TERUS BERGERAK NAIK!
Bilangan 13:30 Kemudian Kaleb mencoba menenteramkan hati bangsa itu di hadapan Musa, katanya: “Tidak! Kita akan majudan menduduki negeri itu, sebab kita pasti akan mengalahkannya!”
Musa telah memerintahkan dua belas kepala suku Israel untuk mengintai ke tanah Kanaan, negeri atau wilayah yang Tuhan janjikan untuk dimasuki oleh bangsa Israel. Namun sepulang mereka mengintai sepuluh pengintai memberikan laporan yang busuk. Mereka memengaruhi seluruh bangsa Israel bahwa bangsa yang diam di negeri itu kuat-kuat, ada keturunan Enak yang telah mereka lihat di sana. Suatu negeri yang memakan penduduknya. Hal inilah yang membuat segenap bangsa Israel enggan memasuki negeri tersebut.
Berbeda dengan dua orang pengintai lainnya yaitu Yosua dan Kaleb, mereka berkata bahwa Tuhan yang telah berjanji, maka Tuhan pasti akan membawa mereka masuk ke negeri itu dan akan memberikannya kepada mereka suatu negeri yang berlimpah susu dan madunya.
Rangkaian perjalanan kehidupan orang percaya seringkali dipadankan dengan perjalanan bangsa Israel dari tanah perbudakan Mesir hingga memasuki tanah Perjanjian. Dari kehidupan lama sebagai “budak dosa” kita dibawa Tuhan keluar untuk memasuki kehidupan yang baru setelah terlebih dahulu kita “dibasuh” melalui proses baptisan, seperti bangsa Israel yang begitu keluar dari Mesir mereka menyeberang Laut Teberau (1 Korintus 10:2).
Dari situ kita berjalan mengiring Tuhan mengikuti langkah demi langkah seperti yang ditunjukkan Tuhan pada bangsa Israel waktu itu melalui tiang awan/tiang api. Jadi gambaran perjalanan kita selaras dengan perjalanan bangsa Israel pada waktu itu, hingga tiba di akhir perjalanan, yaitu Tanah Perjanjian atau tempat perhentian.
Ternyata tidak semua orang Israel akhirnya semua memasuki Tanah Perjanjian. Seperti yang telah kita ketahui, ada angkatan yang tidak setia yang tidak masuk ke Tanah Perjanjian akibat ketidaktaatan mereka. Dan ini dimulai ketika mereka lebih memercayai laporan sepuluh pengintai itu.
Tuhan ingin perjalanan kita di dalam mengiring Tuhan itu terus naik, seperti layaknya orang menaiki anak tangga demi anak tangga hingga tiba di tujuan Tuhan dalam kedewasaan yang Tuhan kehendaki. Makanya, ada ayat firman Tuhan di kitab Ulangan 28, kitab dimana Musa di akhir perjalanan bangsa Israel di dataran Yordan sebelum masuk ke Tanah Perjanjian membacakan kembali hukum Tuhan dan segala peraturannya di hadapan angkatan yang baru, yang mengatakan bahwa: TUHAN akan mengangkat engkau menjadi kepala dan bukan menjadi ekor, engkau akan tetap naik dan bukan turun, apabila engkau mendengarkan perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan pada hari ini kaulakukan dengan setia (Ulangan 28:13).
Kata “naik” yang digunakan adalah halah yang artinya to go up, to climb up, to ascend. Tuhan ingin perjalanan umat-Nya dalam mengiring Tuhan itu semakin naik seperti orang sedang menaiki anak tangga demi anak tangga. Yaitu menjalani kehidupan yang setia mendengar dan melakukan perintah-Nya, kehidupan yang semakin bertumbuh, semakin dewasa, semakin mengenal Tuhan, semakin seperti Kristus.
Kata yang sama digunakan Kaleb ketika ia meyakinkan hati bangsa Israel di hadapan Musa untuk jangan terpengaruh dengan laporan sepuluh pengintai, melainkan tetap percaya dan terus maju, Kaleb mengatakan seperti ini: “Tidak! Kita akan maju dan menduduki negeri itu, sebab kita pasti akan mengalahkannya!”Kata “maju” yang digunakan di sini adalah kata yang sama dengan kata yang bermakna naik tadi, yaitu halah. Artinya, ia mengajak bangsa Israel untuk jangan menjadi turun, melainkan terus berjalan maju dan semakin naik di dalam mengiring Tuhan.
Inilah yang menjadi pesan Tuhan bagi kita. Perjalanan mengiring Tuhan yang telah kita tempuh apabila mau menengok ke belakang, ada banyak “anak tangga” demi “anak tangga” yang telah kita lalui (meskipun masing-masing anak-anak tangga yang telah kita capai itu berbeda satu dengan yang lainnya), sampai di titik manapun kita hari ini, pesan Tuhan kepada kita: “Mari terus bergerak naik!” Mengapa Tuhan menyuruh umat-Nya untuk terus bergerak naik?
