JANGAN SIA-SIAKAN SEGALA YANG BAIK YANG TUHAN SUDAH BERIKAN
2 Timotius 1:6 Karena itulah kuperingatkan engkau untuk mengobarkan karunia Allah yang ada padamu oleh penumpangan tanganku atasmu.
Ketika Rasul Paulus menulis suratnya ini kepada Timotius, ia sedang berada dalam penjara sambil menunggu eksekusinya. Ia menulis surat ini dengan penuh kasih sayang dan perhatian yang mendalam kepada rekan sekerja dan sekaligus anak rohaninya. Rasul Paulus tahu bahwa Timotius menghadapi tanggung jawab yang sangat besar dalam memimpin gereja, dan ia ingin mendorong pemuda itu untuk berdiri teguh dalam menyebarkan Injil keselamatan Yesus Kristus.
Rasul Paulus menyadari bahwa tidak mudah bagi Timotius sebagai seorang anak muda memiliki beban dan tanggung jawab yang begitu besar dalam melakukan tugas-tugasnya. Makanya, surat ini diawali dengan dorongan kepada Timotius agar tetap kuat imannya. Kepada Timotius diingatkan bahwa ia telah dibesarkan oleh nenek dan ibunya yang adalah wanita-wanita beriman. Artinya, sejak kecil Timotius sudah ditanamkan nilai-nilai yang baik.
Tidak dijelaskan secara persis tantangan apa yang Timotius hadapi, namun dari kata-kata dorongan yang ditulis rasul Paulus menandakan bahwa Timotius mengalami ketakutan sekaligus juga perasaan yang tidak pede, mengingat usianya yang muda harus menghadapi berbagai tingkatan usia, baik dari orang-orang yang mendukungnya, maupun yang menentangnya.
Rasul Paulus tidak serta merta memerintahkan Timotius untuk terus maju pantang mundur begitu saja, melainkan pertama-tama mengingatkan bahwa Timotius telah memiliki hal-hal unggul di dalam dirinya, seperti fondasi iman yang baik, karunia-karunia yang sudah Tuhan berikan pada waktu ia ditetapkan Tuhan melalui rasul Paulus.
Ia diingatkan bahwa penumpangan tangan yang ia terima bukan semata-mata tanda penunjukkan ataupun pengutusan, namun sekaligus impartasi kemampuan ilahi yang Tuhan berikan. Jadi apabila Tuhan memercayakan seseorang suatu tugas yang harus diemban, Ia sekaligus juga memberikan kemampuan. Namun uniknya, kekuatan atau kemampuan itu akan bekerja semakin tajam dan kuat apabila si penerimanya mulai bergerak menggunakannya.
Inilah yang menjadi pesan Tuhan bagi kita. Tuhan menyatakan agar kita orang-orang percaya jangan menyia-nyiakan segala yang baik yang Tuhan sudah berikan. Ketika Tuhan memilih kita, Ia juga sesungguhnya telah memerlengkapi kita untuk berfungsi, hanya sayangnya, bagian ini seringkali kurang disadari. Kalaupun disadari, itupun sebatas yang kita pikir kita mampu melakukannya dan yang kita pikir memang hanya itulah yang Tuhan telah berikan padahal banyak hal lainnya.
Tuhan mau semua itu digunakan sebagai tanggung jawab kita sebagai perwakilan sorga di bumi. Selagi kita masih hidup di dunia ini, maka segala yang baik yang Tuhan sudah berikan agar berfungsi dengan baik.
Apa yang dimaksud dengan “jangan menyia-nyiakan” segala yang baik itu? Artinya, hidup yang kita jalani ini entahkah berfungsi atau tidak berfungsi bagi Kerajaan Sorga suatu saat pasti akan berakhir, namun jangan berakhir begitu saja tanpa melakukan apa-apa yang menguntungkan Kerajaan Sorga. Adakah jiwa yang diselamatkan, jiwa-jiwa yang dibangun, adakah jiwa-jiwa yang bertumbuh, adakah Kerajaan-Nya yang diperluas, dan sebagainya.
