KEPUTUSAN TUHANLAH YANG TERBAIK
Amsal 16:9 Hati manusia memikir-mikirkan jalannya, tetapi TUHANlah yang menentukan arah langkahnya.
Ada banyak pelajaran yang harus dipelajari oleh kita sebagai umat Tuhan, dan tidak jarang dibutuhkan waktu yang relatif panjang untuk bisa memahaminya bahkan kadang perlu melewati berbagai ujian yang Tuhan tetapkan bagi kita masing-masing. Kitab Amsal dipenuhi dengan contoh-contoh kehidupan saleh (perilaku yang harus kita tiru), dan tindakan yang bijaksana (paham akan mana yang harus kita ambil dan hal-hal mana yang harus dihindari).
Banyak prinsip alkitabiah yang dapat diikuti dalam kitab ini, dan juga banyak praktek menjadi bijak yang dapat dikembangkan. Saat kita menjalani hidup, kita harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk mengembangkan perilaku dan sikap ini. Kita mungkin membuat rencana masa depan dan berbagai tujuan dalam hati kita agar mencapai tujuan yang kita inginkan, tetapi ingat, Tuhanlah yang mengarahkan jalan kita. Dialah yang menetapkan langkah-langkah yang kita ambil.
Membuat perencanaan untuk masa depan adalah baik dan bijaksana. Tuhan merancang kita dengan kemampuan untuk berpikir. Dia memberi kita kehendak bebas untuk dapat membuat pilihan bijak dalam hidup. Bahkan Alkitab juga mengajarkan tentang membuat perencanaan yang bajik dan bijaksana, dengan mencari nasihat yang bijak dan saleh dari orang lain
Paulus membuat banyak rencana perjalanan dan niat dalam hatinya untuk mengunjungi wilayah-wilayah tertentu, tetapi firman menyatakan bahwa meskipun Paulus telah membuat perencanaan perjalanan dengan baik dan ditambah kerinduan di hatinya untuk memberitakan Injil, namun tidak semuanya tercapai, karena Tuhanlah yang mengarahkan jalannya.
Ternyata kita mendapatkan bahwa rencana Paulus telah diatur ulang oleh Tuhan melalui Roh Kudus ketika dia menerima panggilan dari Tuhan untuk membatalkan perencanaan yang telah dia rancang sendiri dengan baik, dan pergi ke Makedonia. Rencana Paulus layak dan berharga, tetapi Tuhan menentukan bahwa dia harus mengubahnya dan pergi dan berbagi Injil dengan orang-orang di lain wilayah.
Seringkali rencana yang kita buat kurang tepat dan agak kurang bisa melihat jauh ke depan, tetapi Tuhan dalam kasih karunia-Nya sering membawa kita ke tujuan-Nya dengan cara yang sangat berbeda. Terkadang tujuan yang kita patok terlalu terbatas, tetapi Tuhan akan membawa kita ke tempat penggenapan yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya.
Inilah yang menjadi pesan Tuhan bagi kita. Tuhan mau kita menyadari bahwa Tuhan memiliki kendali atas masa depan kita. Tuhan dapat melihat akhir dari suatu awal, oleh sebab itu kita harus belajar untuk menyelaraskan rencana yang kita buat ke dalam rencana-Nya yang luar biasa. Betapapun hati-hatinya kita mempertimbangkan suatu rencana, kita memiliki pandangan yang sangat terbatas tentang hari-hari ke depan dimana kita tidak tahu apa yang akan terjadi dalam beberapa waktu mendatang. Sayangnya, tidak sedikit orang percaya yang begitu yakin membuat perencanakan tentang dirinya tanpa melibatkan Tuhan, sehingga banyak yang berakhir dengan sesuatu yang berada di luar ekspektasi.
Beberapa hal yang perlu kita pahami berkaitan dengan pesan Tuhan ini, agar kita dapat senantiasa dibimbing kepada rencana Tuhan, di antaranya adalah:
(1). Jangan terburu-buru bereaksi salah terhadap sesuatu hal, Tuhan memiliki rencana yang jauh lebih baik bagi kita.
Amsal 16:9 Hati manusia memikir-mikirkan jalannya, tetapi TUHANlah yang menentukan arah langkahnya.
