Matius 16:19 Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga.”
Perkataan di atas merupakan cuplikan percakapan Yesus dengan murid-murid-Nya ketika Ia sedang menjelaskan tentang gambaran gereja yang akan Ia dirikan. Gereja yang dimaksud bukanlah sekedar tempat orang-orang berkumpul, memuji-muji Tuhan, dan mendengarkan kotbah yang disampaikan dari atas mimbar saja, melainkan sebuah tempat yang didirikan di atas Batu Karang, yaitu diri pribadi-Nya sendiri. Artinya, gereja yang Ia dirikan haruslah berdiri di atas kebenaran firman-Nya, dibangun dengan cara-Nya sendiri, dan untuk mencapai tujuan Kerajaan Sorga. Karena itulah kemudian Yesus memerlengkapi gereja-Nya dengan kunci Kerajaan Sorga, dan dengan kunci-kunci yang sudah diberikan kepada gereja-Nya itulah maka gereja dapat melaksanakan tugas dan fungsinya dengan benar di bumi ini.
Namun sayangnya, banyak gereja, baik dalam arti kolektif maupun pribadi yang tidak menyadari bahwa kepada mereka sesungguhnya telah diberikan kunci-kunci yang luar biasa untuk digunakan, sehingga akibatnya, seringkali tujuan keberadaan gereja atau umat Tuhan tidak tercapai seperti yang Tuhan maksudkan. Padahal, kalau kita bayangkan, misalnya, kepada seseorang telah diberikan serangkaian kunci sebuah rumah, dan dengan menggunakan kunci-kunci tersebut maka ia dapat membuka atau menutup seluruh pintu dan dapat memasuki berbagai ruangan yang ada di dalam rumah tersebut dengan leluasa. Artinya, orang yang memiliki kunci adalah orang yang memiliki akses atas setiap bagian dari rumah tersebut.
Dan inilah yang menjadi pesan Tuhan bagi kita di minggu ini. Tuhan mau setiap kita, sebagai warga Kerajaan Sorga, dapat menggunakan setiap kunci yang sudah Ia berikan kepada kita. Kenyataannya, masih banyak umat Tuhan yang belum menyadari bahwa kepadanya telah diberikan kunci Kerajaan Sorga, sebagian lagi sudah menerimanya namun tidak menggunakan kunci itu sepenuhnya. Arti kata “kunci” adalah suatu benda atau alat yang digunakan untuk membuka dan mengunci sebuah daun pintu atau jendela, ataupun suatu benda yang digunakan untuk menyalakan atau mengaktivasi sebuah mesin atau kendaraan. Demikian pulalah Tuhan mau kita menjadi pribadi-pribadi yang dapat memfungsikan “kunci-kunci” tersebut. Kalau demikian, dalam wujud apakah “kunci-kunci Kerajaan” yang harus kita aktivasikan tersebut? Beberapa di antaranya adalah:
(1). Kuasa dan otoritas
Kej. 41:42-43 Sesudah itu Firaun menanggalkan cincin meterainya dari jarinya dan mengenakannya pada jari Yusuf; . . . . Lalu Firaun menyuruh menaikkan Yusuf dalam keretanya yang kedua, dan berserulah orang di hadapan Yusuf: “Hormat!” Demikianlah Yusuf dilantik oleh Firaun menjadi kuasa atas seluruh tanah Mesir.
Sejak Firaun menanggalkan cincin meterainya dan mengenakannya pada jari tangan Yusuf, maka sejak itu pula Yusuf dianugerahkan kuasa dan kewenangan yang luar biasa untuk menjalankan pemerintahan dan mengelola seluruh tanah Mesir. Mesir menjadi begitu diberkati dalam pengelolaan Yusuf, khususnya menjelang masa tujuh tahun kekeringan yang terjadi atas seluruh bumi pada waktu itu. Demikian pula seharusnya dengan umat Tuhan. Sejak beroleh kasih karunia Tuhan, dipilih menjadi anak-anak-Nya, maka sejak itu pula kepada kita telah diberikan kuasa dan otoritas dari Bapa di Sorga sehingga kita bisa berjalan dengan kuasa dan tanda-tanda ajaib yang menyertai kita sebagai duta-duta Kerajaan Sorga. Karena sesungguhnya, untuk tujuan demikianlah Tuhan menciptakan manusia dan menempatkannya di bumi ini, yaitu untuk beranak cucu dan bertambah banyak, memenuhi dan menaklukkan bumi, serta berkuasa atas segala yang ada di bumi. Namun dosa membuat tujuan utama Kerajaan Allah menjadi tertunda sampai kemudian Yesus memulihkan kembali seluruh rencana Sorga melalui kematian-Nya di atas kayu salib. Dengan demikian, inilah saatnya gereja Tuhan mengaktivasikan kembali segala kuasa dan otoritas yang sudah Tuhan limpahkan.
