Mazmur 81:11 Akulah TUHAN, Allahmu, yang menuntun engkau keluar dari tanah Mesir: bukalah mulutmu lebar-lebar, maka Aku akan membuatnya penuh.
Ayat ini merupakan sebuah nyanyian perayaan dimana Tuhan mau agar seluruh umat-Nya bersukacita di dalam Dia yang telah memberikan kemenangan. Suatu nyanyian baru yang harus dinyanyikan di musim yang baru dengan menggunakan segala macam alat bunyi-bunyian. Dia yang telah menebus dan mengangkat beban umat-Nya, rindu untuk melimpahkan segala yang terbaik kepada umat kesayangan-Nya. Ketika Tuhan memerintahkan umat-Nya untuk membuka mulut lebar-lebar, karena Ia ingin mencurahkan sesuatu yang terbaik, tentu saja, ternyata umat-Nya tidak mau mendengarkan Dia. Oleh sebab itu, akhirnya Tuhan membiarkan umat-Nya melakukan apa saja yang mereka pandang baik bagi diri mereka sendiri.
Meskipun ayat di atas tidak secara spesifik berbicara tentang Roh Kudus yang telah dan akan terus Tuhan curahkan kepada umat-Nya, namun dengan jelas Tuhan menyatakan pesan-Nya untuk kita minggu ini, yaitu bahwa ada limpahan ‘air’ dari sorga yang sedang Ia curahkan dengan derasnya bagi setiap kita, namun sayangnya, ada “mulut-mulut” yang kurang terbuka lebar untuk menerima hal tersebut. Seperti air yang dicurahkan dengan deras dari sebuah bejana besar ke dalam sebuah botol minyak angin yang mulutnya kecil, dimana hanya sedikit sekali yang tertampung.
Padahal, sekiranya saja mereka mendengarkan apa yang Tuhan katakan, maka menurut Maz. 81 di atas, mereka akan menikmati hal-hal yang luar biasa dari Tuhan. Di tahun baru yang akan segera kita masuki ini, ada perkara-perkara luar biasa yang akan Tuhan lakukan bagi generasi yang siap untuk memancarkan terang Kristus. Sesungguhnya, kitalah Generasi Terang yang dimaksud itu. Tuhan perlu sarana untuk mengkomunikasikan karya-Nya lebih lagi bagi kita, yaitu pribadi-pribadi yang siap untuk membuka “mulutnya” lebar-lebar dan menampung curahan-Nya.
Beberapa hal yang dimaksud dengan ‘membuka mulut lebar-lebar’ adalah:
(1). Membuka hati dengan segenap kerinduan
Mat. 5:6 Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan.
Kita memiliki Bapa yang Mahabaik, yang tidak pernah memberikan sesuatu yang buruk kepada kita, melainkan pemberian yang baik dan anugerah-Nya yang sempurna. Rencana Bapa di Sorga bagi kita sungguh luar biasa, Ia mau bumi ini dipenuhi kemuliaan-Nya. Sangatlah mudah bagi Bapa untuk memenuhi bumi dengan kemuliaan-Nya, namun Ia tidak mau melakukan hal itu sendiri tanpa melibatkan kita sebagai anak-anak-Nya. Dan sebagai Bapa, Ia sangat memahami keberadaan kita yang penuh dengan segala kelemahan. Itulah sebabnya, Ia memperlengkapi setiap kita dengan kekuatan ilahi.
Sorga memiliki segala sesuatu yang kita butuhkan untuk dapat melaksanakan rencana Bapa di bumi ini, dan Bapa mau agar kita menerima semuanya itu. Cara untuk menerimanya sangat sederhana, cukup dengan membuka hati dengan segenap kerinduan, maka Bapa siap untuk memenuhinya. Curahan kedahsyatan sorgawi yang disambut dengan kerinduan hati dari anak-anak Kerajaan akan menghasilkan suatu ledakan kuasa yang luar biasa di bumi. Ingatlah kisah tentang murid-murid Yesus yang berkumpul di Yerusalem dengan hati yang rindu menantikan janji Bapa, yang menghasilkan kepenuhan Roh Kudus yang luar biasa di hari Pentakosta dan akhirnya terjadilah suatu kegerakan murid-murid Yesus di seluruh bumi yang bahkan masih sangat terasa hingga hari ini. Dan Tuhan mau, kerinduan akan kepenuhan-Nya terus-menerus dimiliki oleh setiap murid-murid-Nya. Bagaikan sekumpulan anak-anak burung di dalam sarang yang terus menciap-ciap mengangakan mulutnya lebar-lebar sampai sang induk datang memberi mereka makanan. Ketika tidak lama kemudian rasa lapar datang kembali, maka sang anak burung kembali menciap-ciap minta dikenyangkan oleh induknya.
(2). Membuka hati tanpa ada batas
2 Raj. 4:6 Ketika bejana-bejana itu sudah penuh, berkatalah perempuan itu kepada anaknya: “Dekatkanlah kepadaku sebuah bejana lagi,” tetapi jawabnya kepada ibunya: “Tidak ada lagi bejana.” Lalu berhentilah minyak itu mengalir.
Ketika janda yang diperintahkan oleh nabi Elisa untuk mengumpulkan bejana sebanyak mungkin kehabisan bejana, maka berhentilah minyak itu mengalir. Mujizat yang dialami seorang janda di jaman Elisa ini mengajarkan kepada kita bahwa aliran minyak sorgawi sesungguhnya tidak pernah berhenti mengalir. Berbicara tentang hal Kerajaan Sorga berarti berbicara tentang Kerajaan yang tanpa batas. Sorga tidak memiliki keterbatasan perbendaharaan untuk mensuplai segala sesuatu yang kita butuhan, bahkan Sorga menjanjikan kelimpahan. Sorga tidak memiliki keterbatasan mengenai berakhirnya masa pemerintahannya, karena Alkitab mencatat bahwa pemerintahan Yesus, Sang Raja di atas segala raja, berasal dari selama-lamanya dan sampai selama-lamanya (dari kekal sampai kekal, from eternity to eternity), sehingga tidak ada pergantian kepemimpinan di sana. Sorga juga tidak memiliki keterbatasan dalam melimpahkan kuasanya untuk memperlengkapi kita, para murid Kristus, untuk bergerak di bumi dalam melaksanakan rencana Allah (God’s materplan) dan dalam menghadapi segala tantangan.
Namun, aliran suplai kuasa dari Sorga seakan-akan terhenti apabila tidak ada lagi seruan kerinduan yang datang dari bumi, dari umat Tuhan. Elisa memerintahkan sang janda untuk mengumpulkan sebanyak mungkin bejana yang bisa ia peroleh, karena Elisa tahu suplai minyak tidak akan berhenti mengalir selama masih ada bejana-bejana yang tersedia. Sebanyak bejana bisa dikumpulkan oleh janda itu, maka sebanyak itu pulalah minyak akan mengalir. Selama ada kerinduan dan langkah untuk senantiasa terhubung dengan sorga, maka suplai ‘minyak’ tidak akan pernah berhenti mengalir. ‘Minyak’ tidak akan mengalir bagi hati yang tidak rindu. ‘Minyak’ juga tidak akan mengalir atas hati yang tertutup. Semakin terbuka hati yang rindu untuk dipuaskan, semakin banyak ‘minyak’ dapat ditampung.
Umat Tuhan, Sorga sudah mendeklarasikan dirinya sebagai Kerajaan tanpa batas, masihkah kita berpelit-pelit membuka bejana hati kita untuk diisi oleh perkara-perkara ilahi dari Tuhan?
Tuhan Yesus memberkati!