Keengganan untuk meluangkan ‘sedikit’ waktu untuk datang dan bertanya kepada Tuhan, seringkali dapat membuat seseorang akan kehilangan ‘banyak’ waktu berjalan di luar kehendak Tuhan dan akhirnya menghabiskan ‘banyak’ waktu untuk menuntunnya kembali ke rencana Tuhan semula. Acapkali kita terlalu yakin di dalam memutuskan sesuatu, karena kita berpikir bahwa apa yang kita putuskan sudah merupakan hasil pemikiran kita yang terbaik. Adalah benar bahwa setiap orang percaya telah diberikan hikmat dan akal budi untuk membuat keputusan dan perencanaan bagi dirinya. Namun ingat, ketika kita mengetahui ada pribadi yang memegang masa depan kita, yaitu Tuhan, maka selayaknya kita datang meluangkan ‘sedikit’ waktu terlebih dahulu.
Adalah sesuatu yang wajar apabila manusia memiliki rencana dan kehendak bagi dirinya. Namun jangan lupa, bahwa Tuhan pun memiliki rencana dan kehendak bagi kita yang jauh lebih baik lagi. Namun karena adanya perbedaan rancangan di antara keduanya, maka seringkali rancangan Tuhanlah yang dianggap salah. Suatu waktu, Tuhan hendak melibatkan Yunus dalam sebuah “proyek penyelamatan” bangsa Niniwe dimana Tuhan memerintahkan Yunus pergi ke Niniwe terlebih dahulu. Apa yang ada di pikiran Yunus? Ia merasa Tuhan telah melakukan kesalahan. Maka apa yang Ia lakukan? Ia memutuskan untuk pergi ke Tarsis, karena bagi Yunus itu lebih baik. Akibatnya, Yunus kehilangan ‘banyak’ waktu dan mengorbankan ‘banyak’ hal untuk akhirnya dikembalikan kepada rencana Tuhan semula.
(2). Jangan terburu-buru kecewa kepada Tuhan, sesuatu yang tidak mengenakan bisa dipakai Tuhan untuk mendidik dan memersiapkan kita.
Amsal 16:9 Hati manusia memikir-mikirkan jalannya, tetapi TUHANlah yang menentukan arah langkahnya.
Apabila mau jujur kepada diri sendiri, tentu kita harus mengakui bahwa dalam hidup ini kita dapat mengalami kekecewaan karena berbagai sebab. Kekecewaan bisa disebabkan oleh apa saja yang terjadi baik terhadap diri sendiri, orang lain, lingkungan, atau bahkan Tuhan. Kekecewaan terjadi ketika apa yang kita harapkan tidak terjadi, atau apa yang tidak diharapkan justru terjadi. Bagi orang percaya, pertanyaan mereka mungkin bertalian dengan kenyataan bahwa Tuhan seakan telah membuat umat-Nya kecewa.
Seperti sudah menjadi sebuah “rumus” atau ketetapan dalam kehidupan tidak sedikit orang percaya yang berpendapat bahwa sesuatu yang berasal dari Tuhan harusnya lancar, mudah dan tidak lama. Meskipun Tuhan bisa saja melakukan hal yang seperti itu, namun kita pun jangan menjadi terkejut apabila sesuatu yang berasal dari Tuhan ternyata sangat bertolak belakang dengan apa yang diharapkan. Banyak halangannya, sulit dan lama. Akibatnya, banyak yang akhirnya menjadi kecewa dan kehilangan semangat di dalam mengiring Tuhan. Sesuatu yang berada di luar ekspektasi diri sendiri seringkali membuat kecewa.
Di Alkitab, kalaupun ada orang yang layak untuk menjadi kecewa harusnya Daud, Yusuf, atau tokoh-tokoh iman lainnya. Mereka bisa saja kecewa kepada banyak hal di sekitar hidup mereka. Namun ternyata mereka memilih untuk tidak menjadi kecewa. Mereka tahu bahwa Tuhan belum selesai dengan mereka. Ada hal-hal yang luar biasa yang Tuhan sedang persiapkan bagi mereka jauh sebelumnya.
Mari jemaat Tuhan, melalui pesan-Nya ini, Tuhan mau kita belajar sesuatu bahwa sadari Tuhan memiliki rancangan yang indah dan luar biasa bagi masing-masing dari kita. Namun keputusan yang dibuat manusia tanpa disadari telah membuat dirinya menjauh dari apa yang Tuhan telah rancangkan dari awal. Tetapi Tuhan melalui cara-Nya yang seringkali “tidak mengenakan” akan membawa dan mengarahkan umat-Nya untuk kembali kepada tujuan semula.
Tuhan Yesus memberkati!