KENALI TUHAN LEBIH LAGI
Efesus 1:17 dan meminta kepada Allah Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Bapa yang mulia itu, supaya Ia memberikan kepadamu Roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Dia dengan benar.
Pesan Tuhan bagi kita kali ini pun bukan sesuatu yang baru bagi kita. Ini sudah ke sekian kalinya kita menerima pesan Tuhan seperti ini, yaitu mengenal Tuhan lebih lagi. Artinya, Tuhan masih melihat tidak sedikit orang percaya yang belum terlalu mengenal pribadi-Nya. Atau tepatnya, Tuhan mau kita mengenal lebih intim lagi akan Dia. Keintiman itu terjadi hanya ketika ada pertemuan pribadi atau perjumpaan pribadi, bukan sekedar mengenal secara teori.
Rasul Paulus menyadari betapa pentingnya setiap orang percaya dalam Kristus untuk mengenal Tuhan dengan benar. Sehingga dengan pengenalan yang benar, setiap orang percaya mampu menghadapi pergumulan, problema, tantangan hidup dengan baik sambil tidak kehilangan pemahaman bahwa Tuhan punya rencana yang besar bagi dirinya. Pengertian ini yang membuat orang percaya akan tetap berlari dalam pengiringannya kepada Tuhan. Dan ini yang seringkali tidak dipahami oleh mereka yang belum mengenal Tuhan dengan benar.
Seandainya Daud tidak memiliki pengenalan yang benar akan Tuhan, maka tentunya akan timbul berbagai kemelut di dalam hatinya tentang Tuhan pada waktu ia menghadapi pengejaran Saul dalam hari-hari hidupnya untuk sekian waktu lamanya sebelum ia diangkat sebagai raja bagi bangsa Israel. Bayangkan, seorang gembala kambing domba muda yang tadinya melakukan tugas rutin ke padang rumput untuk memberi makan binatang peliharaannya setiap hari, tiba-tiba harus menjadi seorang pesakitan yang dikejar kesana kemari oleh raja Saul yang begitu berniat untuk membunuhnya gara-gara peristiwa heroik yang dilakukannya. Daud berpikir, kesalahan apa yang telah ia lakukan. Belum lagi ditambah Tuhan seolah-olah telah menyembunyikan wajah-Nya dari dirinya.
Orang-orang percaya yang tidak mengenal Tuhan sulit untuk mengenali atau memahami perkara-perkara besar yang Tuhan sedang lakukan. Ingat akan beberapa pesan Tuhan di minggu-minggu kemarin yang mengatakan bahwa: Tuhan akan membuka jalan bagi kita, Tuhan akan memberikan kemenangan lagi, Tuhan akan memerluas daerah kita, dan pesan-pesan lainnya. Akan sangat disayangkan apabila pesan demi pesan tersebut berlalu dan terlupakan begitu saja akibat kekurangan pengenalan akan siapa sesungguhnya Tuhan yang menyampaikan Sabda-Nya kepada kita sebagai umat yang dikasihi-Nya. Bahkan peristiwa yang luar biasa sekalipun yang Yesus lakukan di tengah-tengah orang banyak tetap tidak membuat murid-murid Yesus mengerti apa yang Gurunya sedang lakukan (Markus 6:52).
Pada masa sekarang jangan sampai orang percaya terlena oleh berbagai aktivitas hidup, sehingga lupa akan pentingnya menyediakan waktu pribadi untuk membangun pengenalan akan Tuhan dengan benar. Pengenalan yang benar tentang Tuhan akan melahirkan sikap, tindakan, dan perbuatan hidup yang benar pula. Dan pada akhirnya, di tengah kondisi apapun setiap orang percaya yang demikian akan melihat hasil akhir yang berbeda pula.
Inilah yang menjadi pesan Tuhan bagi kita di minggu ini. Tuhan ingin kita mengenal Tuhan lebih lagi melalui sebuah pengiringan yang lebih intim lagi. Tuhan kita terlalu dahsyat. Dahsyat secara diri pribadi-Nya dan dahsyat pula akan rencana yang Ia lakukan terhadap kita umat-Nya. Ketika kita orang percaya tidak berusaha untuk mengenal Tuhan secara pribadi, maka yang terjadi hanyalah kesalahmengertian atau gagal paham dirinya terhadap apa yang dilakukan Tuhan. Gagal pahamnya orang percaya tidak membuat Tuhan menjadi rugi, melainkan si orang percayalah yang menanggung berbagai kerugian.
Beberapa tindakan yang perlu kita miliki agar kita sebagai orang percaya mengalami pengenalan akan Tuhan yang lebih lagi, di antaranya adalah:
(1). Miliki kerinduan untuk mau mengenal Tuhan lebih dari pada pengenalan yang kita miliki saat ini.
Efesus 1:17 dan meminta kepada Allah Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Bapa yang mulia itu, supaya Ia memberikan kepadamu Roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Dia dengan benar.
