1 Petrus 5:6 Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.
Sejak semula kekristenan sudah mengalami banyak tantangan. Kita ingat bagaimana para pengikut Kristus sudah diuji imannya melalui aniaya yang dilakukan oleh penguasa Yahudi pada waktu itu. Stevanus menjadi martir pertama yang mengalami aniaya, yang dilakukan oleh Saulus, sebelum ia bertobat. Setelah periode itu, giliran kekaisaran Romawi yang menjadi penganiaya para pengikut Kristus. Mereka yang mengakui Yesus sebagai Tuhan dan percaya bahwa Allah telah membangkitkan-Nya dari kematian mengalami berbagai penyiksaan. Penganiayaan terhadap para pemercaya terus berlangsung di seluruh dunia, bahkan hingga hari ini masalah ini masih menjadi isu yang hangat.
Sebenarnya Petrus menulis surat ini bukan hanya ditujukan bagi gereja-gereja yang menderita karena mengalami aniaya saja, tetapi juga kepada pemercaya yang mengalami perjuangan dalam masalah iman mereka kepada Kristus. Kesulitan yang dihadapi gereja Tuhan hari-hari ini tidak selalu melulu karena masalah aniaya dari pihak luar. Banyak masalah yang dihadapi jemaat Tuhan ternyata bersumber dari kegagalan untuk hidup di dalam penundukkan kepada kedaulatan Tuhan. Rahasia untuk menjadi pengikut Kristus yang efektif adalah hidup di dalam kekuatan tangan Tuhan yang kuat, bukan di dalam kekuatan diri sendiri. Hidup di dalam kendali kebenaran firman Tuhan, dan bukan dalam kebenaran diri sendiri.
Adalah mudah untuk tetap setia mengikut Tuhan ketika segala sesuatu berjalan dengan baik, dimana tidak perlu terlalu banyak harga yang harus dibayar untuk menaruh iman percaya kepada-Nya. Namun ada waktu-waktu di mana kita berada dalam kondisi sulit, merasa tidak mampu bertahan menghadapi tantangan, dan lingkungan serasa tidak mendukung kita, dan pada saat seperti inilah justru kita harus menentukan apakah mau tetap hidup dalam kekuatan diri sendiri atau mau menggantungkan segala sesuatunya kepada kerja kuasa Roh Kudus yang sesungguhnya ada di dalam kita.
Inilah yang menjadi pesan Tuhan bagi kita minggu ini. Apapun situasi yang kita hadapi, Tuhan memiliki perkataan firman-Nya untuk memberikan dorongan bagi setiap kita. Kerinduan Tuhan adalah menggunakan tantangan dan problema yang kita hadapi ini untuk memberikan kita kekuatan, meneguhkan, dan sekaligus mendemonstrasikan kasih-Nya yang luar biasa kepada kita.
Beberapa hal yang perlu kita perhatikan berkaitan dengan pesan Tuhan di atas, adalah:
(1). Rendahkanlah diri kita
1 Petrus 5:6 Karena itu rendahkanlah dirimu ….
Kata “merendahkan diri” dalam bahasa Yunaninya berarti membuat menjadi rendah, menjadi kecil, menjadi lemah. Ini berbeda dengan sifat alamiah manusia pada umumnya yang pada dasarnya memiliki kebanggaan atau kedigdayaan pribadi yang enggan untuk diremehkan atau dikecilkan oleh siapapun begitu saja. Namun sesungguhnya prinsip Kerajaan Sorga tentang kerendahan diri jelas berbeda dengan prinsip “kerajaan” manusia.
