Filipi 4:9 Dan apa yang telah kamu pelajari dan apa yang telah kamu terima, dan apa yang telah kamu dengar dan apa yang telah kamu lihat padaku, lakukanlah itu. Maka Allah sumber damai sejahtera akan menyertai kamu.
Berbeda dengan kebanyakan surat-suratnya yang lain, rasul Paulus menulis surat ini kepada jemaat di Filipi bukan dengan tujuan untuk menyelesaikan berbagai persoalan dan pertentangan dalam gereja, melainkan lebih banyak berbicara mengenai kasih sayang yang hangat dan penghargaan terhadap jemaat. Mulai dari salam pembuka hingga bagian penutup, surat ini banyak memusatkan perhatian pada Kristus Yesus sebagai tujuan hidup dan pengharapan orang percaya akan hidup kekal.
Meskipun di dalam surat ini rasul Paulus banyak berbicara mengenai tujuan hidup, namun tidak berarti tidak menyinggung tentang adanya masalah di dalam kehidupan jemaat Filipi. Mereka sempat mengalami keputusasaan saat mengetahui lamanya masa hukuman yang ditetapkan bagi rasul Paulus, juga ketika menghadapi ancaman ketidaksetiaan dari beberapa jemaat akibat pergesekan, pengaruh penganut agama Yahudi dan mereka yang masih memiliki pikiran duniawi. Namun di atas semuanya itu rasul Paulus selalu menasihatkan jemaat agar selalu bersukacita di tengah-tengah segala keadaan yang terjadi (Flp.1:4,12; Flp.2:17-18; Flp. 4:4,11-13), tetap memiliki kerendahan hati dan setia melayani Tuhan (Flp. 2:1-18), dan mengejar pengenalan akan Kristus yang melebihi segala sesuatu (Flp. 3:1-16).
Inti dari makna ayat di atas adalah, apapun situasi yang dialami oleh jemaat Filipi, sebaik atau seburuk apapun kondisi yang dihadapi, mereka terus diingatkan akan tujuan keberadaan mereka di dunia ini, yaitu untuk melakukan misi Kerajaan Allah, yakni mengimpartasikan damai sejahtera Allah kepada sesama umat manusia. Syarat untuk bisa mengimpartasikan sifat Allah Bapa yang dikenal sebagai Sang Raja damai itu sangat sederhana, yaitu melakukan dan membagikan kembali apa yang telah mereka pelajari, apa yang telah mereka terima dan apa yang telah mereka dengar dari Tuhan melalui rasul Paulus.
Ayat ini pula yang menjadi pesan Tuhan bagi kita di minggu ini. Tuhan tidak mau kita menjadi orang-orang yang sekedar menerima berita kebenaran saja, Tuhan juga tidak mau kita hanya menjadi penerima kasih dan damai sejahtera-Nya saja semata-mata, namun Tuhan ingin kita juga menjadi penyalur, membagikan kembali apa yang telah kita terima dari Dia. Sesungguhnya banyak hal yang telah kita terima hari lepas hari dari Tuhan, ada begitu banyak perkataan Tuhan yang telah kita dengar sehingga menguatkan kita, bahkan ada begitu banyak kebaikan yang telah kita alami dan rasakan. Namun Tuhan mau orang lain juga turut merasakan apa yang telah kita terima dari Tuhan, dan Ia memercayakan fungsi penyaluran atas semuanya itu Ia kepada kita.
Ada persamaan dan perbedaan antara Danau Galilea dan Laut Mati di negara Israel. Persamaannya adalah, keduanya merupakan wadah penampung aliran air yang sangat besar. Danau Galilea adalah sebuah danau air tawar terbesar di Israel dengan luas sekitar 166 kilometer persegi dengan kedalaman rata-rata 256 meter. Danau ini mendapat sumber aliran air, salah satunya berasal dari salju Gunung Hermon yang mencair ketika memasuki musim panas. Air yang tertampung ini kemudian dialirkan kembali ke wilayah kota-kota Israel melalui Sungai Yordan yang mengalir dari utara hingga berakhir di Laut Mati sebelah selatan. Kota-kota di wilayah negara Israel sangat diberkati oleh keberadaan Danau Galilea ini, karena air dari danau tersebut dapat mereka nikmati untuk berbagai kebutuhan hidup yang dialirkan melalui Sungai Yordan dan anak-anak sungainya.
Demikian halnya dengan Laut Mati atau Laut Asin. Laut (danau) ini pun menerima aliran air yang sangat banyak sebagai aliran akhir dari Sungai Yordan. Luas permukaan Laut Mati ini adalah sebesar 810 kilometer persegi dengan kedalaman hingga mencapai 330 meter, sangat luas. Namun berbeda dengan Danau Galilea, Laut Mati hanya bisa menampung dan menampung saja tanpa dapat mengalirkannya kembali. Itulah sebabnya, kadar garam di Laut Mati ini sangat tinggi sehingga tidak ada makhluk hidup yang dapat bertahan tinggal di sana. Tidaklah heran kalau laut ini diberi predikat sebagai “Laut Mati”, karena sesuai dengan namanya di dalam sana benar-benar tidak ada kehidupan sama sekali.
Melalui ilustrasi perbedaan antara Danau Galilea dengan Laut Mati, maka kita semakin mengerti bahwa orang yang telah banyak menerima segala yang baik dari Tuhan lalu kemudian menyalurkannya kembali, maka ia bagaikan Danau Galilea yang memberkati banyak orang melalui apa yang ia miliki dan ia terima dari Tuhan. Sebaliknya, orang yang hanya menerima segala yang baik dari Tuhan, namun tidak mau mengalirkannya atau membagikannya kembali, maka “bau kematian”-lah yang akan tercium lewat kehidupannya, karena ia tidak menjadi representasi yang baik dari salah satu sifat Bapa kita di Sorga yang adalah murah hati.
Melalui pesan ini, Tuhan sesungguhnya sedang mengajarkan kita suatu hukum Kerajaan Sorga tentang kelimpahan. Semakin kita membagikan kembali apa yang telah kita terima dari Tuhan, maka semakin ditambah-tambahkan-Nyalah kita dengan segala yang baik, entahkah itu perkara rohani atau pun jasmani. Sebaliknya, apabila kita menggunakan hukum dunia dengan memutuskan aliran dengan tujuan “berhemat” dalam pengertian tidak mau membagikan kembali apa yang telah kita terima dari Tuhan, maka sesungguhnya kekuranganlah yang akan dialami (Amsal 11:24).
Tuhan mau apa yang telah kita pelajari,apa yang telah kita terima, apa yang telah kita dengar, dan apa yang telah kita lihat selama ini, baik itu hasil dari hubungan kita dengan Tuhan maupun diperoleh melalui hubungan dengan sesama saudara seiman atau pun pembimbing rohani, lakukan dan bagikanlah semuanya itu, maka Allah sumber damai sejahtera akan menyertai ke mana pun kita berada. Saat ini dunia sedang membutuhkan damai sejahtera yang sejati dan mereka tidak dapat memperolehnya. Adalah tugas kita untuk turut ambil bagian di dalam mengimpartasikan damai sejahtera Allah, sehingga dunia mengenal Yesus Kristus Sang Sumber damai sejahtera abadi.
Tuhan Yesus memberkati!