Kata “mengenal Dia dengan benar” menggunakan kata epignosis yang artinya pengenalan yang benar yang terjadi akibat hubungan yang dijalin secara lebih intim dan pengenalan yang sepenuhnya (full knowledge) atau pengenalan yang lebih penuh/lebih lengkap (fuller knowledge). Adalah penting sekali untuk mendapatkan pengenalan yang menyeluruh tentang Tuhan dan maksud Tuhan. Mungkin kita pernah mendengar kisah tentang beberapa orang buta yang sedang menyimpulkan seperti apa binatang gajah itu. Orang buta yang satu menyimpulkan gajah secara berbeda dengan orang buta lainnya gara-gara mereka memegang bagian yang berbeda dari tubuh gajah tersebut. Dari sini kita melihat bahwa para orang buta ini mendapatkan kesimpulan yang tidak utuh tentang binatang gajah, masing-masing berkesimpulan sendiri menurut apa yang mereka rasa. Bukankah ini yang sering dialami oleh orang percaya. Masing-masing menyimpulkan Tuhan sendiri-sendiri menurut apa yang dirasanya.
Adanya kata ‘meminta’ kepada Tuhan saja menunjukkan suatu usaha atau tindakan aktif untuk mau datang kepada Tuhan memohon agar Tuhan memberikan sesuatu, dalam hal ini Roh hikmat dan wahyu, demi untuk bisa mengenal Tuhan dengan lebih benar lagi. Yang seringkali menjadi masalah adalah belum adanya kerinduan bagi sebagian orang percaya untuk mau mengenal Tuhan lebih lagi. Perkataan apa yang seringkali menghalangi seseorang untuk mau mengenal Tuhan lebih lagi? “Sudah cukup kenal,” yang artinya sudah merasa kenal dan puas dengan keadaan pengenalan yang ada saat ini. Atau mungkin ada kerinduan, namun belum ada tindakan aktif untuk sungguh-sungguh datang kepada Tuhan.
(2). Miliki kerendahan hati untuk mengakui bahwa Tuhan kita dahsyat. Pengenalan yang kurang akan membuat diri kita sendiri yang membatasi kuasa Tuhan dalam hidup kita.
Efesus 1:18-19 Dan supaya Ia menjadikan mata hatimu terang, agar kamu mengerti pengharapan apakah yang terkandung dalam panggilan-Nya: betapa kayanya kemuliaan bagian yang ditentukan-Nya bagi orang-orang kudus, dan betapa hebat kuasa-Nya bagi kita yang percaya, sesuai dengan kekuatan kuasa-Nya,
Tuhan mengharapkan dari pengenalan yang benar akan menghasilkan cara pandang yang benar terhadap siapa Tuhan dan apa yang Tuhan dapat lakukan kepada orang-orang percaya. Apa yang seringkali membuat orang percaya ragu untuk melakukan ketaatan atas perintah Tuhan? Jawabannya adalah ketidakmengenalan akan pribadi yang memberikan perintah. Musa di awal pengutusannya ke Mesir sempat merasa ragu apabila nanti ditanya siapa yang telah mengutusnya. Tuhan menegaskan kepada Musa “Aku adalah Aku” yang berarti bahwa Dia adalah Allah yang luar biasa dan satu-satunya Allah, bahwa tidak ada pribadi allah lain yang dahsyat selain Dia. Keraguan Musa berawal dari ketidakmengenalan dia akan Tuhan.
Perjalanan pengenalan akan Tuhan yang sama pula yang dialami oleh rasul Paulus. Semakin ia mengenal Tuhan, semakin ia menyadari akan kedahsyatan Tuhan dalam hidupnya. Ia menyadari sekali akan keterbatasan dirinya sebagai manusia biasa, namun ia memersilahkan Tuhan untuk berkarya melalui dirinya. Sehingga, ketika ia sedang berada di dalam penjara sekalipun, kuasa Tuhan tidak dapat dibatasi melalui dirinya maupun lewat surat-surat yang ditulisnya. Itulah sebabnya, yang ia kehendaki dalam hidupnya adalah mengenal Tuhan dan kuasa kebangkitan-Nya.
Namun sayangnya, tidak sedikit orang percaya yang justru membatasi kuasa Tuhan dengan mengatakan bahwa Tuhan mungkin hanya ingin melakukan sesuatu sebatas ini dan itu, atau berkata bahwa mungkin Tuhan tidak mau berbicara kepada dirinya tidak seperti kepada yang lainnya, dan perkataan-perkataan lemah lainnya.
Mari jemaat Tuhan, sudah waktunya kita tidak membatasi diri kita akan kuasa Tuhan yang tidak terbatas. Semua itu dimulai dari kerinduan untuk membangun pengenalan akan Tuhan. Jangan puas dengan keadaan pengenalan akan Tuhan yang kita miliki saat ini. Tuhan ingin kita mengenal Tuhan lebih lagi.
Tuhan Yesus memberkati!