Tuhan Kita adalah Tuhan yang Menakjubkan (Our God is a Stunning God) (Pesan Gembala, 3 Maret 2024)

TUHAN KITA ADALAH TUHAN YANG MENAKJUBKAN (OUR GOD IS A STUNNING GOD)

Nehemia 9:5 Dan berkatalah Yesua, Kadmiel, Bani, Hasabneya, Serebya, Hodia, Sebanya dan Petahya, orang-orang Lewi itu: “Bangunlah, pujilah TUHAN Allahmu dari selama-lamanya sampai selama-lamanya! Terpujilah nama-Mu yang mulia, yang ditinggikan mengatasi segala puji dan hormat!”

Peristiwa ini boleh dikatakan merupakan puncak dari penghormatan dan kekaguman bangsa Israel kepada Tuhan setelah Nehemia dan kaum Israel melewati peristiwa yang tidak mudah dimana akhirnya tembok Yerusalem berhasil mereka selesaikan dalam tempo lima puluh dua hari. Sebuah pengerjaan yang begitu singkat, mengingat betapa rusak sebelumnya keadaan tembok Yerusalem tersebut dan ditambah dengan gencarnya musuh yang mencoba menghalangi pekerjaan pembangunan tembok tersebut. Hal ini membuktikan, betapa campur tangan Tuhan yang luar biasa sehingga pembangunan tembok bisa selesai dalam tempo yang demikian singkat itu.

Hari itu segenap bangsa Israel berkumpul bersama, menyatakan permohonan ampun atas kesalahan mereka. Kemudian selama seperempat hari kitab Taurat dibacakan, dan seperempat hari sisanya mereka gunakan untuk menyembah Tuhan. Mereka semua sujud menyembah Tuhan sambil mengakui bahwa Tuhan Allah yang mereka sembah adalah Tuhan yang menakjubkan. Alkitab mencatat mereka mengagungkan Tuhan bukan hanya ditulis pada ayat 5 saja, namun juga ayat 6, 7, dan seterusnya hingga ayat 37. Artinya, sungguh luar biasa dan tiada hentinya ungkapan pengagungan kepada Tuhan. Bahwa betapa tak berkesudahan dan dahsyat-Nya perbuatan yang Tuhan telah lakukan terhadap umat-Nya.

Hal pengagungan terhadap Tuhan ternyata tidak hanya dilakukan pada waktu bangsa Israel berkumpul bersama pada waktu itu saja, ketika Nehemia masih bekerja sebagai juru minum raja Persia dan mendengar kabar bahwa orang-orang Israel yang masih tinggal di Yerusalem berada dalam kesukaran besar dan tembok Yerusalem telah terbongkar dan pintu-pintu gerbangnya telah terbakar, maka yang dilakukan Nehemia pertama kali adalah datang kepada Tuhan menyembah dan berdoa menyatakan betapa besar dan dahsyat-NyaTuhan itu. “Ya, TUHAN, Allah semesta langit, Allah yang maha besar dan dahsyat, yang berpegang pada perjanjian dan kasih setia-Nya terhadap orang yang kasih kepada-Nya dan tetap mengikuti perintah-perintah-Nya, (NKJV.  I pray, Lord God of heaven, great and awesome God…).

Artinya, dalam diri pribadi Nehemia yang ada hanyalah tentang Tuhannya yang dahsyat dan menakjubkan. Ketika Nehemia dan umat Israel suatu ketika mendapat gangguan dari pihak musuh di tengah-tengah berjalannya pembangunan tembok Yerusalem, Nehemia kembali menguatkan umat Israel dengan melakukan hal yang sama, yaitu dengan mengingatkan umat Israel akan dahsyatnya Tuhan yang mereka miliki.

Fokus sesungguhnya dari kitab Nehemia adalah bukan sekedar tentang pembangunan kembali tembok Yerusalem, melainkan menekankan tentang pentingnya pemulihan rohani umat Tuhan dan komitmennya kepada Tuhan yang dahsyat dan kepada firman-Nya.

Inilah yang menjadi pesan Tuhan bagi kita. Apapun bagian dari kehidupan kita yang mungkin “temboknya dalam keadaan roboh, hampir roboh, atau dalam keadaan yang kurang baik,” (mungkin wilayah keuangan yang kurang baik, pekerjaan, usaha, hubungan dengan anggota keluarga/pasangan yang kurang baik, ancaman, keadaan pelayanan atau apapun), tetaplah berfokus bukan kepada “keadaan temboknya,” namun lebih kepada Tuhan yang dahsyat dan menakjubkan.

Kalau sampai pesan tentang kedahsyatan Tuhan ini disampaikan kepada kita, artinya bisa jadi adanya umat-umat Tuhan yang selama ini sudah lebih banyak mengandalkan kekuatannya sendiri ketimbang berfokus kepada Tuhan yang luar biasa yang siap melakukan perkara-perkara yang menakjubkan. Tuhan seolah-olah sedang memerkenalkan diri-Nya lagi kepada umat-Nya sambil menekankan bahwa betapa Ia adalah Tuhan yang jangan pernah diragukan kehebatan-Nya.

