Menghadirkan Kerajaan Sorga (Pesan Gembala, 26 Januari 2025)

MENGHADIRKAN KERAJAAN SORGA

Matius 6:10 datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.

Yesus dalam kotbah-Nya di bukit ini mengajarkan para pengikut-Nya untuk berdoa dengan doa yang luar biasa. Doa Bapa Kami bukanlah semata-mata doa yang penggunaannya hanya sekedar melakukan pengucapan yang dihafalkan, atau doa yang diucapkan bersama-sama tanpa sungguh-sungguh memahami makna dari kalimat demi kalimat yang sebetulnya begitu dahsyat dan luar biasa, melainkan mengajarkan kita bagaimana seharusnya kita membangun relasi dengan Bapa di Sorga yang nama-Nya kita kuduskan, lalu memaknai dan menghidupi setiap perkataan dari doa yang penuh kuasa tersebut dengan iman ke dalam kehidupan nyata kita.

Makna tentang “Datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di Sorga” telah mengajarkan kita sesuatu yang luar biasa. Kerajaan Sorga atau Kerajaan Allah adalah suatu tatanan di mana bentuk pemerintahan Tuhan yang kita sembah adalah berbentuk Kerajaan, dan Yesus yang kita sembah itu adalah Raja-Nya, bahkan Ia disebut Raja di atas segala raja. Ia memerintah atas Sorga dan seluruh alam semesta, termasuk di dalam hidup semua umat-Nya. Dan adalah tugas kita sebagai umat Tuhan mengekspresikan hal tentang prinsip Kerajaan Sorga tersebut dari hidup kita; menebarkan pengaruhnya dan membawa dampak kepada wilayah dimana kita tinggal saat ini, yaitu bumi.

Alkitab menyebut kita para pengikut Kristus sebagai duta Kerajaan Sorga. Dengan kata lain, ketika kita dilahirkan kembali dalam Kristus, maka kita sudah bukan lagi disebut sebagai orang dunia, melainkan disebut sebagai warga Kerajaan Sorga. Kita dilahirkan baru dengan “darah kerajaan” mengalir di dalam darah kita! Jelas sekali, bahwa kita adalah bagian dari Kerajaan Sorga.

Inilah yang menjadi pesan Tuhan bagi kita. Sebagai duta Kerajaan Sorga (yang untuk sementara waktu ini kita ditugaskan di bumi) adalah tugas kita selayaknya membawa kebijakan Kerajaan yang mengutus kita melalui kehidupan kita di bumi. Bersyukur untuk pesan yang Tuhan berikan ini, sehingga kita diingatkan kembali akan status kita yang sesungguhnya di hadapan Tuhan.

Surat yang ditulis rasul Petrus kepada orang-orang percaya yang berada di perantauan membuat ia harus mengingatkan kembali kepada orang-orang tersebut akan statusnya melalui surat yang ia tulis. 1 Petrus 2:9 Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:

Pesan yang diberikan ini bukan sekedar hanya mengingatkan akan status kita semata-mata, namun juga sekaligus mengingatkan bahwa ada fungsi yang harus kita jalankan berkaitan dengan status kita sebagai perwakilan Sorga di bumi.

Beberapa prinsip Kerajaan Sorga yang harus kita pahami berkaitan dengan pesan Tuhan ini, agar kita benar-benar menghadirkan Kerajaan Sorga di Bumi, di antaranya adalah:

(1). Menyadari adanya gaya hidup Kerajaan Sorga yang harus kita perkenalkan di bumi

Matius 6:10 datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.

Yesus mengajarkan supaya kita berdoa agar Kerajaan Allah datang dan kehendak-Nya terjadi di bumi seperti di Sorga. “Datanglah Kerajaan-Mu” adalah tentang datangnya sebuah pemerintahan yang berbeda, yaitu pemerintahan Kerajaan Sorga (pemerintahan yang dipimpin oleh Sang Raja di atas segala) untuk menjadi nyata di bumi. Ada istilah, Kerajaan Sorga “berinvasi” ke bumi. Hal-hal yang ada di alam roh di Sorga sana menerobos memasuki bumi, dan menjadi kenyataan di dalam kehidupan kita.