Tuhan memiliki banyak cara dalam merendahkan kita, termasuk menggunakan orang lain yang berada di sekitar kita. Ia juga bisa menggunakan problema dan masalah untuk tujuan yang sama. Meskipun Tuhan tentu saja tidak dengan sengaja memberikan malapetaka kepada kita, namun Ia dapat menggunakan sesuatu yang terjadi untuk kebaikan kita (Rom.8:28). Aniaya yang dialami gereja sejak zaman dahulu juga digunakan Tuhan untuk merendahkan diri umat-Nya. Orang-orang yang mengalaminya bisa saja menjadi frustrasi saat menghadapinya, namun daripada mengeluh, Tuhan mau kita memilih untuk merendahkan hati kita kepada-Nya, dan tunduk kepada keilahian-Nya.
Masalah umat Tuhan terbesar adalah seringkali tidak mau tunduk kepada kedaulatan Tuhan, karena terbiasa hidup dalam kebenaran dan cara sendiri yang dianggap lebih baik dari siapapun. Merendahkan diri adalah percaya bahwa Tuhan yang memegang kendali, dan mengerti bahwa tidak ada sesuatu yang terjadi tanpa seijin Tuhan. Dan ketika Dia ijinkan, maka percayalah bahwa Tuhan punya tujuan untuk kebaikan kita.
(2). Di bawah tangan Tuhan yang kuat
1 Petrus 5:6 Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, …
Bagi orang Yahudi, istilah “tangan Tuhan yang kuat” itu sangat umum, termasuk juga kita ketika membaca kitab Perjanjian Lama. Kata ini paling sering digunakan berhubungan dengan pembebasan bangsa Israel dari Mesir (Kel. 13: 9; Ul. 3: 24; Ul. 9: 26). Makna dari istilah tersebut menunjuk kepada kekuasaan Tuhan yang dahsyat yang menuntun umat yang sangat dikasihi-Nya ke tempat tujuan, asal saja umat-Nya mau dengan rendah hati dan setia menerima pimpinan-Nya. Dan tangan Tuhan yang kuat itu mampu berperang untuk mengalahkan musuh apapun juga yang mengganggu umat-Nya.
Namun sayangnya, masih banyak umat Tuhan yang seringkali masih “berlindung” dan mengandalkan kekuatan manusia yang mereka pikir lebih nyata dan lebih cepat pertolongannya. Sama seperti bangsa Israel, suatu kali ketika kesusahan datang, yang terpikirkan oleh mereka adalah langsung memutuskan untuk pergi ke Mesir meminta bantuan, meskipun nabi Tuhan sudah memperingatkan bahwa Tuhan punya cara untuk menolong mereka asalkan mereka mau duduk tenang di kaki Tuhan. Salah satu bentuk kesombongan adalah merasa nasihat diri sendiri adalah yang paling baik dibandingkan siapapun juga.
(3). Ditinggikan-Nya pada waktunya.
1 Petrus 5:6 … supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.
Rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Filipi menasihatkan agar mereka menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, dengan tujuan agar segala langkah dan tindakan mereka seturut dengan apa yang dilakukan oleh Yesus. Yaitu demi untuk menyelamatkan manusia, Yesus rela menghambakan diri-Nya dan menyerahkan segala keberadaan-Nya untuk menjadi sama dengan manusia. Dan bukan hanya sekedar tampak dari luar mirip sebagai seorang manusia, namun Yesus benar-benar menyerahkan segala kehendak dan keinginan-Nya kepada Bapa di Sorga, termasuk mati di atas kayu salib.
Segala langkah perendahan diri yang telah Yesus lakukan di hadapan Bapa di Sorga, ternyata membuahkan respons Sorga yang luar biasa. Pada waktu yang ditetapkan Sorga, Yesus ditinggikan oleh Bapa secara luar biasa dengan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama.
Mari umat Tuhan, bukan masalah seberapa besar masalah dan kesulitan yang kita hadapi, namun seberapa besar kita mau merendahkan diri di hadapan Tuhan dan memilih untuk menggunakan cara dan kekuatan Tuhan dibandingkan dengan cara kita sendiri. Itulah wujud penundukkan diri kita kepada kedaulatan Tuhan.
Tuhan Yesus memberkati!