Menjaga Hidup dalam Tatanan Tuhan (Pesan Gembala, 04-08-2019)

MENJAGA HIDUP DALAM TATANAN TUHAN

2 Petrus 2:7-8 (7) tetapi Ia menyelamatkan Lot, orang yang benar, yang terus-menerus menderita oleh cara hidup orang-orang yang tak mengenal hukum dan yang hanya mengikuti hawa nafsu mereka saja,

Alkitab menyebut Lot sebagai orang benar yang menderita oleh cara hidup orang-orang yang tak mengenal hukum. Lot adalah seorang anak yatim yang mengikuti pamannya yaitu Abraham sepeninggal ayahnya. Setidaknya Lot telah belajar banyak dalam perjalanan dan kehidupan iman Abraham.

Dari sanalah tentunya hati nurani Lot sedikit banyak dipengaruhi oleh kebenaran yang ia lihat sebagai kebiasaan hidup pamannya tersebut. Sehingga manakala ia harus memutuskan untuk berpisah dengan Abraham dan memilih untuk menetap di Sodom, lembah Yordan, bersama keluarganya, sedikit banyak ia dipengaruhi oleh gaya hidup Sodom meski tidak dapat disangkal bila nuraninya yang terbentuk lama begitu baik mulai tersiksa.

Alkitab sendiri mencatat bahwa kebrutalan dan kekotoran cara hidup orang Sodom yang bertentangan dengan kebenaran Tuhan yang ia percayai telah menyiksa jiwa Lot. Namun harus diakui pula bahwa Lot bukan tipe pemberani dan pendobrak. Tidak banyak yang dapat dilakukan Lot beserta keluarganya selain menyaksikan terus-menerus apa yang dilakukan orang-orang Sodom pada waktu itu.

Lot adalah contoh seorang pemercaya yang berusaha hidup sedekat mungkin dengan dunia dengan suatu anggapan yang keliru bahwa hal itu tidak akan memengaruhi dirinya. Akibat daripada itu, Lot akhirnya kehilangan segalanya. Ia kehilangan keluarganya, harta bendanya, bahkan integritasnya sebagai orang benar.

Tidak dapat disangkal, banyak orang percaya di zaman sekarang melakukan hal yang sama dengan yang Lot lakukan. Mereka berusaha hidup sedekat mungkin dengan dunia dan nilai-nilai yang dimilikinya sambil berharap tidak akan terpengaruh olehnya. Mereka menjalani kehidupan yang mendua, dimana kaki yang satu berpijak di sisi dunia dan kaki yang lain berpijak di sisi Kerajaan Sorga. Namun faktanya, hal itu tentunya tidak akan bisa dilakukan.

Inilah yang menjadi pesan Tuhan bagi kita di minggu ini. Tuhan menghendaki agar setiap kita orang percaya secara konsisten tetap menjaga hidup dalam kerangka kebenaran dan nilai-nilai Kerajaan Sorga. Dunia saat ini sedang terus mencoba untuk memengaruhi manusia dengan berbagai caranya yang agresif. Apa yang ditawarkan dunia memang terlihat mudah dan menyenangkan, namun kita tahu bahwa dunia dengan segala keinginannya sedang menuju kepada kebinasaan. Lot mencoba berjalan di dalam keduanya dan ia gagal.

Beberapa hal yang harus kita perhatikan berkaitan dengan pesan Tuhan ini, di antaranya adalah:

(1). Pertajam ukuran dan kadar kebenaran yang ada di dalam diri kita.

2 Pet. 2:7 tetapi Ia menyelamatkan Lot, orang yang benar, yang terus-menerus menderita oleh cara hidup orang-orang yang tak mengenal hukum …

Meskipun cara Lot memilih kota Sodom, tempat ia tinggal setelah perpisahan dengan Abraham adalah murni pertimbangan yang berdasarkan keuntungan materi semata-mata, mengingat Sodom terletak di lembah Yordan yang berlimpah airnya, namun biar bagaimanapun kebenaran tetap masih ada di hati Lot. Ketika Lot melihat cara hidup orang-orang di Sodom yang begitu kotor, bahkan cikal bakal kehidupan homoseksual dimulai dari sana, ia menderita karenanya. Bayangkan, tiap hari ia harus menyaksikan hal-hal yang tidak senonoh seperti itu

Kata menderita (Yun. kataponeo) mengandung arti bersusah hati, tidak nyaman. Apa yang membuat seseorang menjadi begitu bersusah hati dalam makna kataponeo? Ketika di dalam hatinya masih tersimpan kebenaran Tuhan. Orang percaya yang di dalam hatinya masih tersimpan kebenaran Tuhan pasti akan merasa sangat tidak nyaman ketika menyaksikan dan membiarkan perbuatan yang tidak senonoh terjadi di depan matanya. Dosa dan perbuatan tidak senonoh bagaikan polusi udara yang kotor yang akan menyusahkan mereka yang senantiasa menjaga paru-parunya tetap sehat. Semakin tumpul kesadaran seseorang akan kebenaran, maka akan semakin ia membiarkan dosa terjadi di depannya dan dilakukannya.

(2). Pertajam kadar keintiman yang dibangun dengan Tuhan dan kebenaran-Nya.

2 Pet. 2:9 maka nyata, bahwa Tuhan tahu menyelamatkan orang-orang saleh dari pencobaan dan tahu menyimpan orang-orang jahat untuk disiksa pada hari penghakiman,

Siapa yang dimaksud dengan orang saleh yang diselamatkan dari hari pencobaan? Meskipun kita tahu Lot akhirnya diluputkan dari malapetaka atas Sodom, namun kita tahu hidup Lot berakhir dengan sangat menyedihkan. Keturunannya menghasilkan bangsa yang dimurkai Tuhan akibat ia membiarkan dosa Sodom menguasai seluruh kehidupan keluarganya. Bayangkan, ia menghasilkan keturunan-keturunan tersebut hasil dari persetubuhan dia dengan anak-anak perempuannya.

Berbicara tentang Lot tentunya tidak akan lengkap kalau kita tidak membahas tentang tokoh yang bernama Abraham. Kalau firman mengatakan bahwa Tuhan tahu menyelamatkan orang-orang saleh dari pencobaan, maka orang yang pantas seharusnya adalah Abraham. Bagaimana Abraham sepanjang perjalanan dari tanah kelahirannya menuju tempat yang Tuhan kehendaki hanya bermodalkan persekutuannya dengan Tuhan. Mezbah demi mezbah ia bangun di setiap jalan agar ia mengetahui tempat mana yang Tuhan kehendaki ia lalui. Hal inilah yang membuat Abraham berani membiarkan Lot untuk memilih terlebih dahulu ketika mereka harus berpisah. Dan tempat yang Lot pilih adalah Sodom.

Mari jemaat Tuhan, tidak dapat dielakkan bahwa kita memang tinggal di tengah-tengah dunia yang memiliki nilai-nilai yang berbeda dengan nilai Kerajaan Sorga, namun bukan artinya kita harus hidup sama serupa seperti yang dunia inginkan. Kita tidak perlu sampai “tersiksa” karena desakan dunia, melainkan kita balik memengaruhi dunia melalui kebenaran Tuhan yang memerintah atas kita. Selamat menjadi terang!

Tuhan Yesus memberkati!

Menjaga Hidup dalam Tatanan Tuhan (Pesan Gembala, 04-08-2019)

| Warta Jemaat |
About The Author
-