MENANTI-NANTIKAN TUHAN (KUNCI KEKUATAN 2022)
Yesaya 40:31 tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.
Setelah pesan Tuhan disampaikan di awal tahun 2022, tentang bagaimana Tuhan menyatakan keadaan tahun yang baru saja kita masuki (lihat pesan: Pertajam Mata Imanmu!) kembali Tuhan membekali jemaat-Nya dengan sebuah pesan, yaitu ‘Nanti-nantikanlah Tuhan!’ Sebuah kunci untuk senantiasa memeroleh kekuatan dari Tuhan sepanjang tahun 2022.
Latar belakang dari Yesaya 40:31 ini adalah penggambaran dari kondisi orang-orang Yahudi di pembuangan yang sedang dalam keadaan tertekan. Mereka sedang mengalami masa-masa sulit di Babel. Mereka diperbudak dan dalam banyak hal sama sekali tidak bisa menikmati kebebasan. Di satu sisi, mereka membutuhkan dorongan, penghiburan dan kepastian, namun di sisi yang lain mereka tidak melihat adanya titik terang. Karena beban hidup yang demikian, suara keputusasaan terdengar. Sayup-sayup mulai terdengar keraguan akan kuasa Tuhan, seolah-olah Tuhan tidak tahu situasi sulit mereka.
Apakah betul Tuhan tidak mengetahui kondisi umat-Nya? Tuhan sangat tahu situasi umat-Nya. Itulah kebenaran yang harus senantiasa tertanam di hati umat Tuhan. Tuhan sungguh-sungguh tahu kondisi umat-Nya, tahu apa saja yang menimpa mereka. Tuhan juga tahu bahwa ada kekuatan umat-Nya yang semakin berkurang menghadapi situasi sulit di pembuangan. Melalui Yesaya, Tuhan menyatakan kuasa-Nya bahwa Ia adalah Pribadi yang tidak pernah lelah dan lesu bahkan Ia sedang memperhatikan dengan penuh kesungguhan situasi atau pergumulan umat-Nya, bahkan Ia sedang memersiapkan upaya pembebasan bagi mereka seperti yang Ia janjikan sebelumnya.
Sepanjang 2021 tidak sedikit orang-orang, termasuk orang percaya, mengalami keletihan dan kelelahan. Ada kekuatiran tentang apa yang akan terjadi di hari-hari ke depan. Akankah hal-hal sulit tersebut akan dialami juga di tahun yang baru ini? Berbagai prediksi dan nubuatan tentang apa yang akan terjadi di tahun 2022 oleh berbagai pakar dan hamba Tuhan kadang bisa membuat hati menjadi kecut. Namun jangan kuatir tentang itu semua. Poin pentingnya bukanlah tentang hal itu. Poin pentingnya adalah perkataan Tuhan yang menyatakan agar umat-Nya datang dan menanti-nantikan Dia.
Kata ‘kekuatan’ (Ibr. Koach) dalam ayat 31 di sini bukan cuma berarti strength atau power saja, namun juga berbicara tentang kemampuan (ability), kecukupan/kelimpahan (wealth). Bahkan kata ‘kekuatan’ dalam ayat tersebut digambarkan secara luar biasa dengan menggunakan sebuah analogi tentang burung rajawali yang ketika ia dengan sebuah penguasaan diri mengembangkan kedua sayapnya untuk kemudian melesat naik melebihi angin badai yang sebelumnya mencoba untuk menghempaskannya.
Kalau begitu, seperti apa makna yang dimaksud dalam ‘menanti-nantikan Tuhan’? Beberapa di antaranya adalah:
(1). Datang dan memfokuskan diri kita kepada Tuhan
Yesaya 40:31 tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru:…
Kata ‘menanti-nantikan’ (Ibr. qavah) memiliki makna menanti dengan penuh keyakinan atau Kepastian. Keyakinan terjadi karena pusat perhatian dalam menanti adalah Tuhan. Tekanan yang menjadi obyek penantian di sini adalah hanya Tuhan, bukan situasi atau obyek apapun. Mengapa fokusnya hanya kepada Tuhan? Karena hanya Tuhanlah pribadi yang hidup dan berkuasa. Tuhanlah yang menciptakan langit dan bumi dan tidak ada yang lain (ayat 28). Tuhan sumber kekuatan (ayat 29). Dan Ia adalah Tuhan yang janji-Nya sangat terbukti (ayat 31). Ia menjanjikan bahwa mereka yang berharap pada-Nya, akan mendapatkan kekuatan baru.
Namun sayangnya, tidak sedikit orang percaya mengartikan makna ‘menanti-nantikan Tuhan’ dengan cara yang tidak tepat. Mereka datang kepada Tuhan untuk kemudian berfokus kepada masalahnya dan meminta Tuhan untuk menyelesaikannya segera. Datang, namun sama sekali bukan untuk pribadi Tuhannya. Ingat, pada waktu kita datang ‘menanti-nantikan’ yang pegang kontrol adalah Tuhan, bukan kita. Seringkali kita yang mengontrol topiknya dan jangka waktu penyelesaiannya. Menanti-nantikan Tuhan adalah sibuk tentang Tuhan dan mengagumi apa yang Tuhan dapat lakukan.
Menanti-nantikan akan menyatakan kemuliaan Tuhan.
(2). Datang dan menjadi satu dengan Tuhan
Poin ini berbicara tentang bersekutu dengan Tuhan untuk akhirnya menangkap maksud Tuhan. Kata ‘menanti-nantikan Tuhan’ (Ibr. Qavah) memiliki makna bind together, terpilin (twisted), atau menjadi satu dengan Tuhan dengan tujuan mengalami dan memahami Tuhan. Makanya tidaklah heran, mengapa seseorang yang ‘terpilin’ bukan hanya bisa mendapat cara pandang yang diselaraskan dengan Tuhan, namun juga bisa mendapat kekuatan baru. Penyebabnya adalah karena mau datang dan menjadi satu dengan Tuhan.
Kondisi bangsa Israel di masa pembuangan pada waktu itu benar-benar menjadi lelah dan lesu, kerap salah mengerti dengan Tuhan, bahkan tidak sedikit yang jatuh tersandung. Penyebabnya adalah mereka adalah orang-orang yang awalnya tidak mau mengindahkan perkataan Tuhan, orang-orang mengabaikan pesan demi pesan yang disampaikan melalui utusan-utusan Tuhan serta memilih untuk bertindak menuruti keinginan hati mereka sendiri daripada menghidupi rencana Tuhan.
Mari jemaat Tuhan, apabila bercermin pada pesan Tuhan di awal tahun tentang kondisi tahun 2022, hanya orang-orang yang memiliki kepekaan, ketepatan dan ketajaman mata dan telinga rohani sajalah yang dapat masuk ke dalam situasi yang digambarkan seperti “hutan”, jika tidak memilih hasrat untuk menanti-nantikan Tuhan dengan benar, sulit untuk bisa melewatinya dengan baik. Selamat Menanti-nantikan Tuhan!
Tuhan Yesus memberkati!