1 Tes. 5: 1-11 (5 ) karena kamu semua adalah anak-anak terang dan anak-anak siang. Kita bukanlah orang-orang malam atau orang-orang kegelapan.
Pemberitaan tentang kedatangan Yesus kedua kali bukanlah sesuatu hal yang baru buat kita orang-orang percaya di dalam Kristus. Ayat-ayat di Alkitab banyak berbicara tentang hal itu. Di dalam kitab Perjanjian Lama terdapat lebih dari 1.800 referensi tentang kedatangan Kristus kedua kali. Dari 260 pasal di dalam Perjanjian Baru, terdapat 300 referensi tentang hal yang sama. Dua puluh tiga dari dua puluh tujuh kitab (surat) di dalam Perjanjian Baru menyatakan hal tentang kedatangan Kristus kali yang kedua. Dari setiap satu nubuatan Alkitab tentang kedatangan Yesus yang pertama kali, ada delapan nubuatan tentang kedatangan Yesus yang kedua kali. Di samping data-data di atas, kita pun sudah mengetahui begitu banyak pengajaran tentang akhir jaman, dimana kedatangan Yesus kedua kali sudah demikian dekat.
Firman yang Tuhan berikan ini sekali lagi mengingatkan bagaimana kita seharusnya bersikap dan menggunakan waktu-waktu kita dengan baik menjelang hari kedatangan Yesus kedua kali, sebagaimana Rasul Paulus mengingatkan jemaat Tuhan di Tesalonika pada waktu itu, yaitu agar umat Tuhan tidak jatuh tertidur di saat seharusnya mereka hidup berjaga-jaga dan sadar.
Setidaknya, ada tiga hal yang kita dapat tangkap berkaitan dengan pesan Tuhan di atas:
(1). Bersikap bijaksana terhadap waktu yang akan datang
1 Tes. 5:1-2 (1) Tetapi tentang zaman dan masa, saudara-saudara, tidak perlu dituliskan kepadamu, (2)karena kamu sendiri tahu benar-benar, bahwa Hari Tuhan datang seperti pencuri pada malam. (3) . . . seperti seorang perempuan hamil ditimpa oleh sakit bersalin . . . .
Rasul Paulus sangat paham mengenai kondisi rohani jemaat di Tesalonika yang sudah mengerti dan memiliki pengetahuan yang cukup tentang waktu kedatangan Yesus yang kedua kali. Banyak hal yang sudah diajarkan kepada mereka melalui surat-surat yang ia tulis. Namun di samping pengetahuan yang sudah mereka miliki, Paulus masih harus mengingatkan bahwa pengetahuan yang cukup sekalipun perlu dibarengi dengan dimilikinya hati yang bijak dalam meresponi Hari Tuhan tersebut.
Waktu kedatangan Tuhan dikatakan seperti pencuri yang datang di waktu malam. Kita semua tentu sudah mengetahui tentang hal tersebut. Namun masalahnya adalah, bahwa tidak ada seorang pencuri pun yang akan memberitahukan terlebih dahulu kapan ia akan mendatangi rumah yang akan dimasukinya. Dan mengirimkan kabar peringatan tentang kedatangan mereka, bukanlah hal yang lazim dilakukan.
Waktu kedatangan Tuhan dikatakan juga seperti seorang perempuan hamil yang ditimpa oleh sakit bersalin. Seorang perempuan yang pernah melahirkan pasti pernah merasakan betapa tidak nyamannya rasa mulas yang dirasakan pada waktu itu, rasa mulas itu melebihi rasa sakit perut apapun yang pernah dialami seseorang. Rasa mulas itu akan datang sewaktu-waktu, kemudian hilang, namun akan datang kembali dan bahkan semakin intensif seiring dengan semakin dekatnya waktu untuk melahirkan.