Yang pertama, kemungkinan adanya orang percaya yang sedang merasa lelah. Merasa telah lama mengiring Tuhan namun tidak mengalami kemajuan yang nyata. Masalah datang seperti silih berganti. Pesan demi pesan Tuhan datang terus menerus seperti memberikan beban tersendiri di pundak. Yang kedua, adanya orang percaya yang “merasa” sedang bergerak naik, padahal tidak. Hanya karena sama-sama berada dalam rombongan perjalanan bangsa Israel menuju ke arah yang sama, bukan berarti semua orang Israel sedang bergerak naik. Ada sepuluh pengintai beserta dengan segenap bangsa Israel yang hatinya sebetulnya sudah enggan untuk masuk ke Tanah Perjanjian.
Beberapa prinsip yang perlu kita pahami berkaitan dengan pesan Tuhan ini agar kita menjadi orang-orang yang terus bergerak naik, di antaranya adalah:
(1). Pahami bahwa tidak semua aktifitas yang kita lakukan akan membawa kita menaiki anak tangga apabila bukan itu yang Tuhan kehendaki
Bilangan 13:30 Kemudian Kaleb mencoba menenteramkan hati bangsa itu di hadapan Musa, katanya: “Tidak! Kita akan majudan menduduki negeri itu, sebab kita pasti akan mengalahkannya!”
Tidak semua orang yang bersama-sama berada dalam satu rombongan perjalanan bangsa Israel menuju ke arah yang sama dapat dikatakan sedang sama-sama bergerak naik. Ada sepuluh pengintai beserta dengan segenap bangsa Israel yang hatinya sebetulnya sudah enggan untuk masuk ke Tanah Perjanjian. Mereka mungkin masih bersama-sama berjalan beriringan, sama-sama berada di bawah kepemimpinan Musa, sama-sama berjalan ke arah yang sama, namun pikirannya sudah tidak lagi berada dalam satu visi atau tujuan yang sama.
Sebaliknya, Kaleb mengatakan bahwa ketika ia dan bangsa Israel tetap berjalan mengikuti apa yang Tuhan kehendaki, sekalipun yang terlihat di depan mata adalah orang-orang yang berperawakan tinggi dan orang-orang Enak yang seperti raksasa, maka ia dikatakan bukan sekedar sedang berjalan maju, namun juga sedang bergerak naik.
Hal yang sama, ketika Tuhan memberikan visi dan pesan-pesan-Nya kepada kita umat-Nya, mungkin keadaan kita sedang tidak baik-baik saja, dan mungkin pesan-pesan-Nya bukan sesuatu yang mudah, namun karena kita tahu bahwa Tuhan adalah Bapa yang sedang menuntun kita anak-anak-Nya, maka ketika kita taat mengikutinya, sesungguhnya kita sedang bergerak naik.
(2). Pahami cara Tuhan membawa naik adalah setahap demi setahap
Bilangan 13:30b …”Tidak! Kita akan maju dan menduduki negeri itu, sebab kita pasti akan mengalahkannya!”
Perjalanan kita dalam mengiring Tuhan itu bagaikan perjalanan menaiki “anak-anak tangga” hingga entah ada berapa “anak tangga” yang harus dinaiki. Istilahnya, bisa jadi jumlah anak tangganya lebih banyak dari banyak tempat-tempat wisata yang memiliki jumlah anak tangga hingga ribuan. Maklum kadang butuh berpuluh tahun menjalaninya hingga tiba di tujuan. Namun yang menarik, Tuhan tidak memerlihatkan kepada kita sekaligus seluruh rangkaian “anak tangga” dari bawah sampai ke ujung akhirnya. Karena apabila Tuhan memerlihatkan secara keseluruhannya dari awal untuk kita naiki, maka kita mungkin belum apa-apa akan berpikir bahwa tidak akan mampu menjalaninya.
Tuhan biasanya hanya menunjukkan apa yang perlu untuk kita lihat dan jalani saat ini. Tuhan tidak mengungkapkan seluruh rangkaian rencana-Nya kepada kita secara sekaligus. Ia memberikannya kepada kita dalam bentuk bagian demi bagian yang Ia tahu kita dapat tangani dan mampu untuk kita jalani. Jika apabila kita fokus dan setia pada bagian demi bagian itu, pada akhirnya tanpa disadari kita akan semakin dekat dengan tempat yang Tuhan inginkan bagi kita tersebut.
Tuhan tahu bahwa apabila Ia memberitahukan kepada kita seluruhnya sekaligus, kita mungkin akan takut dalam mengiring-Nya. Ingat akan perjalanan hidup Musa, Yusuf, Daud, dan yang lainnya yang mereka tempuh setahap demi setahap hingga tanpa mereka sadari mereka tiba di titik yang Tuhan kehendaki.
Mari jemaat Tuhan, alangkah disayangkan apabila ada “anak tangga” demi “anak tangga” yang sudah dijalani sekian banyak di hari-hari yang sudah dilalui kemarin, lalu kemudian hari ini menjadi melambat bahkan tidak sedikit yang mulai berhenti oleh berbagai sebab, atau hanya “merasa” seperti sedang melangkah naik. Melalui pesan-Nya ini, Tuhan sedang mengatakan secara khusus kepada kita umat-Nya: “Terus bergerak naik!” Ada tahap demi tahap “anak tangga” selanjutnya di depan sana yang harus kita jalani sampai ke titik ujung yang Tuhan tetapkan. Selamat terus menaikinya!
Tuhan Yesus memberkati!