Wahyu 3:16 Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.
Apakah tantangan terbesar yang dihadapi oleh gereja hari-hari ini? Banyak orang mengatakan bahwa penganiayaan atas gereja merupakan tantangan yang terbesar. Ternyata pendapat itu kurang tepat bila dilihat dari sudut pandang Alkitab. Penganiayaan atas gereja ternyata bukan tantangan umat Tuhan yang terbesar, bahkan sebaliknya, penganiayaan merupakan cara tercepat yang diijinkan Tuhan agar gereja-Nya mengalami pertumbuhan menjadi gereja yang dewasa dan bernyala-nyala. Tantangan terbesar yang dihadapi gereja ternyata adalah kemakmuran. Kemakmuran yang dimaksud dapat berarti memang sungguh-sungguh berlimpah secara materi atau “merasa” makmur.
Penyebab merosotnya kekristenan yang terjadi di banyak negara Barat yang notabene dikenal sebagai negara-negara Kristen yang memiliki banyak gereja yang tersebar di mana-mana, Alkitab yang melimpah, dan sekolah-sekolah Kristen yang lebih banyak dibandingkan negara-negara lain, bukanlah tingginya tingkat kejahatan moral, melainkan karena masalah kemakmuran. Kemakmuran membuat kekristenan di negara-negara tersebut kurang berdampak secara signifikan dibandingkan dengan yang berada di negara-negara yang mengalami aniaya gereja.
Kebebasan beribadah dan kesejahteraan yang dialami menyebabkan mereka yang hidup dalam kemakmuran itu terlena dan mengandalkan berkat-berkat yang mereka miliki lebih dari pada Sang Sumber berkat itu sendiri, yaitu Yesus Kristus. Akibatnya, mereka menjadi “gemuk”, nyaman, dan merasa serba tercukupi sehingga kemudian mereka merasa tidak membutuhkan apa-apa lagi. Mereka akhirnya gagal untuk menyandarkan diri pada kekuatan Tuhan dan kehilangan kepedulian terhadap dunia yang gelap ini, yang seharusnya mereka menangkan bagi Kristus.
Hal ini pula yang terjadi pada salah satu dari ketujuh gereja yang pernah dikecam oleh Tuhan di masa lalu, yaitu jemaat di Laodikia. Jemaat ini dikenal dengan sebutan jemaat suam-suam kuku, tidak panas dan tidak dingin. Penyebabnya adalah karena mereka sudah memiliki banyak hal yang baik sehingga merasa tidak membutuhkan apa-apa lagi, akibatnya hasrat untuk mencari dan membangun hubungan dengan Tuhan tidak lagi menjadi prioritas utama. Sekalipun secara daging jemaat Laodikia nampak berlimpah dan makmur, namun di mata Tuhan mereka terlihat melarat, malang, miskin, buta dan telanjang, bahkan siap untuk dimuntahkan Tuhan.
Inilah yang menjadi pesan Tuhan, yaitu agar setiap kita mewaspadai akan bahaya kesuaman. Kesuaman terjadi tanpa disadari ketika seseorang mulai mengejar dan memercayakan dirinya pada hal-hal yang lain lebih dari pengejarannya akan Tuhan, sebagaimana seharusnya. Kesuaman dapat pula terjadi pada orang yang “merasa” telah memiliki dan mengetahui banyak hal, sehingga kehilangan hasrat untuk menambah-nambahkan lagi elemen-elemen ilahi kepada imannya. Kesuaman dapat membuat seseorang kehilangan ketajamannya akan perkara ilahi dan kehilangan gairah untuk memengaruhi dunia dengan nilai-nilai Kerajaan Sorga.
(1). Mengejar dan memercayakan diri pada hal lain yang dianggap lebih penting
Wah. 3:18a maka Aku menasihatkan engkau, supaya engkau membeli dari pada-Ku emas yang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya, … .
Laodikia merupakan sebuah kota yang terletak di wilayah strategis sehingga menjadikannya pusat perdagangan yang sangat makmur, terutama pada zaman pemerintahan Romawi. Loadikia menjadi pusat perbankan dan pertukaran uang maupun emas dunia yang penting pada masa itu. Sibuknya kehidupan perdagangan di Laodikia membuat fokus sebagian besar penduduknya lebih tertuju kepada pencarian materi. Mereka tahu bahwa kelimpahan yang mereka miliki membuat mereka menjadi begitu penting di mata kota-kota lain, dan membuat mereka menerima berbagai kemudahan dalam banyak hal. Mereka dapat membeli apa saja dengan apa yang mereka miliki sehingga merasa tidak membutuhkan bantuan, baik dari sesama maupun dari Tuhan. Mereka merasa tidak perlu lagi menanti-nantikan Tuhan dan tidak lagi menempatkan Tuhan sebagai prioritas utama mereka.
Sekalipun nampak hebat di mata dunia, namun di mata Tuhan, mereka adalah orang-orang yang melarat, malang dan miskin, karena standar kelimpahan di mata Tuhan bukanlah seberapa banyak materi yang dimiliki oleh umat-Nya, namun seberapa seriusnya mereka memiliki dan mengenal Sang Sumber dari segalanya, yaitu Yesus Kristus. Oleh sebab itu, Tuhan menyuruh mereka membeli dari pada-Nya emas yang telah dimurnikan agar mereka menjadi kaya dalam arti yang sesungguhnya. Makna emas yang telah dimurnikan adalah tentang kehidupan dari orang yang telah dimurnikan dari dosa dan menangkap tujuan hidup yang sesungguhnya dimana Kristus menjadi yang terutama.
(2). Merasa telah memiliki dan mengetahui banyak hal
Wah. 3:18b maka Aku menasihatkan engkau, supaya engkau membeli dari pada-Ku … pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; …
Laodikia terletak di lembah sungai Likus yang lebar, sehingga kota ini dikelilingi oleh tanah yang subur. Produksinya yang terkenal adalah jubah dari wol hitam yang berkilau. Produk ini merupakan produk unggulan Laodikia yang tidak dimiliki daerah lain. Pengetahuan akan pertanian dan hasil olahannya yang luar biasa menjadikan Laodikia sebagai kota industri pakaian yang disegani. Hal inilah yang membuat mereka merasa tahu banyak hal sehingga tidak perlu lagi menambah-nambahkan pengetahuan akan perkara ilahi dalam hidup mereka.
Namun di mata Tuhan mereka adalah orang-orang yang telanjang. Mengetahui dan memiliki banyak hal bukan berarti tidak perlu lagi menambah-nambahkan pengetahuan kepada iman mereka. Tuhan menyuruh mereka membeli dari pada-Nya pakaian putih agar jangan kelihatan ketelanjangan mereka. “Pakaian putih” adalah pakaian yang dikenakan Yesus dan gereja-Nya yang hidup dalam iman dan kekudusan. Bertambah-tambah di dalam iman dan pengenalan akan Tuhan adalah hal-hal yang membuat seseorang dinilai berpakaian indah di hadapan Tuhan.
Mari umat Tuhan, masih banyak hal lain yang Tuhan mau kita beli dari pada-Nya. Tuhan mau gereja-Nya menjadi gereja yang siap dan berpakaian lengkap. Nyala kobaran api yang diperoleh melalui hubungan yang senantiasa dijalin dengan Sang Sumber membuat kita gereja-Nya memberikan kobaran pengaruh yang luar biasa kepada dunia yang sedang menanti-nantikannya.
Tuhan Yesus memberkati!