Yosua 1: 6 Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, sebab engkaulah yang akan memimpin bangsa ini memiliki negeri yang Kujanjikan dengan bersumpah kepada nenek moyang mereka untuk diberikan kepada mereka.
Menjelang sebelum Musa meninggal, berpesanlah ia kepada seluruh umat Israel bahwa tidak lama lagi ia akan mengakhiri masa tugasnya. Tuhan sendiri yang mengatakan bahwa ia tidak akan menyeberangi Sungai Yordan. Musa berpesan kepada seluruh bangsa dengan berkata, ”Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, janganlah takut dan jangan gemetar…” (Ul. 31: 6), bahwa Yosualah yang akan memimpin mereka menyeberangi Sungai Yordan. Kemudian setelah itu, Musa berkata langsung kepada Yosua di muka seluruh umat Israel dengan pesan yang intinya sama, yaitu ”Kuatkan dan teguhkanlah hatimu” (Ul 31: 7), bahwa ia dalam penyertaan Tuhan dan pasti bisa masuk bersama-sama bangsa Israel ke negeri yang dijanjikan Tuhan.
Ternyata Yosua bukan hanya menerima pesan Tuhan melalui Musa saja, tetapi Tuhan sendiri secara pribadi berfirman langsung kepadanya dengan berkata yang sama yaitu, ”Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, … dan Aku akan menyertai engkau” (Ul.31: 23).
Pesan Tuhan secara personal ini tentu amat dibutuhkan oleh Yosua. Bayangkan, berbagai perasaan dan kegelisahan berkecamuk di dalam hatinya ketika ia tahu bahwa dialah orang yang dipilih Tuhan untuk menggantikan Musa sang pemimpin besar tersebut. Ia sadar bahwa tugas yang dipercayakan ini tidaklah main-main, dan ia pun sadar siapa dirinya apabila dibandingkan dengan Musa yang memiliki kapabilitas yang luar biasa itu.
Setelah Musa meninggal, Yosua mulai mengambil alih tongkat kepemimpinan umat Israel dan bersiap-siap untuk memasuki tanah Kanaan. Ada kegentaran yang luar biasa masih ia rasakan. Ada sungai deras yang harus ia seberangi, ada suku-suku bangsa Kanaan yang harus ia perangi dan ada tanah-tanah baru yang harus ia duduki. Namun Tuhan tahu, maka kembalilah Ia berfirman kepada Yosua dengan berkata hal yang sama, ”Kuatkan dan teguhkanlah hatimu” (Yos.1: 6, 7, 9). Tuhan menegaskan tiga bahkan empat kali berturut-turut kepada Yosua agar dia tetap teguh dan kokoh dalam bersandar kepada Tuhan karena Tuhan pasti akan menyertai dia.
Inilah yang menjadi pesan Tuhan bagi kita di minggu ini. Sebagai orang-orang percaya di zaman ini, mungkin kita tidak mendapat panggilan yang sama dengan Yosua untuk memimpin sebuah bangsa yang besar dan merebut sebuah wilayah tertentu. Kita juga mungkin tidak terpanggil untuk menyeberangi sebuah sungai yang deras seperti Yordan. Namun ingat, masing-masing dari kita telah menerima mandat dari Tuhan yang sama untuk melaksanakan tugas yang sama besar namun dalam lingkup yang berbeda satu dengan yang lainnya.
Lewat pesan ini, Tuhan menyatakan bahwa ada kegentaran yang sedang melanda umat-Nya saat ini. Tidak banyak kata yang Tuhan sampaikan kepada masing-masing dari kita selain berkata, ”Kuatkan dan teguhkanlah hatimu!” Apa yang dimaksudkan ketika Tuhan berkata demikian?
(1). Tetap berpegang pada janji Tuhan (Stand on the promises)
Yos.1: 3 Setiap tempat yang akan diinjak oleh telapak kakimu Kuberikan kepada kamu, seperti yang telah Kujanjikan kepada Musa.
Betapa sebuah janji yang luar biasa yang Tuhan berikan melalui Musa! Meskipun Musa sudah meninggal, rencana Tuhan dan janji-janji-Nya tidak turut terkubur bersamanya. Rencana dan janji-janji-Nya masih tetap hidup dan menunggu seseorang yang mau menangkap dan menghidupinya. Dan tidaklah mudah bagi seseorang untuk menghidupinya begitu saja.
Dibutuhkan seseorang yang mau berdiri kokoh dan teguh untuk dapat melihat jauh ke depan bahwa hidup ini bukanlah sekedar berjuang menghadapi masalah pribadi seperti sandang, pangan, papan saja. Tetapi ada janji Tuhan yang luar biasa untuk kita tangkap dan jalani sejauh telapak kaki kita mau menginjaknya atau melangkahkannya. Masalah yang dihadapi banyak orang percaya adalah lebih memilih “sitting on the premises instead of standing on the promises” (duduk diam di tempat dari pada berpegang pada janji).
(2). Rasakan kehadiran-Nya (Sense the presence)
Yos.1: 5 …seperti Aku menyertai Musa, demikianlah Aku akan menyertai engkau; Aku tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau.
Bagaimana Yosua dapat melangkahkan kakinya dengan penuh kepercayaan dan bagaimana Yosua dengan penuh keberanian dapat menghadapi peperangan demi peperangan yang menghadang di depannya? Ia mampu karena Tuhan yang sama yang menyertai Musa adalah Tuhan yang bersama-sama dengan dirinya, yaitu Tuhan yang tidak pernah membiarkan dan meninggalkannya.
Apa yang membuat Yosua yakin bahwa Tuhan sedang menyertainya? Dan apa yang membuat Yosua dapat merasakan kehadiran-Nya? Yosua sadar bahwa selama itu ia tidak sekedar menjadi pengiring Musa. Adalah benar bahwa ia adalah seorang hamba Musa yang setia, namun ia juga adalah seorang yang mengabdikan dirinya kepada Tuhan semesta alam, Allah yang disembah oleh Musa. Ada hubungan pribadi yang ia jalin seperti yang dilakukan Musa kepada Tuhannya. Sehingga ia terbiasa dapat “merasakan” kehadiran-Nya dan inilah yang membuat ia dapat dengan yakin terus berjalan dalam kekuatan Tuhan.
Mari umat Tuhan, Yosua pernah mengalami rasa takut yang amat sangat ketika dipercayakan sebuah mandat besar oleh Tuhan, namun ia segera menangkap kekuatan Tuhan ketika Tuhan berkata ”Kuatkan dan teguhkanlah hatimu.” Hal yang sama pula sedang Tuhan lakukan kepada kita, mari perhatikan langkah-langkah apa yang harus kita lakukan.
Tuhan Yesus menyertai!