Sedang Berlari atau Merasa Sedang Berlari? (Pesan Gembala, 8 September 2024)

SEDANG BERLARI ATAU MERASA SEDANG BERLARI?

1 Korintus 9: 24 Tidak tahukah kamu, bahwa dalam gelanggang pertandingan semua peserta turut berlari, tetapi bahwa hanya satu orang saja yang mendapat hadiah? Karena itu larilah begitu rupa, sehingga kamu memperolehnya!

Rasul Paulus kerap menggunakan gambaran tentang gelanggang pertandingan kepada jemaat di Korintus. Penggunaan pertandingan cabang olah raga lari merupakan sebuah gambaran yang sangat umum yang sudah begitu mudah dipahami oleh setiap orang di sana pada waktu itu. Pertandingan yang dimaksudkan Paulus tentunya bukan pertandingan di dalam stadium dalam arti yang sesungguhnya, melainkan berbicara tentang sebuah “pertandingan iman.” Pertandingan ini tidak dilakukan sewaktu-waktu menurut keinginan ataupun mengikuti suasana hati seseorang, namun ini merupakan pertandingan yang wajib diikuti dan berlangsung terus menerus sampai seumur hidup.

Dalam ayat pokok di atas, setiap orang yang mengikut Yesus diumpamakan sebagai atlet yang ikut dalam sebuah pertandingan, dimana setiap peserta harus turut berlari. Setiap kita, apapun posisinya, entahkah jemaat biasa, pengerja gereja, gembala sekalipun tidak terkecuali, wajib masuk dalam arena pertandingan iman ini.

Dan sampai hari ini, seharusnya, pertandingan iman tersebut masih sedang berjalan, karena memang belum mencapai garis akhir. Artinya, kita masih harus terus berlari. Lewat pesan Tuhan ini, belum saatnya kita berada dalam keadaan yang santai apalagi berhenti, melainkan tetap harus berlari menuju tujuan Tuhan dengan fokus pandangan mata yang tetap terarah ke depan. Lupakan apa yang ada di belakang (masa lalu) dan arahkanlah diri pada apa yang ada di depan kita. Mungkin masa lalu kita pernah begitu kelam, tetap kita harus melupakan semuanya itu dan mengarahkan diri kita pada masa depan yang Tuhan sudah persiapkan.        

Inilah yang menjadi pesan Tuhan bagi kita. Tuhan menyatakan adanya umat Tuhan yang merasa dirinya sedang berlari dalam suatu arena pertandingan, padahal yang bersangkutan sudah tidak bertanding lagi. Sementara orang-orang percaya lainnya sedang tekun berlomba dalam perlombaan yang diwajibkan, ternyata ada track-track lari yang “kosong” dimana atlet yang seharusnya berlari ternyata tidak berada pada tracknya lagi.

Dalam sebuah pertandingan lari, seorang atlet akan terkena diskualifikasi apabila berlari tidak sesuai dengan aturan perlombaan, seperti misalnya tidak berlari pada saat pistol start dibunyikan, menginjak garis pembatas atau berpindah-pindah track, berhenti berlari di saat belum mencapai tujuan jarak yang seharusnya ditempuh, atau ketika melakukan tindakan curang/merugikan pelari lainnya.

Dalam pertandingan iman diskualifikasi pun dapat terjadi ketika si pelari berlari tidak sesuai dengan aturan perlombaan. 2 Timotius 2:5 Seorang olahragawan hanya dapat memperoleh mahkota sebagai juara, apabila ia bertanding menurut peraturan-peraturan olahraga. Yang menjadi masalah adalah adanya orang-orang percaya yang merasa dirinya sedang berlari di tengah arena pertandingan padahal sedang tidak berlari (sedang berhenti), dan adanya orang-orang percaya yang berlomba dengan menggunakan aturannya sendiri.