Oleh sebab itu, beberapa hal yang perlu kita lakukan berkaitan dengan pesan Tuhan bagi kita ini, agar Tuhan yang luar biasa ini sungguh kita perlakukan sebagaimana seharusnya. Beberapa di antaranya adalah:

(1). Biarlah Tuhan kita yang menakjubkan ini ditinggikan/disembah dengan cara yang menakjubkan pula (Our stunning God deserves stunning worship)

Nehemia 4:14 Kuamati semuanya, lalu bangun berdiri dan berkata kepada para pemuka dan para penguasa dan kepada orang-orang yang lain: “Jangan kamu takut terhadap mereka! Ingatlah kepada Tuhan yang maha besar dan dahsyat dan berperanglah untuk saudara-saudaramu, untuk anak-anak lelaki dan anak-anak perempuanmu, untuk isterimu dan rumahmu.” (NKJV. Remember the Lord, great and awesome…).

Ketika keadaan pembangunan tembok semakin mencekam, karena ada orang-orang yang tidak menghendaki tembok itu selesai, datanglah ancaman hendak menggagalkan pembangunan tembok tersebut. Belum lagi ditambah keadaan kaum Israel yang mulai lelah fisiknya. Nehemia tetap meninggikan Tuhan. Ia menyerahkan segala sesuatunya kepada tangan Tuhan, sehingga terjadilah campur tangan Tuhan yang luar biasa.

Sikap yang ditunjukkan Nehemia memerlihatkan betapa di tengah keadaan yang sulit sekalipun, Nehemia selalu berfokus kepada Tuhan. Pengagungannya kepada Tuhan adalah hal yang selalu dilakukan. Orang yang hatinya berpaut pada Tuhan, maka mudah baginya untuk menerima hal-hal yang dari Tuhan. Arahan-Nya, tuntunan-Nya, dan kehendak-Nya. Karena itulah inti dari sebuah penyembahan kepada Tuhan. Bukan sekedar mulut yang mengeluarkan suara, namun penyembahan yang lahir dari hati yang sungguh mengagumi Tuhan. Itulah sebabnya, sangat menyedihkan sekali ketika ada orang percaya yang tidak tahu menyembah kepada Tuhan yang menakjubkan.

(2). Biarlah Tuhan dibuat takjub oleh apa yang kita lakukan

Nehemia 4:19-21 (19) Berkatalah aku kepada para pemuka dan para penguasa dan kepada orang-orang yang lain: “Pekerjaan ini besar dan luas, dan kita terpencar pada tembok, yang satu jauh dari pada yang lain. (20) Dan kalau kamu mendengar bunyi sangkakala di suatu tempat, berkumpullah ke sana mendapatkan kami. Allah kita akan berperang bagi kita!”

Setelah Nehemia mengingatkan bangsa Israel bahwa mereka memiliki Tuhan yang besar dan dahsyat, maka semangat mereka mulai bangkit kembali. Bertindaklah mereka dengan iman percaya yang besar kepada Tuhan. Bayangkan, pekerjaan pembangunan tembok dilanjutkan dengan satu tangan bekerja memikul dan menyusun batu, dan tangan yang lainnya memegang senjata. Artinya, mereka tidak cuma sekedar mengatakan Tuhan mereka besar dan dahsyat, namun semangat merekapun berkobar-kobar. Dan itu diwujudnyatakan melalui tindakan mereka yang heroik.

Perbuatan-perbuatan yang seperti inilah yang memiliki nilai sendiri di mata Tuhan. Mereka bergerak, karena percaya Tuhan pasti menolong mereka. Di PL tentu kita masih ingat ketika Yosua dan bangsa Israel tiba di Tanah Perjanjian, mereka berhadapan dengan tembok kota Yerikho yang begitu besar dan lebar. Ketika Yosua menghadap Tuhan, ia diberitahukan cara merobohkan tembok dengan cara mengedarinya selama tujuh hari. Kita bisa bayangkan tidak mudah mengikuti apa yang Tuhan perintahkan, yaitu mengedari kota musuh tanpa melakukan apa-apa. Mereka lakukan karena mereka percaya akan perkataan Tuhan, sekalipun perintah Tuhan itu kadang tidak sesuai dengan kemauan mereka.

Mari jemaat Tuhan, apapun tantangan yang sedang kita hadapi, jangan berfokus pada besar masalahnya, dan jangan berfokus pula kepada “tembok-tembok” yang hampir roboh, namun mari berfokus kepada Tuhan kita yang menakjubkan. Kristus Tuhan yang menakjubkan ini perlu diresponi dengan benar oleh umat-umat-Nya. Karena respon benar akan melahirkan perkara-perkara yang menakjubkan pula.

Tuhan Yesus memberkati!

Tuhan Kita adalah Tuhan yang Menakjubkan (Our God is a Stunning God) (Pesan Gembala, 3 Maret 2024)

| Warta Jemaat |
About The Author
-