BERI RUANG LEBIH BESAR BAGI TUHAN UNTUK MENGISINYA
Mazmur 81-17 Tetapi umat-Ku akan Kuberi makan gandum yang terbaik dan dengan madu dari gunung batu Aku akan mengenyangkannya.”
Mazmur ini diawali dengan nyanyian sukacita yang berisi ajakan untuk bersorak-sorai dan bernyanyi bagi Tuhan. Nyanyian ini dilakukan dalam sebuah hari raya, yaitu perayaan akan ikatan perjanjian antara Tuhan dan umat-Nya. Tuhan berjanji untuk melepaskan umat-Nya dari kesesakan, melindungi umat dari musuh dan orang-orang yang melawan mereka, serta mengenyangkan mereka dengan gandum dan madu. Namun dari pihak umat-Nya, Tuhan menginginkan mereka untuk mendengarkan dan memperhatikan perintah-Nya, yakni setia dan hidup menurut jalan-Nya.
Namun sayangnya di dalam ayat 12 dikatakan bahwa umat Tuhan memilih untuk tidak mendengarkan suara Tuhan, mereka mau berjalan mengikuti rencananya sendiri. Akibatnya, Tuhan membiarkan mereka menghadapi segala musuh dan para lawannya dengan kekuatan mereka sendiri. Padahal sekiranya umat Israel mau mendengarkannya, maka mereka tinggal menikmati segala yang Tuhan janjikan. Perhatikan ayat berikut ini. Ini merupakan ayat yang mendasari pesan Tuhan bagi kita:
Mazmur 81:11 Akulah TUHAN, Allahmu, yang menuntun engkau keluar dari tanah Mesir: bukalah mulutmu lebar-lebar, maka Aku akan membuatnya penuh.
Apabila diperhatikan, perintah ini sebetulnya perintah yang sangat mudah bukan? Tinggal membuka mulut lebar-lebar, maka Tuhan akan mengisikannya penuh-penuh. Namun ternyata pada pelaksanaannya tidaklah semudah mengatakannya. Terbukti bangsa Israel memilih untuk tidak melakukannya. Mazmur 81:12 Tetapi umat-Ku tidak mendengarkan suara-Ku, dan Israel tidak suka kepada-Ku.
Inilah yang menjadi pesan Tuhan bagi kita. Tuhan mau mengisikan sesuatu kepada kita, suatu berkat tertentu, yang mungkin masing-masing berbeda satu dengan yang lain. Tuhan mungkin mau stretch (melebarkan) apa yang sudah kita punyai saat ini, Tuhan mungkin mau membukakan sesuatu yang baru bagi kita, Tuhan mungkin juga mau memerluas daerah kita, dari satu tempat ke tempat yang lain, Tuhan mungkin juga mau mentransformasikan kemampuan kita, dan Tuhan juga mungkin mau memberikan suatu pertambahan kepada kita atau mengisi kita dengan sesuatu yang kita perlukan saat ini. Seperti yang tertulis di Mazmur 81-17 Tetapi umat-Ku akan Kuberi makan gandum yang terbaik dan dengan madu dari gunung batu Aku akan mengenyangkannya.”
Namun dari pihak umat Tuhan, kita juga harus bersedia melakukan sesuatu, yaitu menyediakan ruang yang cukup luas untuk dapat menampungnya. Jangan seperti umat Israel yang tidak mengindahkan apa yang Tuhan perintahkan atau dalam arti kata lain mereka tidak mau “membuka mulut” mereka untuk diisikan perkara-perkara luar biasa dari Tuhan.
Oleh sebab itu, apa yang harus kita lakukan agar apa yang Tuhan pesankan ini bukan sekedar kabar hiburan saja, namun juga sesuatu yang terjadi dalam hidup kita?
(1). Perbesar pengenalan kita akan pribadi Tuhan
Mazmur 81:11a Akulah TUHAN, Allahmu, yang menuntun engkau keluar dari tanah Mesir …
Tentu kita paham bahwa yang dimaksud dengan membuka mulut lebar-lebar untuk Tuhan isi penuh tentu bukan dalam makna literal dimana kita mulai sekarang masing-masing membuka mulut kita selebar-lebarnya menunggu sesuatu untuk Tuhan isi. Tentu bukan itu maksudnya. Apabila kita membaca seluruh perikop, Tuhan sedang berbicara kepada bangsa Israel bahwa Dialah Tuhan yang telah membawa keluar bangsa Israel dari Mesir. Apabila Tuhan telah membawa mereka keluar dari Mesir, maka mereka harus percaya bahwa Tuhan juga sanggup untuk memberi mereka makan dengan kenyang, dan Tuhan yang sama juga yang sanggup untuk memberikan mereka kemenangan pada waktu mereka menghadapi musuh.
