Tuhan Memerluas Daerahmu (Pesan Gembala, 26 Juni 2022)

TUHAN MEMERLUAS DAERAHMU

1 Tawarikh 4:9-10 (10) Yabes berseru kepada Allah Israel, katanya: “Kiranya Engkau memberkati aku berlimpah-limpah dan memperluas daerahku, dan kiranya tangan-Mu menyertai aku, dan melindungi aku dari pada malapetaka, sehingga kesakitan tidak menimpa aku!” Dan Allah mengabulkan permintaannya itu.

Tidak banyak yang dapat diceritakan tentang kehidupan Yabes. Di kitab Tawarikh ini, nama Yabes berdiri sendiri, seolah-olah dipaksakan muncul di antara sekian banyak nama pada daftar silsilah yang panjang dari suku Yehuda. Namun penulis kitab Tawarikh ini merasa perlu memasukkan nama Yabes ini ke dalam daftar silsilah meskipun hanya dua ayat. Tentunya ada alasan khusus mengapa nama Yabes mendapat tempat demikian rupa.

Nama Yabes dalam bahasa aslinya diartikan sebagai dukacita, penderitaan atau sakit. Nama tersebut diberikan ibunya, karena pada saat ibunya melahirkan dirinya ia mengalami kesakitan yang luar biasa. Demikian sakitnya hingga rasa kesakitan itu disematkan kepada dirinya dalam sebuah nama. Kesakitan yang akan selalu diingat, bahkan dihidupi ke dalam diri Yabes.

“Cap” yang berkesan negatif itu ternyata tidak membuat Yabes menjadi pribadi yang lemah seperti dialami kebanyakan orang, namun sebaliknya membuat ia memiliki determinasi yang kuat untuk tidak menjadikan dirinya pribadi yang penuh dengan kesakitan dan kegagalan. Ia memilih untuk bergantung kepada Tuhan. Pada umumnya orang lebih memilih untuk larut dalam ketidakadilan dan rasa dibedakan dari pada saudara-saudara yang lain, lalu menjalani kehidupan sambil membiarkan luka menganga pada dirinya.

Yabes berani untuk mengalahkan masa lalunya dan berdoa menggantungkan diri kepada Tuhan yang mampu mengubah kehidupannya menjadi lebih baik. Dan Alkitab mencatat bahwa Tuhan mengabulkan seruan doanya tersebut. Apa yang mendasari Tuhan menjawab seruan doa Yabes? Apakah atas dasar kasihan akan diri Yabes atau karena alasan lain?

Inilah yang menjadi pesan Tuhan bagi kita. Tuhan mau kita memerhatikan baik-baik apa yang Tuhan telah lakukan bagi diri Yabes, yaitu memerluas daerahnya. Meskipun makna memerluas daerah yang diminta Yabes kepada Tuhan dalam konteks Perjanjian Lama adalah memohon batas wilayah tanah pertanian yang lebih besar dari pada yang sudah ia miliki bersama kaumnya sebelumnya, namun pesan perluasan ini bagi kita bisa bermakna lebih dari pada itu. Betul, Tuhan bisa memerluas wilayah kepemilikan kita secara makna literal, dari kepemilikan kecil menjadi kepemilikan yang lebih besar. Tetapi Tuhan juga bisa membawa kita kepada perluasan wilayah yang lebih jauh dan lebih luas untuk tujuan kepentingan Kerajaan Sorga. Ada perluasan wilayah pengaruh, wilayah pemberitaan, wilayah pemenangan jiwa, wilayah taklukkan, dan lain sebagainya. Luar biasa bukan?

Namun sebelum kita benar-benar mengalami perluasan teritorial seperti yang dimaksudkan Tuhan, mari kita pahami beberapa prinsip yang harus kita hidupi terlebih dahulu, di antaranya adalah:

(1). Miliki semangat untuk maju karena menyadari keberadaan dirinya sebagai penerima janji Tuhan

1 Tawarikh 4:9-10 (10) Yabes berseru kepada Allah Israel, katanya: “Kiranya Engkau memberkati aku berlimpah-limpah dan memperluas daerahku, dan kiranya tangan-Mu menyertai aku, dan melindungi aku dari pada malapetaka, sehingga kesakitan tidak menimpa aku!” Dan Allah mengabulkan permintaannya itu.

