Ingat-Ingatlah Perbuatan Tuhan dan Perkataan-Nya (Pesan Gembala, 16 Februari 2025)

INGAT-INGATLAH PERBUATAN TUHAN DAN PERKATAAN-NYA

Yosua 3:7 Dan TUHAN berfirman kepada Yosua: “Pada hari inilah Aku mulai membesarkan namamu di mata seluruh orang Israel, supaya mereka tahu, bahwa seperti dahulu Aku menyertai Musa, demikianlah Aku akan menyertai engkau.

Ayat di atas mengisahkan tentang bagaimana bangsa Israel di bawah kepemimpinan Yosua bersiap-siap untuk melakukan penyeberangan di sungai Yordan. Perjalanan mereka menuju Tanah Perjanjian tinggal selangkah lagi. Namun bagi Yosua perkara menyeberang sungai Yordan itu bukan perkara yang mudah. Ada rasa takut dan gentar yang ia rasakan.

Tetapi Tuhan kemudian menguatkan Yosua dengan mengatakan kepadanya bahwa seperti dahulu Ia menyertai Musa, demikianlah Ia akan menyertai Yosua. Tuhan mengajak Yosua untuk mengingat-ingat sejenak kepada perbuatan yang Tuhan pernah lakukan terhadap Musa di masa lalu.

Artinya, di tengah keadaan seseorang yang sedang mengalami kegentaran, penting sekali baginya untuk dibawa mundur ke masa lalu dengan tujuan mengingat-ingat tentang apa yang Tuhan telah perbuat. Hal ini dimaksudkan untuk membuat orang yang diajak untuk mengingat-ingat tersebut akan memeroleh semangat yang baru atau suatu lonjakan iman untuk menambahkan kepercayaannya kepada Tuhan.

Perbuatan Tuhan di masa lalu adalah sesuatu yang memang sudah terjadi, namun bukanlah sesuatu untuk dilupakan. Setiap kita sebagai umat Tuhan pasti pernah mengalami perbuatan-perbuatan Tuhan yang luar biasa di hari-hari yang telah kita lalui. Namun hari ini, ketika pesan Tuhan disampaikan, Tuhan mengetahui keadaan kita dan Ia ingin kita mengingat-ingat kembali akan hari-hari dimana Tuhan pernah selamatkan kita, tolong kita, pelihara kita, genapi janji-Nya atas kita, dan berbagai perkataan-perkataan-Nya yang luar biasa.

Jadi artinya, jangan karena kita hari ini mengalami sesuatu yang tidak mudah atau mengalami penantian yang cukup lama tanpa tahu kapan penggenapannya, lalu kita menganggap Tuhan tidak memerhatikan kita, lalu mulai tidak terlalu bersemangat dalam mencari Tuhan. Tuhan mau agar kita terus bergairah akan Dia.

Inilah yang menjadi pesan Tuhan bagi kita. Tuhan mau kita mengingat-ingat akan Dia, baik akan perbuatan yang pernah Ia lakukan, maupun akan perkataan-perkataan-Nya. Perjalanan yang sedang kita jalani ini bagaikan orang yang sedang melakukan perlombaan lari maraton dimana situasi jalan yang sedang dilalui mungkin sedang dalam lintasan yang tidak mudah. Bisa saja dalam keadaan berbatu-batu atau berkelok-kelok. Besarnya tantangan yang dihadapi orang percaya bisa membuat hati menjadi gentar dan tidak sedikit yang mulai melemah semangatnya.

Namun ingatlah, sebagaimana yang dikatakan Tuhan kepada Yosua pada waktu ia dan bangsa Israel hendak menyeberang sungai Yordan, demikian pula yang dikatakan Tuhan melalui pesan-Nya kepada kita saat ini, bahwa sebagaimana Tuhan menyertai Musa dan Yosua, maka Ia juga akan menyertai kita. Ingatlah selalu akan Tuhan dan perbuatan-perbuatan besar-Nya.

Dikala hati menjadi letih dan iman melemah, tidak sedikit orang percaya akhirnya menjadi lupa dengan siapa ia berjalan dan lupa akan perbuatan-perbuatan apa yang Tuhan pernah lakukan kepadanya. Itulah sebabnya, Tuhan mau kita mengingat selalu akan Dia dan perkataan-Nya.

Beberapa penjelasan yang dimaksud dengan menjadi orang-orang percaya yang mengingat-ingat akan perbuatan Tuhan, diantaranya adalah:

(1). Mengambil tindakan sejenak untuk merenungkan dan belajar dari perbuatan yang pernah Tuhan lakukan

Yosua 3:7 Dan TUHAN berfirman kepada Yosua: “Pada hari inilah Aku mulai membesarkan namamu di mata seluruh orang Israel, supaya mereka tahu, bahwa seperti dahulu Aku menyertai Musa, demikianlah Aku akan menyertai engkau.

