JANGAN MENIRU, JADILAH DIRIMU SENDIRI
Ulangan 34:9 Dan Yosua bin Nun penuh dengan roh kebijaksanaan, sebab Musa telah meletakkan tangannya ke atasnya. Sebab itu orang Israel mendengarkan dia dan melakukan seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa.
Setelah rombongan bangsa Israel tiba di dataran Moab, Tuhan memanggil Musa untuk naik ke gunung Nebo. Di sana Tuhan memerlihatkan kepada Musa negeri yang Ia dijanjikan untuk dimasuki oleh seluruh bangsa Israel. Tuhan mengizinkan ia untuk melihatnya dengan matanya sendiri, namun Musa tidak akan menyeberangnya ke sana.
Lalu matilah Musa di sana dan dikuburkan-Nyalah dia di suatu lembah, tidak ada orang yang tahu kuburnya sampai hari ini. Musa berumur seratus dua puluh tahun, ketika ia mati; matanya belum kabur dan kekuatannya belum hilang. Lalu kemudian Yosua bin Nun, orang yang telah dipilih Tuhan untuk menggantikan Musa meneruskan perjalanan bangsa Israel menyeberang ke tanah Perjanjian.
Alkitab mengatakan bahwa Yosua penuh dengan roh kebijaksanaan, sebab Musa telah meletakkan tangannya ke atasnya. Yosua bukanlah seorang yang memiliki hubungan darah dengan Musa. Ia sebelumnya adalah hamba dari Musa. Ia memimpin bangsa Israel dengan kekhasannya sendiri, berbeda dengan Musa pendahulunya.
Tuhan tidak menjadikan seseorang untuk meniru menjadi seperti orang lain. Dalam hal kepemimpinan bangsa Israel dari Musa kepada Yosua, Tuhan tidak menyuruh Yosua untuk menjadi “kembarannya” Musa secara penampilan dan gaya kepemimpinannya. Namun juga jangan disalahartikan bahwa Yosua tidak mau sama seperti Musa. Banyak sekali hal yang ia pelajari dari Musa, namun bukan untuk menjadi seorang imitator Musa.
Inilah yang menjadi pesan Tuhan bagi kita. Tuhan mau setiap kita menjadi pribadi yang original di dalam Dia. Ini sebenarnya mirip dengan pesan Tuhan beberapa waktu yang lalu, tentang “Menjadi pribadi yang otentik.” Tuhan tidak memerintahkan Yosua untuk menjadi pribadi yang sama seperti Musa dalam pengertian meniru sikap dan gerak gerik Musa. Tuhan tidak menyuruh kita untuk menjadi seperti orang lain. Tuhan memakai setiap masing-masing pribadi dengan kekhasannya sendiri, namun tetap mengikuti tuntunan dan rencana-Nya Tuhan.
Kalaupun ada ayat di Alkitab dimana rasul Paulus berkata:”Immitate me, because I Immitate Jesus.” Ayat tersebut bukan artinya pembaca surat tersebut harus menjadi imitatornya rasul Paulus secara gerak gerik dan tampilan, namun untuk mengikuti keteladanannya, itupun karena rasul Paulus telah mengikuti keteladanan Yesus.
Oleh sebab itu, apa yang harus kita pahami berkaitan dengan pesan Tuhan ini, agar kita disebut pribadi yang original di dalam Kristus. Di antaranya adalah:
(1). Memahami bahwa menjadi original adalah bukan menjadi orang yang ingin berbeda sendiri, namun mau menjadi orang yang dipersiapkan Tuhan.
Ulangan 34:9 Dan Yosua bin Nun penuh dengan roh kebijaksanaan, sebab Musa telah meletakkan tangannya ke atasnya. Sebab itu orang Israel mendengarkan dia dan melakukan seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa.
Ketika Tuhan ingin melakukan suatu kegerakan besar di antara umat-Nya, yang pertama-tama Tuhan lakukan adalah menetapkan seorang pemimpin terlebih dahulu.
Ketika Tuhan hendak membawa keluar sebuah bangsa yang besar dari perbudakan Mesir. Tuhan tidak sekonyong-konyong memilih salah seorang budak menjadi pemimpin. Ia perlu memersiapkan seorang pemimpin terlebih dahulu sedemikian rupa. Tuhan memersiapkan Musa jauh-jauh hari terlebih dahulu, bahkan sejak kecil Musa perlu dididik di dalam kerajaan menjadi seorang pangeran muda.
Setelah masa kepemimpinan Musa berakhir, Tuhan tidak tiba-tiba mendadak harus mencari seorang pemimpin di tengah bangsa yang banyak jumlahnya ini. Tuhan sudah memersiapkan Yosua jauh-jauh hari sebelumnya. Ia dipersiapkan sedemikian rupa menjadi seorang yang terus mendampingi Musa dan belajar banyak dari Musa, tanpa ia tahu bahwa suatu hari kelak ia akan menjadi seorang pemimpin menggantikan Musa.
Jadi orangnya bisa berganti, tetapi tujuan Tuhan pada orang-orang tersebut tetap tidak berubah. Tuhan butuh pribadi yang dapat menangkap semua yang Tuhan kehendaki.
(2). Memahami bahwa menjadi original adalah menjadi orang yang memiliki kekhasannya tersendiri. Kobarkan karunia yang Tuhan telah berikan yang orang lain tidak memilikinya.
Ulangan 34:10 Seperti Musa yang dikenal TUHAN dengan berhadapan muka, tidak ada lagi nabi yang bangkit di antara orang Israel,
Ayat di atas ini mengatakan bahwa Musa memiliki kekhasan yang tidak dimiliki oleh orang lain. Ulangan 34:10 versi NKJV mengatakan: But since then there has not arisen in Israel a prophet like Moses, whom the Lord knew face to face. Artinya kekhasan yang dimiliki Musa, adalah hanya Musa yang memilikinya, tidak ada orang lain yang memilikinya. Prinsip yang sama pula, kekhasan yang dimiliki Yosua adalah kekhasan yang hanya dimilki Yosua, tidak ada orang lain yang memilikinya.
Namun prinsip kekhasan ini harus dipahami baik-baik. Bahwa kekhasan adalah bukan sekedar asal berbeda dengan orang lain. Kekhasan di dalam Tuhan adalah ketika seseorang mengaktivasi potensi dan karunia khusus yang diberikan Tuhan untuk digunakan bagi pelerjaan Tuhan. Jadi apabila seseorang enggan bertumbuh dan enggan mengikuti tuntunan Tuhan, lalu berkata itu adalah kekhasannya, maka hal itu bukanlah prinsip kekhasan atau prinsip originalitas yang dimaksud.
Mari jemaat Tuhan, melalui pesan-Nya ini Tuhan mau kita menyadari bahwa betapa unik dan spesialnya kita di mata Tuhan. Tunjukkan originalitas kita dengan menangkap maksud dan tujuan Tuhan ketika Tuhan memilih setiap masing-masing kita dan hidup di dalam rencana-Nya.
Tuhan Yesus memberkati!