Beberapa hal yang perlu kita pahami berkaitan dengan pesan Tuhan ini agar dapat terus berlomba dan menyelesaikan perlombaan dengan baik, di antaranya adalah:

(1). Pertandingan harus diikuti dan diselesaikan oleh masing-masing individu

1 Korintus 9:24a Tidak tahukah kamu, bahwa dalam gelanggang pertandingan semua peserta turut berlari, …

Di dalam pertandingan lari di berbagai event, masing-masing pelari ada yang berlomba mewakili institusinya atau wilayahnya. Di dalam pertandingan iman, semua pemercaya harus turut berlari. Tidak ada istilah mewakili atau diwakili. Misalnya, suami atau isteri diwakili pasangannya atau anak diwakili oleh orang tuanya. Kata “semua” (Yun.: pas) dalam kalimat “semua peserta turut berlari” memiliki arti: semua pribadi apapun tipe dan statusnya harus turut berlari!

Artinya, setiap pemercaya pribadi lepas pribadi memiliki tanggung jawabnya masing-masing untuk berlari dan menyelesaikannya. Juga terlepas apapun kondisi yang sedang dihadapinya, misalnya sedang menghadapi masalah. Kadang ada pemercaya yang beralasan untuk sementara waktu tidak mau ikut “berlomba” dahulu, karena sedang menghadapi berbagai problema yang dihadapi dan memohon agar dirinya dimaklumi. Hal itu tidaklah bisa demikian. Itu sama saja dengan menyerah, tidak mau menyelesaikan perlombaan yang diwajibkan bagi setiap orang percaya.

(2). Pertandingan iman adalah tentang progress/pertumbuhan, bukan sekedar sibuk beraktifitas

1 Korintus 9:26 Sebab itu aku tidak berlari tanpa tujuan dan aku bukan petinju yang sembarangan saja memukul.

Selama kita masih hidup di dunia ini, maka perlombaan iman dalam mengiring Tuhan belumlah selesai. Jangan pernah berpikir untuk berhenti. Karena yang seringkali terjadi adalah, tidak sedikit orang percaya merasa dirinya seperti sedang berlari atau bergerak maju, tetapi pada kenyataannya tidak. Ia merasa sedang melakukan banyak aktifitas rohani. Terbukti bahwa tubuhnya mengeluarkan banyak energi, keringat, dan lelah. Apakah dengan bukti-bukti itu dapat dikatakan bahwa seseorang sedang berlari seperti yang dimaksud Tuhan? 

Ternyata belum tentu. Bisa jadi ia sedang berlari di atas sebuah “mesin treadmill,” mesin yang alasnya terdapat ban berjalan yang berputar, sehingga ia seolah-olah sedang berlari di atasnya, padahal tidak terjadi progress apapun. Ia hanya mengeluarkan energi, berkeringat, namun tidak ada kemajuan apa-apa.

Jangan sampai di dalam kehidupan rohani kita seperti itu, seolah-olah seperti sedang bergerak, mengeluarkan energi, merasa diri sedang bergerak maju, tetapi ternyata tidak sedang melakukan apa-apa bagi Tuhan, akhirnya kelelahan dan berhenti.

Mari jemaat Tuhan, mungkin ada masa dimana seorang percaya sedang mengalami kelelahan, namun tetap jangan hentikan larinya. Tetaplah bergerak maju. Orang yang telah menghentikan larinya, akan sulit untuk memulainya kembali. Tuhan telah begitu baik bagi kita, sehingga Ia terus mengingatkan kita sampai kepada hal kecil sekalipun yang tidak terpikirkan oleh kita. Bukti bahwa Ia ingin kita maju dan menyelesaikan pertandingan dengan baik, karena untuk itulah kita dipanggil, yaitu menjadi representasi dari Kerajaan-Nya. Pada waktu kita berfungsi di dalamnya, sesungguhnya kita sedang bergerak maju di track yang disediakan bagi kita. Tetaplah berlari!

Tuhan Yesus memberkati! 

Sedang Berlari atau Merasa Sedang Berlari? (Pesan Gembala, 8 September 2024)

| Warta Jemaat |
About The Author
-