Wahyu 3:12 “Barangsiapa menang, ia akan Kujadikan sokoguru di dalam Bait Suci Allah-Ku, dan ia tidak akan keluar lagi dari situ; …”
Ayat ini merupakan imbalan luar biasa yang Tuhan berikan kepada jemaat Filadelfia apabila mereka berhasil tetap berpegang teguh memelihara Injil Kristus dalam hidupnya dan tidak menyangkal nama Tuhan, menuruti firman Tuhan untuk tekun menantikan Tuhan, yaitu bahwa mereka akan dijadikan “sokoguru” di dalam Bait Suci.
Jemaat Filadelfia merupakan salah satu dari ketujuh jemaat yang diwahyukan Tuhan kepada rasul Yohanes saat ia berada dalam pengasingan di pulau Patmos. Kepada masing-masing jemaat, Tuhan tidak segan-segan menyatakan celaan dan pujian-Nya serta imbalan yang akan diterima bagi mereka yang berhasil menang atas tantangan dan kesulitan yang mereka hadapi. Ketujuh jemaat yang tercatat di kitab Wahyu ini berbicara tentang tujuh tipe jemaat atau gereja Tuhan yang ada di dunia saat ini. Meskipun jemaat Filadelfia adalah satu-satunya jemaat yang tidak memperoleh celaan dari Tuhan, namun Dia tetap menjanjikan sebuah imbalan, yaitu menjadikan mereka sebagai “sokoguru” di Bait Suci Tuhan, yaitu apabila mereka menang atas hal-hal yang telah disebutkan di atas.
Berkaitan dengan pesan-Nya bagi kita di minggu ini, Tuhan ingin setiap kita jemaat Tuhan menjadi “sokoguru” di dalam Bait Suci. Apa yang dimaksud dengan menjadi “sokoguru”? Sokoguru tidak lain adalah tiang penopang atau pilar penyangga dari sebuah bangunan. Tidak ada bangunan yang tidak menggunakan tiang penopang, kecuali bangunan tersebut berupa tenda yang terbuat dari kain. Bangunan apapun, baik rumah tinggal, gedung, menara, termasuk Bait Suci, dan lain-lain semua memiliki tiang penopang di dalamnya sehingga bangunan-bangunan tersebut dapat tegak berdiri. Hal yang membedakannya mungkin hanyalah seberapa besar ukuran dan kekuatan dari masing-masing tiang penyangga tersebut. Namun yang pasti, tiang atau pilar harus memiliki kekuatan yang lebih dibandingkan dengan benda-benda lainnya yang ada di dalam sebuah bangunan.
Bagaimana dengan kita, yang terbuat dari bahan “tanah liat” ini, apakah dapat menjadi sebuah pilar penyangga yang kuat pada bangunan Bait Suci? Tentu saja bisa. Sebuah tiang penyangga bangunan akan menjadi kuat ketika bahan di dalamnya berisi besi beton dan campuran semen berbatu yang dicor bersama-sama dengan menggunakan perhitungan yang tepat dari seorang ahli konstruksi. Demikian pula kita dapat menjadi sebuah “sokoguru” atau “tiang penyangga” di dalam Bait Suci ketika kita “diisi” oleh bahan-bahan yang dahsyat dari Tuhan. Seperti pilar yang kuat inilah Tuhan mau kita berfungsi.
Apakah yang dimaksud dengan menjadi “sokoguru”di dalam Bait Allah?
(1). Menjadi pribadi yang ditanam di Rumah Tuhan dan menangkap tujuan Tuhan
Wah. 3:12 Barangsiapa menang, ia akan Kujadikan sokoguru di dalam Bait Suci Allah-Ku, dan ia tidak akan keluar lagi dari situ; …
Tiang penyangga sebuah bangunan bersifat permanen, artinya tidak bergeser atau berpindah-pindah. Sekali ia didesain dengan hitungan yang matang dari seorang ahli rancang bangun yang handal, lalu ditancapkan di sebuah titik lokasi dengan sebuah fondasi di bawahnya, maka ia akan terpancang tegak dalam waktu yang sangat lama.
