” manusia seperti yang dimaksud dalam ayat di atas. Dengan udara yang dingin, mereka yang berada dalam keadaan yang kurang baik akan merasakan bertambah beratnya hidup. Mereka membutuhkan adanya kehangatan dari tungku perapian dan kecukupan akan makanan.
Inilah yang menjadi pesan Tuhan bagi kita. Keadaan dunia yang “gelap dan dingin” hari-hari ini bagaikan bumi yang diselimuti salju. Ada perjalanan yang harus dilalui orang-orang percaya menembus kondisi yang demikian untuk bisa tiba di tujuan. Orang-orang yang tidak berusaha untuk “menghangatkan” tubuhnya sulit untuk bisa melaluinya dengan baik. Kondisi “gelap dan dingin” yang harus dilewati ini dapat berupa keadaan-keadaan yang tidak mudah, dunia yang penuh dengan ancaman, kepahitan dan kekecewaan; orang-orang yang tersesat; orang-orang yang siap untuk menyakiti; berbagai tipu muslihat dan lain-lain. Dibutuhkan kelimpahan dari kasih Kristus ada di dalam setiap orang percaya. Bukan semata-mata untuk kepentingan diri sendiri, namun juga dapat membagikannya. Itulah sebabnya, setiap orang percaya harus senantiasa terhubung dengan sang Sumber kasih secara pribadi.
Beberapa hal yang perlu kita pahami agar dapat terus berjalan dalam kepenuhan kasih Tuhan, di antaranya adalah:
(1). Berjalan lurus tanpa harus menjadi serupa dengan orang lain
Matius 24:12 Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin.
Kedurhakaan (Yun.: anomeah) memiliki arti keadaan tanpa memedulikan hukum akibat sengaja mengabaikannya atau melanggarnya. Dunia yang kita tinggali ini sudah penuh dengan berbagai pelanggaran. Kejahatan merajalela di mana-mana, kesesatan tumbuh subur. Penyimpangan demi penyimpangan sudah menjadi pemandangan umum yang biasa disaksikan oleh banyak orang. Hal ini dilakukan oleh orang-orang yang sengaja mengabaikannya atau ignorant, yaitu orang-orang yang sebetulnya mengetahui adanya hukum dan peraturan namun sengaja pura-pura tidak mengetahuinya atau menyadarinya. Ketika ada orang percaya yang ikut melakukan tindakan ignorant itu, maka hal itu lambat laun akan dapat memengaruhi orang lain.
Apa yang membuat kasih kebanyakan orang menjadi dingin? Lawan dari kasih adalah kedurhakaan atau tindakan pelanggaran, karena di dalam kasih Tuhan tidak ada pelanggaran. Durhaka artinya ingkar terhadap perintah atau aturan yang ditetapkan, termasuk perintah Tuhan yang seharusnya kita hormati. Kedurhakaan menentang Tuhan jelas bentuk pembangkangan atau berlawanan dengan pribadi Tuhan sendiri yang adalah kasih itu sendiri. Saat yang berlawanan dengan kasih menjadi berkuasa, tidaklah heran kalau kasih jadi tidak lagi hangat dan berubah menjadi dingin. Apapun “pertunjukan” pelanggaran yang dipertontonkan banyak orang, hendaklah kita tetap berjalan lurus tanpa kehilangan kasih kita akan Tuhan.
(2). Berjalan dengan komitmen tanpa harus ikut menjadi luka dan kecewa
Matius 24:10-12 dan banyak orang akan murtad dan mereka akan saling menyerahkan dan saling membenci. Banyak nabi palsu akan muncul dan menyesatkan banyak orang. Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin.
Tak ada seorangpun dalam hidup ini yang tidak pernah mengalami kekecewaan, setiap orang mungkin pernah mengalaminya dengan berbagai tingkat kondisi. Misalnya, saat mengharapkan sesuatu jawaban namun belum juga tergenapi, maka hal ini dapat menimbulkan kekecewaan. Ketika melihat orang-orang yang kita hormati melakukan tindakan yang tidak tepat, maka kita menjadi kecewa. Memang semua yang ada dalam hidup ini bisa mengecewakan kita. Oleh karenanya kita harus belajar dalam hidup ini, bila semuanya tidak berjalan sesuai dengan apa yang kita inginkan, janganlah kita kecewa. Sebab kekecewaan seringkali membuat seseorang akhirnya menjadi pesimis dan dingin dalam meresponi banyak hal ternasuk dalam hal kasihnya terhadap Tuhan. Dan itu akan merugikan dirinya sendiri.
Menjelang kedatangan Tuhan yang semakin mendekat, Alkitab sudah mencatat bahwa akan ada begitu banyak hal yang mengecewakan akan terjadi di depan mata kita. Orang akan saling menyerahkan dan saling membenci satu dengan yang lain. Dan masih banyak lagi hal-hal yang tidak senonoh dilakukan orang-orang termasuk orang percaya. Pertanyaannya, apakah kemudian kita akan turut menjadi orang yang jatuh dalam kekecewaan dan menjadi dingin kepada Tuhan dan sesama? Sudahkah kita sungguh-sungguh mendasari pengiringan kita atas dasar kasih kepada Kristus yang telah begitu setia? Tidak sepatutnya kita menjadi orang yang mudah kecewa dan dingin. Kasih yang tanpa disertai komitmen yang benar, bukanlah kasih yang sejati.
Mari jemaat Tuhan, masih ada begitu banyak hal besar yang akan kita alami termasuk di dalamnya penggenapan demi penggenapan dari apa yang Tuhan janjikan kepada kita. Namun ingat, hal-hal yang luar biasa itu tidak datang begitu saja tanpa adanya tantangan-tantangan yang mencoba menghadang. Dibutuhkan orang-orang yang memiliki komitmen untuk tetap mengasihi Tuhan apapun yang terjadi di depan.
Tuhan Yesus memberkati!