Yohanes 14: 15 “Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.
Kata-kata Yesus ini diucapkan kepada para murid sesaat menjelang kepulangan-Nya kepada Bapa di sorga dan juga mengingat kondisi yang akan dialami para murid tanpa kehadiran diri-Nya. Ada banyak tugas yang harus dilaksanakan oleh murid-murid sepeninggal Yesus, belum lagi berbagai tantangan yang akan dihadapi saat mereka melaksanakan tugas dan perintah dari sang Guru. Tugas dan tanggung jawab besar yang diberikan oleh Yesus ini akan menjadi sulit untuk dilaksanakan apabila dilakukan hanya sekedarnya saja. Yesus menekankan bahwa tanpa rasa mengasihi Diri-Nya yang sungguh-sungguh lahir dari hati yang terdalam, maka seluruh perintah yang Ia berikan akan menjadi sangat berat untuk dilaksanakan.
Bukankah pada waktu perjamuan terakhir Yesus sudah memeringatkan para murid bahwa tidak lama lagi mereka semua akan tergoncang imannya, karena apa yang dinubuatkan sebelumnya oleh para nabi bahwa gembala dan domba akan tercerai-berai akan digenapi. Namun dengan angkuhnya, salah seorang murid berkata bahwa sekali-sekali ia tidak akan tergoncang imannya. Padahal pada kenyataannya, justru murid inilah yang akhirnya pertama kali menyangkal dirinya sebagai pengikut Yesus. Ini semua adalah bukti bahwa tantangan di hari-hari ke depan tidaklah semakin ringan. Kalau orang percaya tidak bersungguh-sungguh mengasihi Yesus, bukan mustahil akan banyak terjadi penyangkalan dan ketidaktaatan akan perintah-perintah Tuhan.
Inilah pesan yang Tuhan berikan bagi kita minggu ini, bahwa inilah saat dimana kita harus mengasihi Tuhan lebih sungguh-sungguh. Ciri yang paling mudah terlihat dari orang yang sungguh-sungguh mengasihi Yesus adalah ia akan menuruti segala perintah-perintah-Nya, bukan hanya di depan manusia untuk memperoleh puji-pujian, namun juga ketika tidak ada seorangpun yang melihat dan memerhatikannya. Ingatlah beberapa pesan Tuhan sebelumnya, bahwa Ia punya rencana besar buat kita. Dan untuk mewujudkan rencana-Nya itu, Ia mau melibatkan kita lewat perintah-perintah-Nya. Nuh adalah seorang yang dilibatkan Tuhan dalan rencana besar-Nya, dan Nuh tidak pernah ragu-ragu untuk melaksanakan perintah Tuhan sekalipun tantangan besar menghadang.
Beberapa hal yang akan dilakukan seseorang yang mengasihi Tuhan:
(1). Menaati perintah-perintah-Nya
Yohanes 14: 15 “Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.
Lewat perkataan Tuhan Yesus sendiri kita dapat melihat adanya suatu hubungan yang tidak terpisahkan antara kasih dan ketaatan. Kasih merupakan akarnya, sedangkan ketaatan adalah buahnya. Bilamana terdapat kasih yang murni terhadap Kristus di dalam hati orang percaya, maka di situ akan didapati ketaatan. Jika seorang mengasihi Tuhan dengan sungguh hati, kasih itu akan menjadi asas yang memerintah, sehingga tanpa perlu dipertanyakan lagi, dia pasti akan menuruti firman Tuhan. Bilamana ada kasih yang sejati terhadap Kristus, maka di situ akan didapati penghargaan terhadap keberadaan-Nya, rasa hormat terhadap perkataan-Nya, dan penyerahan diri kepada bimbingan dan tuntunan-Nya. Bilamana ada kasih yang tulus, kewajiban dengan sendirinya akan dilakukan dengan mudah dan alami, mengalir karena asas rasa syukur.
Di pihak lain, bilamana tidak terdapat kasih sejati terhadap Kristus, maka tidak akan ada kepedulian untuk mematuhi-Nya. Barangsiapa tidak mengasihi Aku, ia tidak menuruti firman-Ku (ay. 24). Kita tentu dapat melihat perbedaan antara orang-orang yang mengasihi dengan yang tidak mengasihi Kristus. Tingkah laku pura-pura apapun yang dilakukan akan menunjukkan bahwa orang-orang yang tidak mengasihi Tuhan pastilah tidak akan memercayai kebenaran-kebenaran-Nya dan tidak akan mematuhi hukum-hukum-Nya. Bagi mereka, perkataan-perkataan Kristus mungkin tidak lebih daripada omong kosong yang tidak perlu diindahkan, atau perkataan keras yang tidak mereka sukai.
(2). Menaruh perhatian kepada setiap perkataan-perkataan-Nya
2 Petrus 1: 19 Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu.
Apa yang biasanya dibutuhkan oleh orang-orang yang sedang berada di dalam sebuah ruangan yang sangat gelap? Tentunya sebuah cahaya. Saat setitik cahaya terlihat, maka orang akan berjalan ke tempat dimana terdapat terang itu. Rasul Petrus mengajarkan agar setiap orang percaya memerhatikan firman sama seperti seseorang memerhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatinya. Orang yang mengasihi Tuhan, pasti akan menghargai serta memerhatikan setiap kata demi kata yang Tuhan ucapkan, sampai perkataan Tuhan tersebut membukakan sesuatu pengertian yang luar biasa di dalam dirinya.
Dari sesuatu yang tidak dimengerti awalnya, seperti setitik pelita di dalam ruangan yang gelap, namun ketika menyadari bahwa sesuatu yang tidak dimengerti itu adalah perkataan Tuhan yang sangat bernilai sehingga ia menyelidiki dengan seksama dalam tuntunan Roh Kudus, maka lambat laun terjadilah suatu penyingkapan yang sungguh mencelikkan mata orang itu. Seperti fajar menyingsing dan bintang timur yang bersinar di dalam hatinya. Sebaliknya, orang yang tidak mengasihi Tuhan, maka ia akan menganggap perkataan Yesus sama seperti perkataan orang-orang biasa sehingga merasa tidak perlu untuk memerhatikannya.
Mari umat Tuhan, hari-hari ini Tuhan kembali memertanyakan kasih kita kepada-Nya. Apakah kasih itu hanya sebatas perkataan yang keluar dari mulut kita saja, ataukah kasih itu diwujudnyatakan juga lewat ketaatan kita akan perintah-perintah-Nya. Nuh seorang yang bergaul dengan Tuhan, ketika Tuhan menyuruhnya membuat bahtera, maka rasa kasih Nuh terhadap Tuhan dinyatakannya dengan memerhatikan setiap perkataan demi perkataan yang Tuhan sampaikan kepadanya. Namun Nuh tidak berhenti sampai di situ, lalu Nuh melaksanakan apa yang Tuhan perintahkan. Bagaimana dengan kita?
Tuhan Yesus memberkati!