Selain mencatat tentang apa yang Tuhan sedang lakukan dan akan lakukan, Alkitab juga banyak berbicara tentang apa yang dahulu telah Tuhan lakukan. Ketika Tuhan mau kita mengingat-ingat akan perbuatan-Nya di masa lampau jangan disalahpahami bahwa seolah-olah Tuhan sedang mengajak kita berjalan mundur ke belakang. Bukan untuk itu. Tujuan Tuhan mengajak umat-Nya melihat ke belakang adalah untuk membangkitkan iman umat-Nya kembali, memberikan gairah kembali bahwa problem terbesar yang paling sulit yang dialami umat Israel sekalipun pernah Tuhan atasi di masa lalu, apalah masalah yang kita hadapi hari ini.

Alkitab PL dan PB mencatat banyak hal tentang perintah Tuhan kepada umat-Nya untuk mengingat-ingat akan perbuatan besar yang Tuhan pernah lakukan. Misalnya bagaimana ketika Tuhan memimpin bangsa Israel keluar dari tanah perbudakan Mesir, atau ketika Yesus melakukan penebusan di kayu salib sebagai bukti kasih-Nya atas seluruh umat manusia.

Mengingat hal-hal di masa lalu itu perlu karena bukankah kehidupan kita ini juga dibentuk dari sejak masa lalu. Kita adalah diri kita saat ini karena hal-hal yang telah kita alami selama perjalanan hidup. Namun, pada tingkat tertentu, kita juga menjadi diri kita karena hal-hal yang telah dilakukan pendahulu-pendahulu kita. Kehidupan kita telah dibentuk oleh hal-hal yang telah kita lakukan dan kita isi selama sekian puluh tahun terakhir. Cara kita masing-masing dibesarkan di sebuah gereja pun telah membantu membentuk kita menjadi siapa kita saat ini.

(2). Mengambil tindakan yang tepat hari ini bersama Tuhan untuk mempersiapkan masa depan bagi angkatan yang kemudian.

Yosua 4:4-7 (6) supaya ini menjadi tanda di tengah-tengah kamu. Jika anak-anakmu bertanya di kemudian hari: Apakah artinya batu-batu ini bagi kamu? (7) maka haruslah kamu katakan kepada mereka: Bahwa air sungai Yordan terputus di depan tabut perjanjian TUHAN; ketika tabut itu menyeberangi sungai Yordan, air sungai Yordan itu terputus. Sebab itu batu-batu ini akan menjadi tanda peringatan bagi orang Israel untuk selama-lamanya.”

Ingat, jangan menjalani hari-hari hidup kita sekedar menjalani kehidupan yang biasa-biasa saja seperti orang kebanyakan pada umumnya yang tidak memiliki nilai-nilai kebenaran yang dapat dipelajari dan diteladani. Atau jangan juga sampai menjalani kehidupan dimana banyak orang berkeluh kesah tentang perbuatan kita. Pasangan berkeluh kesah, anak berkeluh kesah, sampai banyak orang berkeluh kesah tentang kita.

Jadikan hidup kita hari ini sebagai tonggak sejarah agar suatu hari nanti ketika orang melihat ke belakang, kita menjadi bagian dari terbentuknya hidup mereka. Yosua merasa perlu akan hal ini, sehingga pada waktu ia dan bangsa Israel menyeberang sungai Yordan, menjelang orang terakhir yang menyeberang, Yosua memilih dari bangsa Israel dua belas orang, seorang dari tiap-tiap suku, dan memerintahkan kepada mereka untuk mengangkat dua belas batu dari tengah-tengah sungai Yordan, dari tempat berjejak kaki para imam itu dan membawanya semuanya itu ke seberang untuk disusun menjadi sebuah tugu peringatan.

Yosua menyadari bahwa tugu peringatan ini penting untuk ia dirikan agar apabila kelak di kemudian hari anak-anak mereka bertanya apakah arti dari batu-batu tersebut, maka mereka memiliki kisah penting untuk diceritakan kepada anak-anak mereka bahwa Tuhan yang mereka sembah telah mengeringkan air sungai Yordan sehingga bangsa Israel dapat menyeberanginya, supaya semua bangsa di bumi tahu, bahwa ada tangan kuat Tuhan yang melakukannya.

Mari jemaat Tuhan, ternyata mengingat akan Tuhan dan perbuatan-Nya ini bukanlah sekedar tindakan untuk melakukan inventarisasi atas apa yang sudah dan yang belum Tuhan lakukan kepada kita, melainkan sebuah kesempatan untuk mengobarkan kembali semangat yang lemah dan mengokohkan iman percaya untuk menggerakkan kuasa Tuhan yang dahsyat atas kita.

Tuhan Yesus memberkati!

Ingat-Ingatlah Perbuatan Tuhan dan Perkataan-Nya (Pesan Gembala, 16 Februari 2025)

| Warta Jemaat |
About The Author
-