Invasi adalah tentang penyerbuan suatu bangsa ke wilayah lain atau ke bangsa lain dengan tujuan menguasai wilayah yang diinvasinya untuk dijadikan perluasan dari negara yang menginvasinya.

Prinsip yang hampir sama. Ketika Kerajaan Sorga “berinvasi” ke bumi, tujuannya bukan sekedar menguasai wilayah bumi, namun untuk memerdekakan orang-orang yang ada di bumi dari segala belenggu dari kerajaan kegelapan yang telah lama membelenggunya. Kemudian orang-orang yang dimerdekakan tersebut dipindahkan ke dalam Kerajaan terang, menjadi warga Kerajaan Sorga. Bukan hanya sekedar diselamatkan, namun diberi kuasa untuk melakukan hal yang sama.

Tuhan mau kita menghadirkan Kerajaan Sorga di wilayah-wilayah dimana kita ditempatkan di bumi ini, termasuk ke dalam keluarga/rumah tangga kita, dan merubah kultur wilayah yang dimasukinya, sehingga kulturnya menjadi kultur Kerajaan Sorga. Ada kebenaran, damai sejahtera, dan sukacita oleh Roh Kudus.

(2). Menyadari adanya pemeliharaan dari Kerajaan pusat saat kita berfungsi dan menjadi penting

Mat. 6:25 “Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?

Melalui ayat ini Tuhan sedang memberikan jawaban atas hal kekuatiran. Ia mengatakan kepada orang-orang yang mendengarkan-Nya untuk tidak menjadi kuatir. Ia mengatakan bahwa ketika Tuhan memberi kehidupan kepada kita, pastilah akan diikuti dengan memelihara kehidupan yang penting itu dengan makanan. Dan sama, ketika Tuhan memberikan tubuh kepada kita, pastilah akan diikuti dengan memberikan pakaian bagi tubuh yang penting tersebut.

Namun sayangnya, manusia umumnya tidak menyadari bahwa dirinya itu sedemikian penting di mata Tuhan. Skala prioritas manusia sering kali berbeda dengan Tuhan. Kalau Tuhan menganggap “hidup” dan “tubuh” itu sebagai sesuatu yang penting, justru manusia kebalikannya. Manusia menganggap bahwa “makan, minum, pakai” adalah hal yang lebih penting dibandingkan dengan dirinya, sampai ia rela mengorbankan dirinya untuk menjadi kuatir demi untuk si “makan, minum, pakai” tersebut.

Tuhan ingin kita menata kembali prioritas hati kita dan meletakkan hati kita di posisi harta yang sesungguhnya, yaitu “harta di surga” yang lebih penting dan lebih utama daripada “harta di dunia” ini yang bisa hilang, rusak dan habis (Mat. 6:19-21). Mengumpulkan “harta di sorga” adalah hidup yang melibatkan diri kita yang “penting” ini (yang adalah bagian dari Kerajaan Sorga) dan segala yang kita lakukan untuk kepentingan dan tujuan Kerajaan Sorga. Dan bagi orang-orang yang demikian, akan ada supply yang luar biasa dari Kerajaan yang mengutusnya.

Mari jemaat Tuhan, kita bersyukur untuk pesan yang Tuhan berikan di awal tahun ini. Kita tidak tahu apa yang akan kita hadapi di hari-hari mendatang, namun ketika menyadari status kita di hadapan Tuhan dan berfungsi sungguh-sungguh sebagai perwakilan Kerajaan Sorga di bumi, maka percayalah akan adanya pembelaan dan penyediaan dari Kerajaan yang mengutus kita. Bagian kita adalah, senantiasa hadirkan Sorga di bumi.

Tuhan Yesus memberkati!

Menghadirkan Kerajaan Sorga (Pesan Gembala, 26 Januari 2025)

| Warta Jemaat |
About The Author
-