Satu hal yang menarik dari pribadi Yabes adalah meskipun orang tuanya menganggapnya dirinya sebagai anak yang menjadi penyebab orang tuanya mengalami sakit atau menderita, sesuai dengan makna nama Yabes yaitu “derita”, Yabes tidak merasa dirinya terlahir sebagai seorang korban dan tidak mau terjebak dengan sikap mengasihani diri sendiri. Bayangkan, orang Yahudi sebenarnya paham bahwa nama adalah suatu panggilan yang akan menghidupi pribadi yang menyandangnya, namun tega untuk memberikan sebutan yang kurang baik bagi seorang anak. Jadi, orang Yahudi hampir tidak pernah memberi nama kepada anak dengan panggilan ‘negatif’ seperti ini.

Bayangkan apabila si anak menyadari makna nama “lemah” yang disandangnya, maka ia membayangkan bahwa jangan-jangan orang tuanya tidak mengharapkan kehadirannya. Biasanya anak seperti itu akan tumbuh berbeda. Namun Yabes tidak mau larut dengan hal itu. Ia tidak peduli akan status ‘kelahiran lahiriahnya’, ia lebih menyadari bahwa dirinya adalah seorang penerima janji Tuhan, sebagaimana ia percaya akan penggenapan yang selama ini telah digenapi atas sukunya, yaitu kaum Yehuda. Ia lebih memercayai akan status ‘kelahiran rohaninya’ sebagai kaum penerima janji Tuhan.

Jadi apa yang dilakukan Yabes? Ia berdoa karena ia menyadari siapa dirinya. Yabes berdoa bukan memohon dikasihani karena apa yang telah menimpa dirinya, melainkan ia berdoa karena sadar akan siapa dirinya di hadapan Tuhan.

(2). Memiliki semangat untuk ingin menjadi pribadi yang lebih baik (dalam segala hal) dari kebanyakan orang.

1 Tawarikh 4:9a Yabes lebih dimuliakan dari pada saudara-saudaranya; …
(MSG.: Jabez was a better man than his brothers, a man of honor).

Satu hal yang menarik dari diri pribadi Yabes, meskipun ia berada di posisi yang “kurang baik” di dalam keluarga dan lingkungan, sikap dan tindakannya telah membuktikan bahwa ia telah membangun dirinya sedemikian rupa untuk membuktikan bahwa ia tidak seperti yang orang-orang sangkaan tentang dirinya. Ada sebagian orang yang memilih untuk larut dengan segala tuduhan dan julukan negatif terhadap dirinya dan akhirnya menyetujui apa yang dikatakan orang-orang. Menyetujui bahwa ia memang sesuai dengan namanya. Namun tidak bagi Yabes.

Ingat kepada prinsip firman Tuhan tentang perluasan atau pertambahan, baik yang ada di Perjanjian Lama maupun di Perjanjian Baru bahwa suatu kepercayaan atau tanggung jawab yang lebih besar akan diberikan kepada mereka yang setia dan bertanggung jawab dengan perkara-perkara kecil. Jadi apabila dikatakan bahwa Yabes lebih baik dibandingkan saudara-saudaranya (he was a better man than his brothers), maka sangat mungkin sekali bahwa memang ia lebih baik dalam banyak aspek dibandingkan dengan saudara-saudaranya. Mungkin ia mengelola sesuatu lebih baik dibandingkan saudara-saudaranya. Mungkin ia mengerjakan seberapa kecil lahan yang dipercayakan kepadanya selama ini dengan lebih baik. Maka atas dasar kesetiaan akan tanggung jawab itu, Yabes dinilai Tuhan layak untuk menerima perluasan wilayah.

Mari jemaat Tuhan, tangkap baik-baik janji perluasan wilayah melalui pesan yang Tuhan berikan kepada kita ini. Ada hal-hal baru yang Tuhan mau percayakan kepada kita. Tetapi ingat, ada bagian-bagian yang harus kita persiapkan dengan baik terlebih dahulu. Persiapkan diri untuk menjadi pribadi yang didapati lebih baik, dan yang telah membuktikan bahwa kita memang layak diberikan tanggung jawab yang lebih besar.

Tuhan Yesus memberkati!

Tuhan Memerluas Daerahmu (Pesan Gembala, 26 Juni 2022)

| Warta Jemaat |
About The Author
-