Sungguh suatu tragedi apabila gereja tidak menyadari atau mengabaikan kuasa dan wewenang yang sedemikian luar biasa ini. Iblis berusaha membuat dunia masuk ke dalam gereja, sebaliknya, tugas gereja adalah menghadirkan Sorga ke dunia. Lunturnya kesadaran gereja akan kuasa dan wewenang ilahi membuat dunia terus mendesak masuk ke dalam gereja. Setelah sembilan minggu berturut-turut Tuhan mengajar kita tentang “roh yang mau diajar (teachable spirit)”, diakhiri dengan pesan Tuhan minggu lalu tentang “hati yang berkobar-kobar”, maka kini tibalah saatnya gereja Tuhan tampil menyatakan terang kemuliaan-Nya kepada dunia.
(2). Iman
Mar. 11: 23 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! Asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya, bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka hal itu akan terjadi baginya.
Sesungguhnya Bapa di Sorga sudah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga (Ef. 1: 3), namun diperlukan kunci untuk menarik berkat-berkat tersebut agar dapat kita terima di bumi sebagai berkat rohani jasmani yang dapat kita nikmati secara nyata. Dan kunci yang dapat digunakan untuk menarik berkat-berkat tersebut bernama “iman”. Iman timbul dari pendengaran akan firman Kristus. Itulah sebabnya, selama beberapa bulan terakhir kita terus dilatih untuk membaca, merenungkan dengan benar, dan melakukan firman Tuhan. Semuanya itu dipersiapkan agar iman yang terbangun itu dapat digunakan sebagai kunci untuk menarik segala berkat yang sudah Allah sediakan di sorga.
Iman dan mujizat adalah seperti dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan. Untuk terjadinya mujizat, diperlukan iman. Dan iman adalah modal dasar untuk terjadinya mujizat. Sayang sekali, seringkali orang mengharapkan mujizat namun tidak mau melibatkan iman di dalamnya, dan inilah yang menyebabkan hal-hal yang dahsyat itu tidak terjadi seperti yang diharapkan. Saat ini, Tuhan mau setiap kita mulai menggunakan kunci-kunci Kerajaan Sorga, karena itu mari mulai membangun iman kita dengan sungguh-sungguh.
(3). Berdoa dalam Roh Kudus
Salah satu pesan Tuhan bagi kita berkaitan dengan pesan utama di atas adalah Yudas 1: 20 Akan tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih, bangunlah dirimu sendiri di atas dasar imanmu yang paling suci dan berdoalah dalam Roh Kudus (= Amplified Bible: But you, beloved, build yourselves up [founded] on your most holy faith [make progress, rise like an edifice higher and higher], praying in the Holy Spirit;). Di tengah situasi dunia yang semakin kacau, ditambah iklim rohani yang semakin memburuk, penyesatan demi penyesatan terjadi di sana sini, membuat ‘kejatuhan’ orang-orang percaya semakin meningkat. Firman Tuhan mengatakan kepada kita agar terus membangun diri kita sedemikian rupa di atas dasar iman yang paling suci. Artinya, Tuhan tidak mau kita merasa nyaman berada dalam suatu level iman yang statis, melainkan terus bertumbuh dalam level iman yang semakin tinggi, seperti pembangunan sebuah gedung bertingkat tinggi (edifice) yang setiap harinya mengalami kemajuan dari lantai yang satu ke lantai berikutnya yang lebih tinggi. Hal penting lain yang tidak boleh diabaikan adalah bahwa Tuhan mau kita senantiasa membangun diri dengan berdoa dalam Roh Kudus. Ini merupakan salah satu kunci penting bukan saja untuk membangun diri pribadi kita saja, tetapi juga agar dapat menangkap maksud dan tujuan Kerajaan Sorga.
Mari umat Tuhan, inilah saatnya kita mulai mengoperasikan kunci-kunci yang sesungguhnya sudah diberikan Tuhan kepada kita. Langkah awal yang kita perlukan adalah kemauan untuk mulai memasukkan anak kunci demi anak kunci ke lubang yang tepat, sehingga membawa kita memasuki ruang perbendaharaan Kerajaan Sorga di mana terdapat hal-hal penting yang kita perlukan untuk berhasil dalam melaksanakan mandat Kerajaan Sorga. Amin.
Tuhan Yesus memberkati!