TUHAN TIDAK PERNAH GAGAL
Mazmur 89:33-34 (34) Aku tidak akan melanggar perjanjian-Ku, dan apa yang keluar dari bibir-Ku tidak akan Kuubah.
Mazmur yang ditulis oleh Etan orang Ezrahi ini berisi pujian atas kesetiaan Tuhan terhadap Daud yang menjanjikan bahwa Daud dan keturunannya akan memerintah selamanya. Daud sendiri pernah merasa ragu akan hal itu. Bayangkan, sepanjang belasan tahun Saul terus mengejar-ngejar dirinya untuk membunuhnya kemana pun ia berada. Sempat terpikir oleh Daud, bahwa suatu hari kelak Saul akan dapat menangkapnya.
Namun yang luar biasa, sekian lama Daud dikejar-kejar Saul, selalu ia diluputkan Tuhan hingga suatu hari ia mengalami penggenapan janji Tuhan, yaitu diangkat Tuhan menjadi raja atas Israel. Itulah sebabnya pemazmur Etan ini berkata Tuhan tidak pernah gagal menggenapi janji-Nya.
Sekalipun mungkin orang-orang pada waktu itu seandainya ada yang melihat bagaimana ada seorang raja yang begitu serius bersama pasukannya mengejar-ngejar seorang anak muda bernama Daud akan merasa pesimis kalau Daud terluput terus. Orang menyangka pastilah ia akhirnya akan tertangkap dan dibunuh oleh Saul. Tetapi tidak. Tuhan yang merancang bahwa Daud suatu hari kelak akan menjadi raja, maka Tuhan pasti menggenapinya.
Kini, giliran Etan sendiri ketika melihat kenyataan bahwa dirinya berada dalam keadaan sulit di tengah jatuhnya Yerusalem dan kerajaan Israel di bawah serangan musuh. Akankah ia juga percaya bahwa Tuhan akan memegang kendali atas semua yang terjadi dan memberikannya kemenangan? Awalnya, pemazmur Etan sempat memertanyakan mengapa Tuhan seolah-olah tidak melakukan apa-apa.
Namun luar biasanya, Tuhan yang berjanji pada Daud adalah Tuhan yang sama yang disembah oleh Etan. Ia mengalaminya dan benar bahwa Tuhannya tidak pernah gagal. Tuhan selalu ingat akan perjanjian-Nya.
Inilah yang menjadi pesan Tuhan bagi kita. Apa yang ditulis oleh pemazmur ini adalah pelajaran bagi kita hari ini untuk tetap percaya pada Tuhan, apapun kondisi yang sedang kita hadapi. Bahwa sekalipun kita melihat pada kenyataan bahwa perkara yang kita hadapi sepertinya jauh sekali dari penggenapan, dan ada dalam ketidakmengertian akan jalan-jalan-Nya. Pesan Tuhan katakan kepada kita untuk jangan pernah ragu. Apa yang Ia janjikan tidak akan pernah Ia batalkan. Ia pasti akan menggenapinya dan memberikan kita kemenangan.
Hal serupa dialami oleh Ayub. Sekalipun ia mengalami penderitaan di atas rata-rata kebanyakan orang, yaitu kehilangan hampir seluruh sektor kehidupannya, ia justru mengalami pengenalan akan Tuhan secara pribadi. Ayub 42:2 “Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal.
Bayangkan seorang yang sedang berada di titik terendah dalam hidupnya tetap dapat melihat Tuhan sedang melakukan sesuatu yang luar biasa.
