Markus 6:52 sebab sesudah peristiwa roti itu mereka belum juga mengerti, dan hati mereka tetap degil.
Melalui kisah ini kita belajar sebuah pengalaman berharga dari sekelompok murid-murid Yesus yang sempat mengalami ketidakmengertian atas apa yang sedang Dia lakukan. Mereka tidak sensitif secara rohani atas apa yang Yesus telah lakukan, padahal murid-murid baru saja menyaksikan, bahkan terlibat secara langsung dalam sebuah peristiwa spektakuler yang sampai hari ini tetap merupakan salah satu mujizat yang paling banyak dibicarakan orang di seluruh dunia. Bayangkan, ribuan bahkan belasan ribu orang diberi makan sampai kenyang oleh makanan yang awalnya berasal dari lima ketul roti dan dua ekor ikan.
Alkitab mencatat bagaimana Yesus mengambil lima roti dan dua ikan itu, lalu Ia menengadah ke langit dan mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, supaya dibagi-bagikan kepada orang-orang itu; begitu juga kedua ikan itu dibagi-bagikan-Nya kepada mereka semua hingga semua orang yang hadir pada waktu itu makan sampai kenyang. Kemudian orang-orang mengumpulkan potongan-potongan roti hingga mencapai dua belas bakul penuh, selain dari pada sisa-sisa ikan.
Tak lama setelah peristiwa itu, Yesus segera memerintahkan murid-murid-Nya naik ke perahu dan berangkat lebih dulu ke seberang danau, yaitu ke Betsaida, sementara itu Ia menyuruh orang banyak pulang. Setelah berpisah dari mereka, Ia pergi ke bukit untuk berdoa. Tidak berapa lama datanglah peristiwa dimana murid-murid mengalami terpaan angin sakal yang mengombang-ambingkan perahu mereka. Lalu Yesus datang ke tengah-tengah mereka dan angin pun redalah, namun murid-murid tidak mengerti apa yang sedang Tuhan lakukan.
Kejadian ini mungkin salah satu peristiwa paling menyedihkan yang dialami oleh seorang pemercaya Kristus. Orang-orang ini gagal paham dengan perbuatan yang dilakukan Tuhan, padahal mereka adalah orang-orang yang biasa menopang Yesus dan pelayanan-Nya. Mereka terlibat langsung, dengan Yesus, namun tidak mengerti apa yang Yesus lakukan karena hati mereka tetap degil atau keras hati.
Inilah pesan Tuhan bagi kita di minggu ini. Masih banyak didapati orang percaya yang mengalami kesulitan dalam memahami maksud Tuhan, serta kesulitan di dalam mengaplikasikan firman yang mereka dengar. Bukan karena mereka tidak pernah beribadah atau kurang memiliki cukup pengetahuan akan Tuhan, namun seringkali hati yang degillah yang membuat Tuhan menjadi sulit dimengerti. Ketika Tuhan sulit dimengerti, maka seringkali respons dan langkah yang salahlah yang diambil. Tuhan mau kita melembutkan hati kita, agar kita menangkap banyak hal yang luar biasa yang Tuhan siapkan bagi kita.
Mengapa seorang percaya dapat memiliki hati yang degil dan apa yang harus dilakukan agar tetap memiliki hati yang mudah dibentuk?
(1). Miliki hati yang senantiasa bersyukur atas segala karya Tuhan
Mar. 6:42-44 (42) Dan mereka semuanya makan sampai kenyang. (43) Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti dua belas bakul penuh, selain dari pada sisa-sisa ikan. (44) Yang ikut makan roti itu ada lima ribu orang laki-laki.
Di dalam ayat 52 dikatakan bahwa murid-murid belum juga mengerti. Dalam Alkitab Bahasa Indonesia Sehari-hari (BIS) dikatakan bahwa “Keajaiban dengan lima buah roti itu belum lagi dipahami oleh mereka. Sukar bagi mereka untuk mengerti.” Mereka tidak dapat menangkap makna dan maksud Tuhan di balik peristiwa lima roti dan dua ikan bagi mereka. Mereka belum memahami mengapa mereka bisa berada di tengah-tengah peristiwa yang menakjubkan tersebut. mereka tidak dapat menangkapnya.
Padahal apabila dihitung-hitung, betapa tak terhingganya peristiwa mujizat yang telah dilakukan Yesus di hadapan para murid-Nya. Dan kalau ditanya siapa orang-orang yang seharusnya paling bertumbuh dan memiliki iman yang besar, maka jawaban seharusnya adalah para murid Yesus. Mereka dikatakan sebagai orang-orang yang bertumbuh dan dibentuk oleh mujizat-mujizat yang Yesus lakukan setiap harinya. Namun sayangnya, mereka telah kehilangan daya pikatnya. They had lost their excitement. Kegagalan memiliki hati yang bersyukur atas segala karya Tuhan akan membuat hati menjadi keras.
(2). Miliki atensi yang sungguh kepada Tuhan
Mar. 6:48 Ketika Ia melihat betapa payahnya mereka mendayung karena angin sakal, maka kira-kira jam tiga malam Ia datang kepada mereka berjalan di atas air dan Ia hendak melewati mereka.
Di tengah terpaan angin sakal yang melanda para murid, mereka berusaha mendayung namun usaha mereka seolah-olah tidak membuahkan hasil apa-apa, bahkan mereka begitu sibuknya dengan kesusahan mereka, sehingga tidak memerhatikan kedatangan Yesus di tengah-tengah mereka. Mereka lupa bahwa peristiwa “lima roti dan dua ikan” yang beru saja terjadi beberapa jam sebelumnya telah mengajarkan suatu pelajaran penting bagi para murid, yaitu bahwa segala perkara sesulit apa pun apabila dibawa kepada Yesus akan menghasilkan solusi bahkan mujizat yang luar biasa. Namun sayang sekali, mereka tidak menangkap isi pelajaran tersebut.
Jemaat Tuhan, seringkali kita tidak sadar mengapa kita menjalani sebuah kehidupan yang melelahkan dan serba monoton. Penyebab semua itu adalah hati yang lambat laun telah menjadi degil, dan penyebab kedegilan hati dalam kehidupan orang percaya, salah satunya adalah kegagalan untuk bersyukur atas segala karya yang Tuhan lakukan setiap hari dalam hidupnya, dan kurangnya memberi perhatian atas kehadiran Kristus yang senantiasa melawat kita.
Tuhan Yesus memberkati!