Tetapi nyatanya, bangsa Israel tetap meragukan Tuhan ketika kesulitan atau kelaparan datang. Yang dipertanyakan adalah tentang tindakan Tuhan yang bagi mereka hanya mampu mengeluarkan mereka dari Mesir saja. Ingat, bahwa perjalanan pengiringan kita sama Tuhan seringkali dipadankan dengan perjalanan bangsa Israel keluar dari Mesir menuju Tanah Perjanjian. Bahwa Tuhan yang telah menyelamatkan kita atau yang telah memilih kita adalah Tuhan yang sama yang sanggup memelihara kita, Tuhan yang sama yang sanggup berperang melawan musuh-musuh kita, dan Tuhan yang sama pula yang sanggup melimpahkan segala yang luar biasa bagi kita.
Namun tidak sedikit, orang-orang percaya hari-hari ini telah membatasi kemampuan Tuhan. Betul Tuhan telah menyelamatkan dan memilih dirinya, namun Tuhan rasanya tidak mampu untuk melakukan sesuatu di bagian lain kehidupannya, maka kemudian hiduplah ia dalam kekuatiran. Tuhan seolah-olah hanya bisa melakukan di bagian-bagian tertentu saja, namun kurang bisa pada bagian-bagian yang lain. Ingat, bahwa Tuhan mampu melakukan jauh melebihi apa yang kita doakan dan pikirkan. Dan ingat, bahwa karena kuasa-Nya yang sedang bekerja di dalam kita, maka Tuhan juga sanggup memakai kita lebih dari apa yang kita sangkakan.
Dan akibatnya, umat Israel yang kurang memercayai akan kuasa Tuhan yang mereka pikir Tuhan hanya bisa melakukan bagian-bagian tertentu saja pada mereka, berjalan dalam kedegilan hatinya. Dalam ayat 13 mereka dikatakan berjalan mengikuti rencananya sendiri!
(2). Perbesar ruang kapasitas kita untuk mampu menampung hal-hal besar yang akan Tuhan isikan
Mazmur 81:11b … bukalah mulutmu lebar-lebar, maka Aku akan membuatnya penuh.
Berbicara tentang kapasitas, pertama-tama kita harus memahami terlebih dahulu akan prinsip utama dalam hukum kapasitas: “Bahwa Tuhan tidak akan memakai seseorang melebihi kapasitasnya.” Sejauh mana Tuhan memakai kita, tergantung dari seberapa kapasitas yang tersedia pada kita. Apabila kapasitasnya kecil, maka seukuran itulah Tuhan akan memercayakan kepada kita. Apabila kapasitas yang dimiliki adalah besar, maka hal besar pula yang Tuhan akan percayakan.
Apabila mau diisi penuh oleh Tuhan dengan segala yang besar dan luar biasa, maka pihak kita sebagai orang percaya juga harus menyediakan ruang yang sepadan dengan apa yang akan Tuhan berikan. Namun seringkali tidak sedikit orang percaya suka berlaku curang. Ingin sesuatu yang baru yang lebih dahsyat, atau ingin terobosan besar terjadi, ingin dipercaya lebih banyak lagi, namun enggan melebarkan ruang kapasitas untuk dapat menampung semua itu.
Beberapa langkah agar kita sebagai orang percaya dapat memerluas kapasitas yang ada pada kita. Pertama, miliki rasa lapar akan Tuhan lebih lagi (have a big desire for God). Seringkali tidak sedikit orang percaya ingin perkara-perkara luar biasa dari Tuhan, ingin mengalami terobosan-terobosan yang luar biasa dari Tuhan, tetapi tidak memiliki desire more for God.
Yang kedua, berani membuang prinsip-prinsip salah yang kadung sudah lama tersimpan (cuci gudang). Kapasitas dalam diri Saul sebetulnya tidak kecil, namun sayangnya tidak diisi oleh hal-hal yang dari Tuhan. Terlalu banyak rancangan manusia di dalam hatinya yang sebetulnya perlu ia keluarkan, sehingga sulit bagi Tuhan untuk memercayakan lebih lagi kepadanya.
Mari jemaat Tuhan, ini merupakan pelajaran penting bagi setiap orang percaya, apabila kita ingin memperbesar kapasitas di dalam diri kita. Lakukan “cuci gudang”, buang segala prinsip-prinsip yang tidak selaras dengan kebenaran Tuhan selama ini. Apapun cara berpikir salah, atau cara kepemimpinan dalam keluarga yang mungkin belum seperti yang Tuhan kehendaki, kita harus berani keluarkan dan ganti dengan cara kepemimpinan yang Tuhan kehendaki. Cara berpikir salah tentang beribadah, harus berani kita ganti dengan mind set yang benar.
Kelebihan Daud adalah selalu meluangkan waktu untuk minta dikoreksi dan dievaluasi oleh Tuhan di hadirat-Nya. Selidikilah hatiku, lihat apakah jalanku serong. Daud selalu memilah mana yang berkenan dan mana bagian yang tidak berkenan bagi Tuhan untuk ia singkirkan. Itulah sebabnya, Daud selalu memiliki kapasitas besar yang selalu tersedia bagi Tuhan.
Tuhan Yesus memberkati!