ADA TERTULIS!
Matius 4:4 Tetapi Yesus menjawab: “Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.”
Frasa “Ada tertulis” telah dikenal khususnya di dalam peristiwa iblis mencobai Yesus, dimana kedua belah pihak sama-sama menggunakan kalimat “ada tertulis,” yang tentu saja digunakan secara berbeda oleh masing-masing pihak. Iblis menggunakannya untuk tujuan menjebak, sedangkan Yesus menggunakannya untuk menegaskan dari mana ucapan-Nya itu berasal.
Hal ini menunjukkan pentingnya memiliki firman Tuhan dalam hati orang percaya dan mendasari hidup orang percaya dengan firman Tuhan. Jika Yesus dan para rasul saja menggunakan firman Tuhan, betapa setiap orang percaya juga perlu menggunakan firman Tuhan dan melakukannya dalam kehidupan sehari-hari.
Di tahun 1990 di Amerika serikat berdiri gerakan WWJD (What Would Jesus Do) di berbagai komunitas orang percaya. Gerakan yang lahir di kalangan anak-anak muda ini melatih diri mereka untuk membiasakan menaruh Yesus ke dalam posisi mereka di kala sedang berada dalam berbagai situasi. Hal ini bertujuan memudahkan mereka untuk mengambil keputusan secara benar.
Apa yang membuat anak-anak muda tersebut tahu apa yang Yesus akan lakukan di dalam situasi yang mereka hadapi? Ketika mereka memelajari kisah tentang Yesus di Alkitab. Semakin mengenal Yesus dan hati-Nya, semakin mereka paham apa yang akan Yesus lakukan di posisi mereka. Hal yang sama, Tuhan mau umat-Nya di masa kini untuk juga menaruh Yesus dan firman-Nya senantisa di dalam hati dan dalam setiap situasi kehidupan mereka.
Inilah yang menjadi pesan Tuhan bagi umat-Nya. Tuhan sedang terus menekankan umat-Nya agar sungguh-sungguh mendasari sikap dan perbuatannya di tengah berbagai keadaan yang dihadapi dengan menggunakan kebenaran firman Tuhan sebagai landasan. Namun tentunya bukan menjadi orang percaya yang hanya sekedar “mahir mencuplik” firman Tuhan, namun juga mahir untuk menghidupinya.
Apabila hanya “mahir mencuplik” saja, maka orang percaya tidak lebih seperti iblis atau orang farisi yang menggunakan ayat-ayat firman Tuhan hanya untuk menjebak atau menyerang orang lain. Tuhan mau pribadi yang memerkatakan firman juga menjalani gaya hidup orang benar. Yaitu gaya hidup yang bukan sekedar tidak melakukan hal-hal yang tidak berkenan di mata Tuhan saja, namun juga hidup dalam tuntunan firman Tuhan dengan karakter yang terkendali dengan baik.
Beberapa hal yang perlu dipahami berkaitan dengan pesan “ada tertulis” ini, di antaranya adalah:
(1). Menyadari bahwa ada kuasa yang luar biasa dalam firman Tuhan apabila digunakan secara benar oleh pribadi yang benar
Matius 4:4 Tetapi Yesus menjawab: “Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.”
Betapa firman Tuhan harus menjadi prioritas utama dalam hidup setiap orang percaya. Hasil survei di pertemuan-pertemuan sel menunjukkan bahwa ternyata masih banyak orang percaya yang belum menjadikan firman sebagai makanan utamanya. Bahkan tidak sedikit yang masih menjadikan “makanan-makanan yang lain” menjadi prioritas utamanya.
Pentingnya orang percaya memiliki pengejaran yang lebih terhadap makanan rohani, yaitu firman Tuhan. Bahkan bukan semata-mata pengejaran terhadap logos (firman yang tertulis) saja, namun juga pengejaran akan rhema, mengejar suara yang diucapkan Tuhan secara spesifik kepada umat-Nya (ayat 4b).
Ada kuasa di dalam setiap perkataan yang keluar dari mulut Tuhan. Ingat bahwa Tuhan menciptakan langit dan bumi beserta segala isinya dengan kuasa firman-Nya. Maka pergunakanlah perkataan firman yang berkuasa untuk memberkati diri sendiri dan orang lain (apa kata Tuhan tentang umat-Nya), dalam berdoa, dalam menghadapi peperangan, dan dalam berbagai keadaan.
(2). Menyadari bahwa perkataan Tuhan memiliki otoritas di atas apapun, termasuk perkataan si iblis yang terlihat benar
Matius 4:4 Tetapi Yesus menjawab: “Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.”
Arti kata “ada tertulis” selain God has said it adalah God’s word has authority over the devil’s lies, yang artinya perkataan Tuhan memiliki otoritas di atas perkataan apapun, termasuk perkataan dusta si iblis. Seperti yang diucapkan iblis kepada Hawa, dimana ia mengulang perkataan Allah lalu memutarbalikkannya, itu pula yang dilakukan iblis hingga kini. Itulah sebabnya, penting umat Tuhan memahami seluruh firman Tuhan karena iblis akan selalu memutarbalikkan, mengurangi, dan menambahkan firman.
Umat Tuhan dapat mengenali dan mengalahkan pencobaan jenis ini hanya dengan memenuhi hati dan pikirannya dengan kebenaran. Hampir seluruh perlengkaan senjata Allah dalam Efesus 6 bersifat defensif, tetapi satu-satunya senjata yang sifatnya ofensif adalah pedang Roh, yaitu Firman Allah (Ef 6:17). Memelajari, merenungkan firman Allah secara intim akan menempatkan pedang itu di tangan umat Tuhan untuk memberikan kemenangan atas semua pencobaan.
Mari umat Tuhan, kapan waktu si iblis datang untuk mencobai dan jenis pencobaan apa yang ia akan lancarkan pun tidaklah diketahui secara persis. Namun apabila di dalam hati umat Tuhan senantiasa tersimpan firman Tuhan yang berororitas atas hidupnya (bukan sekedar hafal, namun juga dihidupi), maka kapanpun situasinya, prajurit-prajurit Kristus akan selalu siap bertindak menggunakan otoritas yang dimiliki untuk mematahkan segala jenis serangan dan apapun dusta si iblis. Amin!
Tuhan Yesus memberkati!
