BERKEMBANG DI TEMPAT TUHAN MENANAM KITA
Yeremia 29:4-7 (5) Dirikanlah rumah untuk kamu diami; buatlah kebun untuk kamu nikmati hasilnya; (6) ambillah isteri untuk memperanakkan anak laki-laki dan perempuan; ambilkanlah isteri bagi anakmu laki-laki dan carikanlah suami bagi anakmu perempuan, supaya mereka melahirkan anak laki-laki dan perempuan, agar di sana kamu bertambah banyak dan jangan berkurang!
Ayat ini bercerita tentang kehidupan bangsa Yehuda di pembuangan Babel. Akibat pemberontakan bangsa Yehuda yang kerap terlibat ke dalam berbagai penyembahan berhala, membuat Tuhan menggenapi apa yang Ia pernah katakan bahwa akan ada bangsa yang akan datang ke Yehuda dan kemudian membawanya ke negeri Babel. Ini jelas bukan suatu keadaan yang enak.
Tuhan memberikan perintah melalui nabi Yeremia agar apapun keadaan umat Tuhan di pembuangan, Tuhan mau umat-Nya berlaku seperti tanaman yang dapat beradaptasi di wilayah tersebut, tertanam dengan baik dan bertumbuh serta menjadi banyak.
Berbicara mengenai tanaman, Alkitab banyak menyebutkan jenis-jenis tanaman yang umum dan mudah tumbuh di wilayah Israel sana. Ada tanaman yang mampu berkembang biak di tengah berbagai keadaan dan bermanfaat bagi kehidupan masyarakat di sana. Seperti halnya juga di Indonesia kita mengenal berbagai jenis tanaman yang mudah sekali tumbuh di berbagai kondisi tanah tanpa harus melalui pemeliharaan khusus.
Di tanah Israel terdapat banyak sekali ragam tanaman baik yang dapat dimakan maupun tidak. Baik yang tumbuh di gunung-gunung atau lembah dan bahkan di padang gurun. Keindahan luar biasa dari padang rumput berbunga sering dianggap berasal dari berbagai nama, sehingga sulit untuk mengidentifikasi satu-per-satu spesies individu yang mungkin ada di sana. Dan, lebih dari 120 spesies tanaman yang disebutkan dalam Alkitab menyajikan sebuah studi tersendiri yang menarik.
Inilah yang juga menjadi pesan Tuhan bagi kita di awal tahun ini. Tuhan mau, dimana pun kita berada, keberadaan kita harus seperti tanaman atau tumbuhan yang dapat dirasakan keberadaannya, mudah mengalami pertumbuhan dan juga bermanfaat. Berbeda dengan tanaman daerah tropis yang tidak mudah tumbuh ketika berada di daerah kering, justru kita harus menjadi “tanaman” yang memiliki kemampuan beradaptasi yang baik. Dapat tetap tumbuh di keadaan panas dan kering sekali pun.
Ini mengingatkan kita bahwa apapun keadaan kita, jangan lupa akan sifat alamiah kita yang harus bisa “ditanam” di berbagai kondisi “cuaca” dan keadaan apapun, serta dapat memberikan manfaat. Namun jangan salah, Tuhan tidak pernah mengatakan manusia harus menjadi seperti tanaman yang disebut benalu. Benalu itu merupakan tumbuhan merugikan yang hanya bisa menumpang pada tanaman lain, lalu mengisap hara atau nutrisi dari tanaman yang ditumpanginya. Kita bukan seperti itu.
Beberapa prinsip yang perlu kita pahami berkaitan dengan pesan Tuhan bagi kita ini, di antaranya adalah:
(1). Tetap bertumbuh dalam rencana-Nya dalam keadaan apapun
Yeremia 29:5-6 (5) Dirikanlah rumah untuk kamu diami; buatlah kebun untuk kamu nikmati hasilnya; (6) ambillah isteri untuk memperanakkan anak laki-laki dan perempuan; …agar di sana kamu bertambah banyak dan jangan berkurang!
Tuhan mau umat-Nya bersikap seperti jenis-jenis pohon dan tanaman yang umum tumbuh di wilayah sana. Dalam berbagai keadaan dan cuaca tetap dapat tumbuh dengan baik, berbuah dan bermanfaat.
Melalui nabi Yeremia Tuhan menyampaikan pesan-Nya agar bangsa Israel pada waktu mereka dibuang ke pembuangan Babel mereka diperhadapkan dua pilihan. Mau terus meratapi nasib atau mulai membangun kehidupan yang baru, bertumbuh, berkembang dan tetap menjadi banyak seperti tumbuh-tumbuhan lokal. Namun juga bukan menjadi tumbuhan liar yang tidak berguna, merugikan, atau tidak jelas fungsinya. Inilah yang Tuhan perintahkan kepada umat-Nya.
Ketika bangsa Israel ditempatkan di tempat yang tidak sesuai dengan keinginan mereka, Tuhan mau mereka menangkap bahwa inilah sesuatu yang Tuhan kehendaki. Atas dasar pemikiran tersebut, Tuhan ingin mereka mulai “menanam diri” mereka di tempat yang telah Dia tempatkan. Tuhan menempatkan umat-Nya di tempat yang Dia tempatkan untuk suatu tujuan yang hanya akan terpenuhi melalui partisipasi aktif umat-Nya dalam rencana-Nya. Bangsa Israel bisa saja merana menunggu hari keadaan akan membaik. Namun, Tuhan memanggil mereka untuk menetap dan membiarkan akar mereka tumbuh dalam-dalam. Sebagai pengikut Kristus, ketika kita menanam akar, sesungguhnya kita sedang mengambil kembali wilayah untuk Kerajaan-Nya.
(2). Tetap memberikan pengaruh ilahi di manapun kita berada
Yeremia 29:7 Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu Aku buang, dan berdoalah untuk kota itu kepada TUHAN, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu.
Sekalipun umat Tuhan ada di dalam pembuangan di Babel, namun Tuhan melalui nabi Yeremia menyampaikan firman kepada umat-Nya tersebut, yaitu supaya mereka mengusahkan kesejahteraan kota dimana mereka dibuang, karena kesejahteraan mereka tergantung dari kesejahteran kota dimana mereka diami.
Kita bertanggung jawab untuk mengusahakan kesejahteraan kota dan lingkungan dimana kita tinggal. Kata “mengusahakan” yang digunakan adalah darash, yang artinya harus ada tindakan nyata untuk mengikhtiarkan sesuatu yang membuahkan kesejahteraan dimanapun kita berada. Dalam Alkitab versi The Message kata “mengusahakan kesejahteraan” digunakan kalimat “Make yourselves at home there and work for the country’s welfare.” Sudahkah kita membuat lingkungan kita nyaman seperti nyamannya lingkungan kita sendiri? Sudahkah kita membuat anggota keluarga kita menjadi nyaman sebagaimana layaknya sebuah keluarga yang Tuhan maksudkan? Itulah yang harus kita usahakan.
Mari jemaat Tuhan, pesan Tuhan kali ini terkesan sederhana, yaitu bagaimana kita umat Tuhan harus menjadi tanaman yang mudah tumbuh berkembang dan dirasakan manfaatnya seperti umumnya tanaman di sekeliling kita yang tetap tumbuh di tengah berbagai keadaan cuaca. Namun apabila kita tidak berupaya atau bersungguh-sungguh melakukannya dan berfungsi seperti yang dimaksud, maka jangan sampai kita hanya akan menjadi penonton atas apa yang akan Tuhan lakukan.
Tuhan Yesus memberkati!