Oleh sebab itu, apa yang perlu kita lakukan ketika kita berada di dalam situasi yang tidak mudah, sehingga dapat tetap melihat Tuhan beracara? Beberapa di antaranya adalah:
(1). Jangan gagal di dalam memercayai Tuhan
Mazmur 89:29-30 (29)Aku menjamin akan adanya anak cucunya sampai selama-lamanya, dan takhtanya seumur langit. (30) Jika anak-anaknya meninggalkan Taurat-Ku dan mereka tidak hidup menurut hukum-Ku,
Satu hal yang harus kita pahami, bahwa dari sisi Tuhan, Ia adalah pribadi yang tidak pernah lalai di dalam menepati janji-janji-Nya (Bilangan 23:19). Jadi ketika kita berada di dalam suatu situasi yang tidak mudah, jangan terburu-buru mengatakan bahwa selesailah sudah hidupku, atau merasa ini adalah kemauan Tuhan untuk aku mengalami ini.
Ingat, dari pihak Tuhan, Ia tidak menghendaki kita gagal. Ia konsekuen dengan apa yang Ia janjikan. Yang seringkali bikin gagal bukan Tuhan, melainkan pihak si orang percayanya yang gagal untuk memercayai Tuhan secara konsisten.
Sikap percayanya seringkali tergantung dengan keadaan yang dihadapi. Kalau keadaan berjalan sesuai dengan keinginan, maka Tuhan terasa begitu dahsyat. Namun sebaliknya, ketika keadaan tidak seperti yang diharapkan rasa kecewa itu segera muncul menggantikan sikap sebelumnya yang menganggap Tuhan dahsyat, beralih menjadi sepertinya Tuhan tidak peduli pada dirinya.
Padahal, baik keadaan sedang baik, maupun sedang dalam keadaan tidak baik-baik saja, Tuhan sebetulnya tetap konsisten dalam mengerjakan rancangan baik-Nya atas hidup kita. Sebaliknya, dari sisi orang percaya seringkali tergantung pada situasinya. Ingat, sikap hati percaya itu harus bergantung pada pribadi Tuhannya, bukan pada situasi yang dihadapi.
(2). Jangan gagal dalam melangkah mengikuti arahan Tuhan
Mazmur 89:33 Tetapi kasih setia-Ku tidak akan Kujauhkan dari padanya dan Aku tidak akan berlaku curang dalam hal kesetiaan-Ku.
Kasih setia Tuhan begitu luar biasa bagi umat-Nya. Ia ingin umat-Nya berhasil. Yang diperlukan adalah miliki cara pandang yang benar yang selaras dengan cara pandang Tuhan. Cara pandang yang salah hanya akan sulit memahami tuntunan Tuhan. Itulah sebabnya, orang percaya perlu “naik ke gunung-Nya Tuhan” untuk menyelaraskan segala sesuatunya sehingga memahami tuntunan Tuhan.
Gagalnya orang percaya mengikuti tuntunan Tuhan, maka gagallah pula ia mencapai tujuan Tuhan. Ingat kisah Yosua dalam menyeberang sungai Yordan dan dalam menaklukkan Yerikho, ia benar-benar bergantung pada tuntunan Tuhan. Jadi dari sini kita mengerti bahwa apabila hasil perjalanan kita kurang berhasil, itu bukan karena Tuhannya yang gagal, tetapi karena si orang percaya yang mungkin berjalan sendiri.
Apabila kita perhatikan Daud, kunci kemenangannya selalu terletak pada kebiasaannya untuk bertanya pada Tuhan sampai Tuhan menjawabnya. Perkara yang dihadapi mungkin hampir sama, musuhnya sama, waktunya tidak selisih jauh, namun strategi yang Tuhan berikan seringkali berbeda. Mengapa? Karena Tuhan memiliki cara tersendiri untuk setiap masing-masing perkara yang dihadapi Daud.
Mari umat Tuhan, bersyukur untuk setiap pesan demi pesan yang kita terima dari Tuhan. Bukti bahwa Tuhan ingin kita umat-Nya senantiasa berkemenangan. Kalau Tuhan tidak pernah gagal menepati janji-Nya, maka kitapun jangan pernah gagal untuk terus memercayai-Nya dan dalam mengikuti tuntunan-Nya. Selamat meraih kemenangan!
Tuhan Yesus memberkati!