Ketika Tuhan memberikan sebuah perintah atau perumpamaan, selalu Ia menggunakan gambaran yang sangat mudah dimengerti oleh mereka yang mendengarkan-Nya. Ketika Tuhan berbicara tentang “sokoguru” kepada Jemaat Filadelfia, mereka paham apa yang dimaksud oleh Tuhan. Filadelfia adalah sebuah kota yang berada di sebuah jalur gempa bumi sehingga seringkali kota ini dilanda gempa yang hebat dimana banyak bangunan roboh setiap kali terjadi gempa, karena pilar-pilar atau tiang penopangnya tidak mampu menahan goncangan gempa bumi. Dan menarik sekali bahwa dalam kondisi mereka yang seperti itu Kristus berjanji bahwa orang-orang percaya yang menuruti firman Tuhan dan tekun menantikan Tuhan, yang menangkap tujuan Tuhan akan menjadi sokoguru atau pilar bangunan yang kuat, yang permanen dan tahan terhadap gempa bumi. Ingat, akan ada kegoncangan-kegoncangan yang kita tidak tahu seperti apa bentuknya di hari-hari ke depan, namun pilar yang kokoh akan tetap berdiri tegak. Perhatikanlah, dimanakah Anda ditanam hari-hari ini, jadilah sokoguru yang kokoh.
(2). Menjadi pribadi yang memiliki kematangan karakter dan moral
Wah. 3:12 Barangsiapa menang, ia akan Kujadikan sokoguru di dalam Bait Suci Allah-Ku, …
Kata “Bait Suci” yang tertulis di atas bukan “Hieron” yang menunjuk kepada bangunan fisik Bait Suci termasuk pelatarannya, melainkan menggunakan kata “Naos” yang menunjuk kepada Ruang Kudus dan Ruang Maha Kudus (sanctuary), sehingga dapat diterjemahkan sebagai tempat kediaman Allah atau tempat kudus Allah. Jadi arti “sokoguru” di tempat kudus-Nya Allah di sini adalah sesuatu yang berhubungan dengan ketahanan lamaan akan hal-hal kudus-Nya Tuhan, sebagaimana tiang penopang sebuah bangunan yang harus kuat dan tahan lama. Ini berbicara tentang kemantapan karakter dan moral dari pribadi-pribadi yang memiliki hubungan dengan Tuhan dan tidak mudah berubah.
Dalam kehidupan keseharian didapati orang-orang yang terlihat baik di dalam kerohanian namun ternyata masih sering melakukan pelanggaran moral yang fatal. Moralitas mereka seperti pilar yang tidak kuat dan tahan lama, sehingga ketika ada sedikit goncangan, bisa tiba-tiba menjadi roboh. Karena daya tarik Batsyeba yang demikian kuat, seorang Daud pun sempat jatuh ke dalam perzinahan dan berlanjut kepada pembunuhan. Visi Tuhan di tahun 2016 ini bukan hanya mengajar kita harus kuat dan menang atas diri sendiri, namun juga mampu menjadi tiang penopang bagi mereka yang lemah dan tertindas.
Mari umat Tuhan, masih banyak lagi hal-hal yang dimaksud dengan menjadi “sokoguru” atau “tiang penopang” di Bait Suci. Namun Tuhan tahu, akan datang hari-hari yang menggetarkan bumi. Dibutuhkan pribadi-pribadi yang tetap berdiri kokoh dan mantap dan dapat berfungsi untuk mengokohkan hidup orang banyak. Itulah pribadi-pribadi yang disebut “sokoguru”, yaitu kita, gereja-Nya.
Tuhan Yesus memberkati!
Terima kasih.
Tuhan Yesus memberkati.