Seperti itulah tanda-tanda kedatangan Tuhan yang kedua kali, begitu gawat dan bisa terjadi secara tiba-tiba, kapan saja, tidak terduga. Sebaliknya, dunia justru menyatakan suatu keadaan yang damai dan aman. Suatu gambaran situasi dan kondisi yang sangat bertolak belakang bukan? Apapun kondisi yang dinyatakan dunia, tetaplah memiliki hati yang bijak, selalu siap dan sadar bahwa Yesus bisa datang sewaktu-waktu. Janganlah tertidur, berjaga-jagalah senantiasa!
2). Sadar akan status kita di hadapan Tuhan
1 Tes. 5:4-6 (4) Tetapi kamu, saudara-saudara, kamu tidak hidup dalam kegelapan, sehingga hari itu tiba-tiba mendatangi kamu seperti pencuri, (5)karena kamu semua adalah anak-anak terang dan anak-anak siang. Kita bukanlah orang-orang malam atau orang-orang kegelapan.
Kata “tetapi kamu” (ay. 4), merupakan suatu penekanan. Paulus sedang menjelaskan, bahwa berbeda dengan mereka yang belum percaya, kita orang-orang percaya, seharusnya tidak akan terkejut dengan datangnya Hari Tuhan tersebut. Orang percaya (sepatutnya) tidak hidup dalam kegelapan, karena kita adalah “anak-anak terang dan anak-anak siang”. Pernyataan “anak-anak terang dan anak-anak siang” tidak sedang berbicara tentang “tempat” atau “di mana” kita berada, namun sedang menunjukkan “siapa” kita. Paulus tidak sedang mengatakan bahwa kita adalah anak-anak yang berada di tempat terang atau berada di siang hari, melainkan, kita adalah anak-anak dari Sang Terang atau anak-anak dari Sang Pemberi Sinar (sons of The Light and sons of Day), karena Kristus telah memberikan kita hidup yang baru.
Kita adalah terang dunia (Mat. 5:14), karena Yesus adalah Terang dunia (Yoh. 1: 1-9, 8:12, 9:5 “Selama aku di dalam dunia, Akulah terang dunia”). Dengan kata lain, Tuhan sedang menandai kita sesuai dengan jati diri alamiah kita sebagai anak-anak-Nya yang hidup memancarkan terang Kristus yang ada di dalam kita. Kalau kita menyadari hal ini, maka kegelapan bukanlah bagian kita.
Pada dasarnya kita adalah orang-orang yang tidak layak, namun sudah dilayakkan Tuhan untuk dipakai sebagai alat yang luar biasa di dalam Kristus. Kita harus menyadari bahwa kita sekarang adalah representasi dari Kerajaan-Nya, kita adalah duta-duta Kerajaan-Nya semasa kita menjalani hidup di dunia ini (2 Kor. 5:20). Dunia dikatakan “gelap”, sebetulnya bukan karena semata-mata disebabkan si iblis, tetapi “gelap” karena masih banyak orang-orang percaya yang tidak menyatakan terangnya. Tuhan memberikan terang-Nya kepada orang percaya, namun banyak orang percaya yang tidak yakin dan tidak sadar mengenai siapa dirinya di hadapan Tuhan, sehingga kerap kali menyembunyikan terangnya di bawah gantang (Mat. 5:15). Kita dapat dipakai sebagai alat Tuhan yang berguna, salah satunya adalah apabila kita berjalan dengan kesadaran akan identitas kita yang sesungguhnya. Itulah yang membuat kita didapati tidak sedang tertidur ketika Ia datang.
Umat Tuhan, kita kembali diingatkan akan status kita sebagai warga Kerajaan Sorga yang mempunyai tugas dan fungsi yang luar biasa di dalam Kristus. Kita tidaklah sama seperti orang-orang dunia yang ikut sama-sama tertidur dimana seharusnya kita bisa bergerak sambil memancarkan terang Kristus. Kita juga bukanlah anak-anak malam yang hidup dalam kemabukan dan perbuatan gelap, tetapi orang-orang yang kedapatan sedang bersiap-siap menyambut kedatangan Yesus ketika Ia datang kali yang kedua. Amin.
Tuhan Yesus memberkati!