Oleh sebab itu, beberapa hal yang perlu kita tangkap berkaitan dengan pesan Tuhan bagi kita ini, agar menjadi orang-orang yang tidak menyia-nyiakan apa yang baik yang Tuhan telah berikan, di antaranya adalah:
(1). Jangan sia-siakan potensi, mulailah bergerak dengan seberapa yang ada pada kita
2 Timotius 1:6 Karena itulah kuperingatkan engkau untuk mengobarkan karunia Allah yang ada padamu oleh penumpangan tanganku atasmu.
Kadang tidak sedikit orang percaya berdoa agar meminta dirinya digerakkan Tuhan. Bukannya Tuhan tidak dapat melakukannya, namun Tuhan mau kitalah sebagai orang percaya yang lebih dahulu merespon dan melangkah, kemudian barulah Tuhan mulai mengaktivasi segala sesuatu yang Tuhan sesungguhnya sudah berikan. Seseorang baru akan mengalami hal-hal yang Tuhan tambahkan ketika ia sudah mulai bergerak.
Oleh sebab itu, dalam kondisi yang dialami Timotius, rasul Paulus tidak sekedar memberikan penghiburan, namun memerintahkan Timotius untuk segera mengambil langkah “mengobarkan karunia” yang telah ada di dalam dirinya dengan cara lanjut bergerak melakukan tugas yang telah dipercayakan kepadanya.
Kata “mengobarkan” (anazopureo) disini adalah tindakan yang diambil seseorang untuk menyalakan bara kayu yang apinya mulai padam agar kembali menyala, yaitu dengan cara menaruh kayu-kayu di atas bara tersebut lalu mulai mengipasinya, sehingga api kembali membakar kayu-kayu. Sesuatu yang sudah Tuhan berikan akan teraktivasi dan berkembang menjadi efektif ketika orang yang bersangkutan mulai melangkah atau mengambil tindakan.
(2). Jangan sia-siakan waktu, mulailah bangun jiwa-jiwa seberapa yang Tuhan percayakan
2 Timotius 1:8 Jadi janganlah malu bersaksi tentang Tuhan kita dan janganlah malu karena aku, seorang hukuman karena Dia, melainkan ikutlah menderita bagi Injil-Nya oleh kekuatan Allah.
Ketika rasul Paulus menulis surat ini kepada Timotius, ia sedang berada di dalam penjara. Beberapa pasal ke depan dalam surat yang sama kepada Timotius, rasul Paulus menulis bahwa ia telah mengakhiri pertandingan yang baik, ia telah mencapai garis akhir perjalanan hidupnya. Hidupnya sudah tidak terlalu lama lagi, putusan eksekusi hukuman mati akan segera dijatuhkan kepadanya.
Kita tidak tahu kapan kita akan dipanggil pulang. Bisa kapan saja. Rasul Paulus pun tidak tahu kapan ia dipanggil pulang. Namun sementara ia masih hidup, meskipun ia berada di dalam penjara sekalipun, melalui suratnya itu ia terus membangun hidup banyak orang termasuk Timotius anak rohaninya. Bayangkan, ketika ia berada di dalam penjara saja ia terus memerhatikan perkembangan hidup banyak orang.
Jangan katakan bahwa kita tidak tahu apa-apa atau tidak memiliki waktu siapa yang harus kita bangun kehidupannya. Ingat, setiap kita masing-masing telah diberikan waktu yang sama, dan dipercayakan jiwa-jiwa di masing-masing lingkup kehidupan kita. Sebagaimana Daud dipercayakan kambing domba dua-tiga ekor untuk digembalakan, demikian pula kepada kita juga dipercayakan “kambing domba” oleh Tuhan untuk kita bangun kehidupannya untuk menjadi pribadi-pribadi yang efektif berfungsi bagi Kerajaan Sorga.
Mari jemaat Tuhan, melalui pesan-Nya ini Tuhan ingatkan bahwa kepada kita telah diberikan banyak hal yang luar biasa. Bagian kita adalah sadari dan mulailah mengambil langkah untuk bertindak. Bukan sekedar merasa diri sudah melayani Tuhan di gereja, namun sebagai duta-duta Kerajaan Sorga masih ada banyak hal besar lainnya yang Tuhan bisa percayakan kepada kita asalkan kita memiliki cara pandang yang benar terhadap diri kita, seperti Tuhan memandang kita.
Tuhan Yesus memberkati!